Pernahkah anda merasa bahwa anda memiliki banyak target di pagi hari, tetapi saat haripun telah berlalu hanya sedikit atau bahkan tidak ada target yang tercapai sama sekali? Sebagian anda mungkin berdalih bahwa lebih baik bekerja sedikit daripada tidak sama sekali. Tapi tidak sayangkah anda dengan hilangnya waktu yang Allah berikan? Atau jangan-jangan kita sendiri tidak menyadari bahwa kita tidak produktif? Untuk mengukur apakah anda produktif atau tidak, maka anda perlu mengetahui tanda-tanda ketidakproduktifitasan:
1. Sering menunda-nunda dan malas
Sering kali kita menunda-nunda pekerjaan dengan berbagai alasan, sebagai contoh tidak menyukai pekerjaan tersebut dan juga capek. Menunda-nunda pekerjaan adalah pangkal dari kemalasan. Semakin kita menunda suatu pekerjaan maka semakin besar rasa malas tersebut. Lalu bagaimana menghilangkannya? Menghilangkan kebiasaan menunda-nunda bukan proses yang mudah dan butuh banyak latihan. Latihan yang bisa anda lakukan adalah menyegerakan eksekusi pekerjaan tersebut. Jangan lagi bilang nanti dan nanti. Mintalah juga kepada Allah swt untuk menghilangkan rasa malas dari dalam diri kita. Rasulullah mengajarkan doa untuk menghilangkan kemalasan yaitu:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
“Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat. (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).” (HR. Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706)
2. Tidak bersyukur kepada Allah
Orang yang tidak produktif menyibukkan diri menghitung-hitung apa yang tidak ia punyai, malah terkadang terus-terusan mempertanyakan kenapa Allah tidak memberikannya ini dan itu. Padahal di dalam Al-Quran (14:7) Allah mengatakan akan menambah nikmat bagi yang bersyukur dan melaknat orang yang tidak bersyukur. Jika kita termasuk orang yang kurang bersyukur, maka alangkah baiknya kita melatih diri kita untuk bersyukur dengan cara menuliskan nikmat-nikmat yang Allah berikan pada kita. Jangan lupa untuk menuliskan nikmat-nikmat kecil seperti udara yang kita hirup dan baju yang kita pakai, karena kadang manusia lupa akan nikmat yang sudah biasa ia terima dan hanya bersyukur pada saat mendapatkan uang atau hadiah.
3. Sombong untuk berdoa
Ingatlah bahwa segala sesuatu terjadi dengan adanya ijin Allah. Manusia terkadang lupa dan merasa bahwa yang ia dapatkan sekarang adalah hasil jerih payahnya, tanpa ada kuasa Allah. Biasakanlah berdoa untuk hal-hal yang kecil sekalipun. Karena hal sekecil apapun, jika Allah tidak mengijinkan maka tidak akan terjadi sekuat apapun usaha kita. Dalam suatu riwayat mengatakan para sahabat dan sahabiah rasulullah tidak enggan untuk meminta dan berdoa ke Allah bahkan hanya meminta garam. Dalam suatu hadis diriwayatkan Rasulullah mengajarkan kepada keponakannya yang masih kecil agar hanya meminta dan memohon kepada Allah, “Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah” [Riwayat At Tirmidzi, Hadits hasan shahih).
4. Asal jadi
Salah satu tanda tidak produktif adalah menyelesaikan suatu pekerjaan dengan konsep asal jadi atau asal selesai. Kok bisa? Pekerjaan yang dilakukan asal jadi biasanya akan menimbulkan banyak kesalahan. Kesalahan-kesalahan ini biasanya perlu diperbaiki lagi, sehingga memerlukan waktu tambahan untuk menyelesaikannya. Pekerjaan asal jadi ini juga biasanya merugikan pihak lain yang mengharapkan pekerjaan ini. Jika anda memiliki penyakit asal jadi ini, ada baiknya anda melatih kebiasaan anda ini dengan memperbaiki niat anda. Sebelum memulai pekerjaan, disarankan untuk berniat untuk tidak menyelesaikan suatu pekerjaan dengan niat asal selesai. Ucapkanlah basmallah yang artinya “dengan menyebut nama Allah”, seharusnya jika kita sudah membaca basmallah maka seharusnya kita termotivasi untuk bekerja sebaik mungkin karena pekerjaan tersebut sudah dimulai dengan menyebut nama Allah. Motivasi yang bisa anda jadikan agar anda tidak bekerja asal jadi adalah hadis dari Abi Barzah al-Aslami rodhiyallahu 'anhu, bahwa nabi shallalohu alahi wasalam bersabda "tidaklah bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ditanya empat hal- dan disebutkan diantaranya tentang ilmunya, apa yang telah dia perbuat dengan ilmu tersebut" (HR Tirmidzi: 2417)
Berikut Tanda-Tanda Ketidakproduktifan:
1. Kurangnya keinginan untuk mencari ilmu
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” ( Hadits shahih Diriwayatkan oleh Ibnu Majah no. 224).
Setelah anda membaca hadis tersebut apakah lagi yang menghalangi anda untuk mencari ilmu? Kurangnya ilmu menyebabkan kita menjadi orang yang ikut-ikutan dan menjadi kurang kreatif. Kurangnya ilmu menyebabkan kita kurang bisa membedakan mana yang benar dan yang salah. Mencari ilmu yang paling mudah adalah dengan banyak membaca dan berdiskusi.
Para ulama pada jaman dahulu rela untuk berjalan berkilo-kilo meter jauhnya demi untuk mempelajari satu hadis. Sedangkan kita di jaman informasi seperti ini, dimana informasi dengan mudahnya didapatkan hanya dalam 1 klik, tetap kurang termotivasi untuk mencari ilmu. Kurangnya ilmu juga menyebabkan kita menjadi orang yang pesimis. Dengan membaca kisah-kisah sukses anda bisa termotivasi untuk menjadi lebih baik dan dengan membaca kisah-kisah berhikmah anda bisa menjadi lebih bersyukur.
2. Banyak menghayal
Tanda ketidakproduktifan yang lain adalah banyak menghayal, karena berangan-angan membuat anda kehilangan waktu tapi tidak menghasilkan apa-apa. Banyak orang yang beranggapan bahwa bermimpi untuk mewujudkan cita-cita adalah langkah awal dari kesuksesan, tapi tentunya hal ini harus diiringi dengan tindakan, walau tindakan itu adalah tidakan yang kecil, karena langkah-langkah besar tentunya dimulai dari langkah yang kecil. Larangan berangan-angan diabadikan dalam Al-Quran dengan begitu jelas, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Dan janganlah kamu mengangan-angankan karunia yang dilebihkan Allah kepada sebagian kamu dari sebagian lainnya." (Q.S. An-Nisa 32).
3. Menyesali keadaan
Pasti hampir kesemua manusia memiliki penyesalan yang mungkin ingin sekali untuk di ubah. Tapi rasa penyesalan yang berkepanjangan akan menyebabkan anda bersedih berkepanjangan dan kehilangan waktu anda untuk beraktifitas. Satu-satunya cara untuk berhenti menyesal adalah ridho dan ikhlas dengan apa yang sudah terjadi. Karena itu kita disunahkan untuk melakukan sholat istikharah setiap kali akan mengambil keputusan. Ada ulama mengatakan bahwa istikharah adalah GPS bagi seorang muslim. Selayaknya GPS fungsi utamanya adalah sebagai penunjuk arah dalam mencapai suatu tujuan. Dalam satu hadis di riwayatkan “Tidak akan kecewa bagi yang melaksanakan istikharah dan tidak akan menyesal bagi orang yang suka bermusyawarah dan tidak ada kekurangan bagi orang yang suka berhemat”(HR.Thabrani). Karena itu segala sesuatu yang terjadi setelah kita melaksanakan solat istikharah adalah yang terbaik buat kita walaupun terkadang tidak sesuai dengan keinginanan kita. Tapi jangan lah bersedih karena Allah Subhanahu wa Ta'ala tahu yang terbaik buat kita.
4. Tidak tahu arah tujuan
Walaupun kita tinggal di negara muslim dan notabene sudah mengeyam pendidikan islam sejak kecil, tetapi masih banyak sekali muslim yang tidak mengetahui apa tujuan hidup di dunia ini. Sedangkan Allah telah berfirman di dalam QS. adz-Dzariyat: 56 "Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.” Hal inilah seharusnya menjadi suatu landasan bagi kita dalam melakukan suatu tindakan. Contohnya jika kita bermalas-malasan, maka perlu ditanyakan kepada diri kita, apakah tindakan malas ini adalah suatu ibadah?. Contoh yang lain misalnya jika kita menonton tv, perlu lagi kita tanyakan apakah menonton acara di tv bisa menjadi ibadah buat kita?. Apakah acara yang sedang kita nikmati bisa membawa kebaikan dunia dan akhirat?. Jika kita berani untuk menjawab dengan jujur dan kita temukan bahwa jawaban itu adalah tidak berguna, maka dengan sendirinya hal-hal yang tidak bergunapun akan tereliminasi dari hidup kita.
5. Takut susah dan kerja keras
Banyak dari kita yang menginginkan kerja yang gampang tapi menghasilkan uang yang banyak. Mental seperti inilah yang membuat kita jadi takut keluar dari zona nyaman kita. Padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakan berbagai kelebihan dari diri kita, yang belum kita gali. Jika kita tidak mau bekerja keras dan menggunakan potensi yang ada, maka kita sangatlah rugi. Lalu bagaimana mengatasinya? Tanpa meninggalkan zona nyaman anda, cobalah sesuatu yang baru, kalau bisa sesuatu yang paling anda sukai, sesuatu yang tanpa dibayarpun anda tetap mau melakukannya. Jadikan ini menjadi target hidup anda yang baru. Luangkan waktu walaupun sedikit untuk mewujudkan target baru anda ini. Sebagai contoh, anda ingin sekali menguasai bahasa arab agar bisa mengerti al-quran, maka cobalah mulai membaca buku walaupun hanya 1 lembar sehari. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat anda terhadap target tersebut. Jika minat sudah berkembang, maka anda tidak akan lagi merasa terpaksa atau berat untuk menjadikannya sebuah kebiasaan. Bagaimanapun tidak ada jalan pintas untuk meraih kesuksesan karena itu jangan takut susah!!
Beruntung jadi seperti kita yang hidup di era modern seperti saat ini, ya betapa tidak kecanggihan teknologi informasi khususnya di dunia internet membawa kemajuan yang sangat pesat di seluruh aspek kehidupan. misalnya banyak kawan lama yang bisa saling menyapa lagi menjalin tali silaturahmi berkat jejaringan sosial rekaan Mark Zuckerberg yang bernama facebook ,misalnya. beberapa bisnis berjalan mulus dan bisa berkembang dengan pesat berkat distribusi dan jaringan lewat internet. dan juga banyak orang yang berubah menjadi religius berkat adanya siraman rohani dari berbagai situs dakwah yang bermunculan di dunia maya. di balik manfaat kecanggihan internet itu tidak sedikit pula mudharat yang bakal menimpa penggunanya. jika facebook dan produk internet lainya telah membuat kita melalaikan dan menurunkan produktivitas kita sebagai seorang muslim, itu tandanya kita harus mulai waspada. islam dan kesempurnaanya menawarkan konsep "manusia produktif" kepada setiap orang sekaligus mengantarkan mereka menembus nilai-nilai ilahiyyah yang sering tertutup oleh takbir jahiliyyah. sekurang-kurangnya ada empat prinsip yang diutarakan sebagai konsep islam dalam membina muslim produktif, duniawi dan ukhrawi.
1. Kurangnya keinginan untuk mencari ilmu
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” ( Hadits shahih Diriwayatkan oleh Ibnu Majah no. 224).
Setelah anda membaca hadis tersebut apakah lagi yang menghalangi anda untuk mencari ilmu? Kurangnya ilmu menyebabkan kita menjadi orang yang ikut-ikutan dan menjadi kurang kreatif. Kurangnya ilmu menyebabkan kita kurang bisa membedakan mana yang benar dan yang salah. Mencari ilmu yang paling mudah adalah dengan banyak membaca dan berdiskusi.
Para ulama pada jaman dahulu rela untuk berjalan berkilo-kilo meter jauhnya demi untuk mempelajari satu hadis. Sedangkan kita di jaman informasi seperti ini, dimana informasi dengan mudahnya didapatkan hanya dalam 1 klik, tetap kurang termotivasi untuk mencari ilmu. Kurangnya ilmu juga menyebabkan kita menjadi orang yang pesimis. Dengan membaca kisah-kisah sukses anda bisa termotivasi untuk menjadi lebih baik dan dengan membaca kisah-kisah berhikmah anda bisa menjadi lebih bersyukur.
2. Banyak menghayal
Tanda ketidakproduktifan yang lain adalah banyak menghayal, karena berangan-angan membuat anda kehilangan waktu tapi tidak menghasilkan apa-apa. Banyak orang yang beranggapan bahwa bermimpi untuk mewujudkan cita-cita adalah langkah awal dari kesuksesan, tapi tentunya hal ini harus diiringi dengan tindakan, walau tindakan itu adalah tidakan yang kecil, karena langkah-langkah besar tentunya dimulai dari langkah yang kecil. Larangan berangan-angan diabadikan dalam Al-Quran dengan begitu jelas, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Dan janganlah kamu mengangan-angankan karunia yang dilebihkan Allah kepada sebagian kamu dari sebagian lainnya." (Q.S. An-Nisa 32).
3. Menyesali keadaan
Pasti hampir kesemua manusia memiliki penyesalan yang mungkin ingin sekali untuk di ubah. Tapi rasa penyesalan yang berkepanjangan akan menyebabkan anda bersedih berkepanjangan dan kehilangan waktu anda untuk beraktifitas. Satu-satunya cara untuk berhenti menyesal adalah ridho dan ikhlas dengan apa yang sudah terjadi. Karena itu kita disunahkan untuk melakukan sholat istikharah setiap kali akan mengambil keputusan. Ada ulama mengatakan bahwa istikharah adalah GPS bagi seorang muslim. Selayaknya GPS fungsi utamanya adalah sebagai penunjuk arah dalam mencapai suatu tujuan. Dalam satu hadis di riwayatkan “Tidak akan kecewa bagi yang melaksanakan istikharah dan tidak akan menyesal bagi orang yang suka bermusyawarah dan tidak ada kekurangan bagi orang yang suka berhemat”(HR.Thabrani). Karena itu segala sesuatu yang terjadi setelah kita melaksanakan solat istikharah adalah yang terbaik buat kita walaupun terkadang tidak sesuai dengan keinginanan kita. Tapi jangan lah bersedih karena Allah Subhanahu wa Ta'ala tahu yang terbaik buat kita.
4. Tidak tahu arah tujuan
Walaupun kita tinggal di negara muslim dan notabene sudah mengeyam pendidikan islam sejak kecil, tetapi masih banyak sekali muslim yang tidak mengetahui apa tujuan hidup di dunia ini. Sedangkan Allah telah berfirman di dalam QS. adz-Dzariyat: 56 "Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.” Hal inilah seharusnya menjadi suatu landasan bagi kita dalam melakukan suatu tindakan. Contohnya jika kita bermalas-malasan, maka perlu ditanyakan kepada diri kita, apakah tindakan malas ini adalah suatu ibadah?. Contoh yang lain misalnya jika kita menonton tv, perlu lagi kita tanyakan apakah menonton acara di tv bisa menjadi ibadah buat kita?. Apakah acara yang sedang kita nikmati bisa membawa kebaikan dunia dan akhirat?. Jika kita berani untuk menjawab dengan jujur dan kita temukan bahwa jawaban itu adalah tidak berguna, maka dengan sendirinya hal-hal yang tidak bergunapun akan tereliminasi dari hidup kita.
5. Takut susah dan kerja keras
Banyak dari kita yang menginginkan kerja yang gampang tapi menghasilkan uang yang banyak. Mental seperti inilah yang membuat kita jadi takut keluar dari zona nyaman kita. Padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakan berbagai kelebihan dari diri kita, yang belum kita gali. Jika kita tidak mau bekerja keras dan menggunakan potensi yang ada, maka kita sangatlah rugi. Lalu bagaimana mengatasinya? Tanpa meninggalkan zona nyaman anda, cobalah sesuatu yang baru, kalau bisa sesuatu yang paling anda sukai, sesuatu yang tanpa dibayarpun anda tetap mau melakukannya. Jadikan ini menjadi target hidup anda yang baru. Luangkan waktu walaupun sedikit untuk mewujudkan target baru anda ini. Sebagai contoh, anda ingin sekali menguasai bahasa arab agar bisa mengerti al-quran, maka cobalah mulai membaca buku walaupun hanya 1 lembar sehari. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat anda terhadap target tersebut. Jika minat sudah berkembang, maka anda tidak akan lagi merasa terpaksa atau berat untuk menjadikannya sebuah kebiasaan. Bagaimanapun tidak ada jalan pintas untuk meraih kesuksesan karena itu jangan takut susah!!
Prinsip Menepis Mudharat yang Menjepit
- Mengubah paradigma (cara pandang) hidup dan ibadah. Dalam islam, hidup bukanlah menuju kematian, akan tetapi menuju kehidupan yang abadi. hidup merupakan ladang yang akan ditunai hasilnya di kehidupan abadi nanti. sehingga hidup ini merupakan durasi penyeleksian manusia dari amalan-amalanya, dari produkvititasnya di pentas dunia. mana di antara mereka yang tingkat produktivitasnya tinggi dan mana yang tidak ALLAH swt berfirman, "dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-KU" (QS. 51:56).
- Memelihara kunci produktivitas, yaitu hati. Rasullah saw bersabda "ingatlah dalam diri manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka akan baik pula seluruh jasadnya. dan apabila daging itu rusak maka akan rusaklah seluruh jasadnya, daging itu tidak lain adalah hati." (HR Bukhari Muslim). hati merupakan ruh bagi semua potensi yang kita miliki. jika hati kita bersih maka pikiran dan tenaga kita tidak akan tercurah serta tersalurkan hanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. hati yang terpelihara dan terlindungi akan memancarkan energi yang mendorong manusia agar beramal lebih banyak dan lebih berkualitas lagi. produktivitasnya akan terjaga bahkan akan terus bertambah sedikit demi sedikit. dan tidak hanya itu, produktivitasnya pun akan mempunyai nilai yang abadi.
- Menjadi jiwa yang dinamis, bergerak dari sekarang. Umar Bin Khatap ra pernah berkata, "jika engkau dipagi hari maka janganlah menunggu nanti sore, dan jika engkau di sore hari maka janganlah menunggu waktu besok." prinsip bergerak dari sekarang ini menunjukan suatu etos kerja yang tinggi dan semangat yang menggebu-gebu. seorang muslim sangatlah tidak pantas jika menunda-nunda suatu amal, karena waktu bagi pandangan islam adalah sangat mahal (oleh karena itu dalam al-qur'an ALLAH swt banyak bersumpah dengan waktu), Asy-Syahid Hasan Al-Banna mengatakan bahwa " waktu adalah kehidupan".
- Kontinuitas dalam beramal, Dalam islam, masa produktif ialah sepanjang hayat, selama ia masih menghirup udara kehidupan, maka ia dituntut untuk terus beramal dan menjaga produktivitasnya, walaupun amalan tersebut dilakukan secara sedikit demi sedikit. dengan prinsip kontinuitas ini, maka islam dapat menjaga kestabilan produktivitas seorang muslim. islam tidak mengajarkan seseorang beramal "besar" kemudian surut dan padam kembali. dorongan kontinyu dalam beramal dengan bentuk yang paling disukai oleh ALLAH, merupakan dorongan terbesar bagi setiap muslim untuk senantiasa terus produktiv dan menjaga produktivitasnya. jika kita mampu mempratikan empat prinsip itu insya-ALLAH akan lahir sosok-sosok manusia 'amali'. manusia yang senantiasa menghiasi waktunya dengan produktivitas tinggi akan menjauhi hal-hal yang akan mengantarkan kepada sesuatu yang sia-sia tidak berguna. apalagi menyibukan waktunya untuk chatting sampai melupakan sholat. sosok muslim yang beruntung telah digambarkan oleh ALLAH dalam surat Al Mukminun ayat 1-11 yang salah satunya adalah orang-orang yang mampu meninggalkan perbuatanya yang sia-sia. mari kita jadikan facebook dan media internet lainya sebagai sarana untuk menyebarkan fikrah islamiyah yang bersih, mencari ilmu yang bermanfaat dan menjalin silaturahmi. satu saja orang bisa tersentuh cahaya ALLAH melalui tangan kita tentu akan melapangkan jalan kita menuju surga dan amatlah merugi jika sarana itu justru menghantarkan kita kepada kehinaan di neraka jahanam. naudzubillah....
mari hiasilah hari-hari kita dengan sikap produktif, kreatif, inovatif. semoga kita semua menjadi manusia yang beruntung. aamiiien.....
Sumber :
http://pengusahamuslim.com
http://naniex-meow.blogspot.com/2013/01/menjadi-manusia-produktif.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar