Sabtu, 14 Desember 2013

Burung hantu, rahasia dan mitos

Burung hantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Seluruhnya, terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil. 

Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya Burung Hantu. Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini disebut sebagai burung hantu. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah darès atau manuk darès yang tidak ada konotasinya dengan maut atau hantu. Di Sulawesi Utara, burung hantu dikenal dengan nama Manguni.

Burung hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran wajah, tampilan "wajah" burung hantu ini demikian mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang.

Umumnya burung hantu berbulu burik, kecoklatan atau abu-abu dengan bercak-bercak hitam dan putih. Dipadukan dengan perilakunya yang kerap mematung dan tidak banyak bergerak, menjadikan burung ini tidak mudah kelihatan; begitu pun ketika tidur di siang hari di bawah lindungan daun-daun.

Ekor burung hantu umumnya pendek, namun sayapnya besar dan lebar. Rentang sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya.




Ciri Ciri Burung Hantu 

Burung hantu identik dengan hal gaib, mitos mempercayai  hal tersebut. Burung hantu memiliki ciri khusus dan biasanya keluar pada malam hari dan pada siang hari tidur atau bersembunyi

Yuk kita cari tahu tentang burung hantu ?

Burung hantu selalu bekerja cari makan pada malam hari dan memiliki ciri berbeda terletak pada mukanya dari pada burung yang lain, muka burung hantu hampir sama kayak muka manusia




Burung hantu termasuk golongan dari strigiformes dan memiliki dua famili yaitu
  • Tytonidae yang merangkumi 18 spesies, termasuklah burung hantu jelapang (bahasa Inggeris: barn owl); dan 
  • Strigidae yang merangkumi lebih daripada 194 spesies. 

Paruh burung hantu mengarah kebawah dengan tajam dan memiliki bulu jambul. Perbedaan burung hantu jantan dan betina terlihat dari besar ukurannya, burung hantu betina lebih besar sekitar 25% dari burung hantu jantan dan kalau tidak mengetahuinya akan terlihat bingung karena semuanya mirip antara jantan dan betinaBurung hantu mempunyai paruh bengkok ke bawah yang tajam, dan mempunyai bulu jambul yang lembut. Kedua-dua jantina kelihatan serupa, walaupun burung hantu betina biasanya 25% lebih besar berbanding burung hantu jantan.

Kelebihan burung hantu adalah pengelihatannya sangat tajam walaupun dengan cahaya yang sangat redup. Keunikan burung hantu bisa menengok kebelakang sampai 135 derajat

Kekurangan burung hantu yaitu memiliki pengelihatan rabun dekat, walaupun ada benda didepannya dia tidak begitu jelas dalam melihat, makanan burung hantu biasanya tikus kecil, burung lain dan lain lain. Seperti burung pada umumnya dalam berkembang biak burung hantu harus bertelur dan di erami didalam sarang

Banyak ditemukan spesies burung hantu dengan nama yang berbeda beda dan sekitar 23 spesies burung hantu yang sudah di catat

Burung hantu sebenarnya tidak berhubungan dengan hantu walaupun namanya burung hantu, karena hidupnya dimalam hari maka di identikan dengan hantu. Burung ini salah satu satwa yang di lindungi sehingga dilarang untuk di pelihara kalau tidak memiliki ijin. Semoga ciri ciri burung hantu bisa bermanfaat bagi kita semua, kalau sudah mengenal makan akan tahu sehingga tidak salah persepsi.



Burung Hantu Burung Raja Mitos
Burung hantu memang burung raja mitos. Selain mempunyai nama yang seram, muka yang mengerikan, aktifitasnya pun dilakukan di malam hari. Karenanya berbagai mitos dan kepercayaan mistis sering disandangkan pada burung hantu ini.

Tidak hanya di Indonesia, di luar negeri pun berbagai mitos mistik selalu menyertai keberadaan burung hantu. Rata-rata mitos tersebut berbau hal-hal menakutkan dan menyeramkan. Meskipun di beberapa negara justru mempunyai mitos yang sebaliknya, sebagai penolong dan sumber kebijaksanaan.


Burung hantu yang mendatangiku

Burung hantu merupakan sekumpulan jenis burung dari ordo Strigiformes. Burung ini sedikitnya terdiri atas 222 spesies (jenis) dan tersebar di seluruh dunia, kecuali di Antartika. Indonesia termasuk negara yang kaya akan spesies burung hantu. Sedikitnya belasan jenis burung mitos ini hidup di Indonesia bahkan beberapa di antaranya merupakan burung endemik. Di Indonesia burung ini disebut juga sebagai celepuk, serak, jampuk, kokok beluk, beluk ketupa, dan punggok atau pungguk.

Ciri-ciri Burung Hantu. Kesemua jenis burung hantu mempunyai ciri khas yang hampir sama. Burung ini termasuk binatang nokturnal (aktif di malam hari), bisa terbang tanpa suara. Mata burung hantu menghadap ke depan seperti mata manusia dengan bola mata besar yang selalu melotot, serta kepalanya bisa berputar hingga 180 derajat, bahkan ada yang hingga 230 derajat.

Rata-rata burung hantu memiliki bulu lurik berwarna kecoklatan atau abu-abu dengan bercak hitam dan putih. Ekornya pendek, tetapi sayapnya justru sangat lebar. Rentang sayap burung hantu mampu mencapai tiga kali panjang tubuhnya.

Burung hantu merupakan binatang karnivora dan pemburu yang handal. Paruh yang tajam dan kuat, kaki dan kuku tajam yang cekatan mencengkeram, kemampuannya berdiam mengintai ditunjang dengan kepala yang mampu berbutar 230 derajat, Matanya yang meghadap ke depan mampu mengukur jarak dengan tepat, ditambah dengan kemampuannya terbang dengan tanpa mengeluarkan suara. Bahkan beberapa spesies burung hantu selain mempunyai pendengaran yang baik juga mempunyai bulu-bulu di wajah yang ikut mengarahkan suara sehingga mampu mendeteksi keberadaan mangsa hanya dengan menggunakan suara.

Kekomplitan indera dan kemampuan Sang Raja mitos ini membuat berbagai binatang burunannya seperti serangga, katak, tikus dan binatang kecil lainnya sering tidak berkutik.

Mitos Burung Hantu. Kemampuan terbang di malam hari yang gelap tanpa suara yang dimiliki burung ini konon yang menyebabkan burung ini di Indonesia dinamakan burung hantu. Ditambah dengan rentang sayapnya yang sangat lebar. Pun dengan bentuk muka, mata, dan bulunya ketika burung ini bertengger di dahan pohon tak jarang langsung membuat bulu kuduk berdiri layaknya melihat penampakan hantu. Mengerikan, meski sebagian orang justru menganggapnya imut dan menggemaskan.

Burung hantu sebagai pemberi tanda (firasat) buruk termasuk kematian. Bahkan banyak yang beranggapan burung hantu merupakan penjelmaan hantu atau binatang peliharaan hantu. Mitos ini semakin mengukuhkan nama burung ini sebagai burung hantu.

Dari penampakan burung hantu baik ketika terbang maupun ketika bertengger inilah lahir berbagai mitos di seluruh belahan dunia terkait burung hantu. Tidak terkecuali di Indonesia. Beberapa mitos yang sering saya dengar berkaitan burung hantu di antaranya adalah:

Pertanda ada hantu. Saat terdengar suara burung hantu banyak yang percaya bahwa sedang muncul penampakan hantu.

Suara burung hantu sedang memanggil roh. Menurut mitos ini jika ada orang yang menirukan suara burung hantu dan sang burung tidak segera menyahut berarti si orang tersebut akan segera meninggal.

Pertanda ada orang hamil. Jika suara burung hantu terdengar, menurut mitos ini berarti di sekitar tempat itu tengah ada wanita yang mengandung (hamil).

Mimpi bertemu burung hantu mempunyai mitos akan kehilanggan barang dengan paksa (dirampok).

Di mancanegara mitos tentang burung hantu juga banyak berkembang seperti sebagai perlambang kematian dan kesialan. Namun tidak semua mitos burung hantu bernuansa mengerikan. Oleh bangsa Indian, burung hantu dianggap sebagai penolong dan perlambang kebijaksanaan. Pada masa Yunani, burung ini diyakini sebagai pelindung pasukan yang bertempur. Pun di Inggris, burung dari ordo Strigiformes ini dipercaya membawa keberuntungan.

Terlepas dari berbagai mitos, keberadaan burung hantu di alam bebas semakin langka di Indonesia. Langkanya burung hantu di Indonesia selain karena kerusakan lingkungan juga diakibatkan oleh perburuan untuk diperdagangkan sebagai binatang peliharaan. Celepuk Siau (Otus siaoensis) merupakan salah satu dari 18 burung paling langka di Indonesia. Pun Celepuk Flores (Otus alfredi), Serak Taliabu (Tyto nigrobrunnea), dan Celepuk Biak (Otus beccarii) yang dicap berstatus endangered (Terancam Punah) oleh IUCN Redlist.



A wise old owl 
sat on an oak; 
The more he saw the less he spoke; 
The less he spoke the more he heard; Why can’t we all be like that bird? 
Seekor burung hantu bertengger di pohon oak; 

Makin banyak yang dilihatnya makin sedikit ia bicara;
Makin sedikit ia bicara, makin banyak ia mendengar.
Mengapa kita tidak bisa seperti burung itu?

Burung Hantu: antara Baik dan Buruk.
Berbagai bangsa di dunia menghubungkan burung hantu (owl) dengan mitos dan kebudayaan mereka.

Burung hantu dikaitkan dengan berbagai sifat, seperti yang keren (handsome), elegan, nocturnal (aktif pada malam hari), pengamat yang baik, penuh kerahasiaan pribadi (privacy), pendiam, sederhana, bijak, suka penasaran…

Tapi anggapan itu khususnya berkembang di Barat saja.

Bangsa Barat modern pada umumnya mengasosiasikan burung hantu dengan kebijakan. Kaitan itu berasal dari Yunani Kuno, tempat Atena, yang ramai dengan seni dan keilmuan, memiliki burung hantu sebagai simbolnya.

Simbol itu kemudian banyak digunakan pada budaya Eropa kuno, antara lain dengan menggambarkannya sebagai dewi .

Namun, dalam budaya berbagai suku penduduk asli di benua Amerika, seperti suku Aztec dan Maya, misalnya, burung hantu justru dikaitkan dengan kejahatan. Dalam mitologi Arab, burung hantu juga dihubungkan dengan makhluk jahat.

Mata besar yang dimilikinya tertanam kuat dalam kantung (kelopak), sehingga ia mesti menggerakkan seluruh kepalanya ketika hendak menggeser pandangan. Subhanallah, (karena itu) lehernya bisa berputar hingga 270 derajat.

Berhubung matanya rabun jauh, burung hantu hanya bisa mengamati mangsa yang jauh, dan tidak dapat melihat apa pun dalam jarak beberapa senti meter di depan matanya. Itu kelemahannya. Namun, kelebihannya, mata burung hantu bisa melihat secara baik dalam kegelapan atau saat cahaya minimal.

Telinga burung hantu tidak simetris. Dengan telinga-telinga yang berada pada tempat yang berbeda di tengkoraknya — tidak simetris — burung hantu bisa menentukan arah dari mana datangnya suara secara sangat presisi (akurat), berdasarkan gelombang suara yang masuk ke telinga kanan dan kirinya.

Ia kemudian menggerakkan kepalanya, hingga suara itu terdengar secara simultan di kedua telinga, yakni pada saat ia langsung berhadapan muka dengan sumber suara. Jeda waktu terdengarnya suara di antara kedua telinga itu hanya sekitar 0,00003 detik, atau 30 perjuta detik.

Terserah Anda, mau mengikuti mitos Yunani — yang menganggap burung hantu sebagai simbol kebijakan dan ilmu — atau mitos Aztec, Arab atau lainnya.



14 Fakta unik tentang burung hantu

Burung hantu tak lagi menjadi mitos yang menyeramkan, burung berbadan bongsor dan cenderung diam ini mulai banyak dipelihara oleh penggemarnya. Gaya yang tenang dengan tampang menggemaskan menjadi alasan beberapa orang untuk memelihara si owl ini.

“Burung hantu termasuk cerdas dan bisa dilatih, selain itu bulunya yang lembut membuat penggemarnya suka mengelus si owl,” ungkap Yudhi pleci mania asal Malang.



Ingin mengenal lebih tentang burung hantu, simak 14 fakta unik yang disadur dari blog milannetto.blogspot.com milik om Yudhi.

1. Burung hantu adalah salah satu hewan paling setia karena hanya 1 kali kawin.

2. Burung Hantu ditemukan di semua benua kecuali Antartika.

3. Burung hantu betina lebih berat dan lebih besar dibandingkan dengan jantan dari jenis mereka.

4. Kebanyakan dapat memutarkan kepalanya tiga per empat lingkaran tanpa harus menggerakkan badannya.

5. Matanya tidak bergerak ketika melihat meskipun memiliki penglihatan binokuler seperti manusia.

6. Tidak dapat berkedip dan melirik ketika melihat mangsa. melainkan menggerakkan lehernya (kepala).

7. Mempunyai 3 kelopak mata : 1 untuk mengejapkan bila ada gangguan, 1 untuk tidur dan 1 untuk membersihkan mata.

8. Wajah mereka pipih seperti cakram dan berbulu, hal itu berguna untuk mengumpulkan dan memfokuskan gelombang bunyi sehingga mangsa tidak dapat melarikan diri.

9. Beberapa burung hantu memiliki ukuran tinggi daun telinga yang berbeda.

10. Aktif dimalam hari (nokturnal), kecuali beberapa jenis burung hantu yang seputih salju seperti hedwig burung hantu milik harry potter yang akif di siang hari.

11. Bulunya dirancang khusus untuk meredam bunyi agar dapat memfokuskan mangsa.

12. Burung hantu adalah pemangsa dan sangat membantu manusia dalam membasmi hama pengerat seperti tikus.

13. Hanya burung hantu jantan yang berwarna putih sempurna seperti Hedwig. Walau karakter hedwig adalah betina, kenyataannya ia burung hantu jantan.

14. Di Yunani kuno burung hantu adalah perlambang kebijaksanaan.

semoga bermanfaat

Tidak ada komentar: