Kamis, 19 Desember 2013

Bekerjalah dengan hasrat, semangat dan kesabaran

Mau Bahagia, Haruskah Bekerja Sesuai "Passion"?

Katanya, bahagia adalah ketika bisa melakukan pekerjaan sesuai gairah atau passion. Tetapi bagaimana kalau pekerjaan yang sekarang dijalani bukan passion kita?



Ubah cara pandang itu sekarang. Karena, sebenarnya bahagia bukan ditentukan oleh apakah Anda sudah menemukan passionatau belum. Tapi, cobalah fokus pada masalah besar yang ada di hadapan kita.

Dengan menempatkan masalah biasanya kita akan membuat sebuah keputusan besar, yang tidak lagi berpusat pada diri sendiri, tetapi sejauh mana kita ingin memberi kontribusi. Orang yang bekerja dengan menghadapi masalah lebih besar akan melakukan sesuatu lebih besar pula.

Jadi, berhentilah mengeluh atau melihat betapa orang lain bisa bekerja sesuai passion-nya sementara Anda tidak. Ada banyak masalah besar yang sebenarnya ada di sekitar, dari masalah pendidikan, kemiskinan, kesehatan, teknologi, urbanisasi, hingga perubahan iklim. Dari semuanya, tentu ada satu masalah yang menjadi perhatian Anda.

Oliver Segovia, dalam blog Harvard Business Review, menuliskan beberapa hal yang bisa jadi membantu menemukan apa yang baiknya Anda lakukan jika tidak atau belum bekerja sesuai passion.



Pertama, bangun kesadaran akan situasi atau lingkungan sekitar. Terkadang kita terlalu sering fokus pada diri sendiri. Cobalah melihat ke luar dunia dan mencoba lebih peka terhadap masalah yang ada di sekitar, pada orang-orang yang kurang beruntung dan terpinggirkan. Keluarlah sesekali dari kantor dan menjadi sukarelawan. Jika masih di bangku sekolah, cobalah keluar dari ruang kelas. Hadapi dunia sebenarnya di hadapan muka.

Kedua, lihatlah ketika masalah itu sebenarnya berefek pada kehidupan Anda. Biasanya kita akan termotivasi ketika masalah itu sudah masuk ke kehidupan pribadi. Kita mungkin tidak begitu peduli dengan apa yang terjadi jauh di kota lain atau di luar negeri, tapi bagaimana jika salah satu dari yang mengalami masalah itu adalah kerabat atau keluarga kita sendiri? 


Sebagai contoh, Umaimah Mendhro, yang menghadapi masalah perang yang menimpa kerabatnya di Pakistan. Ia lalu merilis aksi lewat thedreamfly.org, inisiasi yang menggalang dana untuk mereka di area konflik.

Cara lainnya, cobalah bersosialisasi atau menjalin pertemanan dengan orang yang setiap harinya berhadapan dengan masalah yang besar. Di dunia ini, ada banyak jenis pekerjaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Jaime Augusto Zobel de Ayala membantu menemukan Manila Water untuk membantu warga Filipina, yang kemudian ia sadari bahwa tindakannya itu kemudian bisa menjadi upaya untuk menangani masalah perubahan iklim, teknologi, dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

Jika belum juga menemukan sesuatu, maka cobalah melakukan perjalanan. Ambil jatah cuti, lalu travelling lah. Bukan sebagai turis, tapi sebagai pengamat yang menikmati apa yang ada di hadapan kita. Jangan takut tersesat dengan cara backpacking dan sejenisnya.



Pengalaman ini akan memperkaya khasanah pengetahuan dan wawasan Anda. Steve Jobs sendiri pernah menuturkan bahwa perjalanannya ke India merupakan salah satu yang membuat matanya terbuka, dan ia lalu dapat menentukan apa yang harus ia lakukan di kemudian hari. Tidak mengherankan kemudian ia mencipta sesuatu yang ingin membantu menyelesaikan masalah dengan cara penemuan teknologi.

Kita tidak menemukan kebahagiaan dengan cara terus berupaya mencarinya. Kita harus keluar dan melihat dunia. Bahagia datang dari persilangan tiga hal; apa yang kita sukai, yang mahir kita lakukan, dan yang dunia luar butuhkan. Yang pertama itu sangat mudah, sementara yang kedua bangku sekolah sudah membantu sejak dari masih sekolah dasar, sedangkan untuk yang ketiga Anda lah yang harus menemukannya.





Bosan dengan Pekerjaan yang Monoton? Coba Ini!
Pekerjaan yang kita lakukan setiap harinya berujung pada kebutuhan untuk mencari nafkah. Kebanyakan orang, termasuk Anda, membangun karier yang solid dan menghabiskan sebagian besar hidup untuk bekerja. Bagi banyak orang, pekerjaan mereka mendefinisikan siapa mereka, terutama dalam hal prestasi.

Namun ketika pekerjaan menjadi rutinitas harian, semua pasti akan terasa monoton. Akibatnya, produktivitas kita terganggu. Untuk mengubah keseharian yang terasa datar-datar saja di tempat kerja, ini yang bisa Anda lakukan:

* Mintalah untuk diberi proyek yang menantang. Tugas sehari-hari yang sudah sangat Anda kuasai memang rentan membuat Anda bosan dengan pekerjaan Anda. Dari mengeluh setiap hari, lebih baik mengerjakan sesuatu yang baru. Sebuah proyek akan memberi Anda pengalaman baru, tanpa kehilangan tugas-tugas Anda yang lama.

* Bantu tugas-tugas teman Anda. Anda tidak perlu mengambil alih peran mereka, cukup menawarkan bantuan untuk tugas-tugas yang belum Anda kuasai. Dengan demikian, ilmu Anda bertambah, dan Anda pun bisa mengerjakan sesuatu di luar rutinitas Anda.

* Bosan dengan pekerjaan karena atasan atau rekan kerja Anda yang menyebalkan? Cara pertama yang dianjurkan sebenarnya adalah dengan tidak berfokus pada sisi negatif mereka, tetapi pada sisi positif mereka. Dari situ, mungkin Anda menemukan cara yang lebih baik untuk bekerja sama dengan mereka. Kalau masih gagal, cobalah berkomunikasi melalui e-mail atau instant messenger saja supaya tak perlu bertemu mereka secara langsung.

* Tugas-tugas Anda begitu banyak sehingga terasa tak ada habisnya? Coba uraikan tugas-tugas Anda, dan buatlah to-do-list mengenai apa saja yang harus Anda lakukan. Centang setiap tugas yang sudah Anda selesaikan. Melihat daftar tugas yang semakin lama semakin berkurang akan membuat perasaan Anda lega, dan tugas-tugas yang bertumpuk pun berhasil Anda kuasai.

* Bagaimana dengan kejenuhan di luar urusan pekerjaan itu sendiri? Ruang fisik tempat Anda bekerja mungkin memengaruhi pengalaman Anda bekerja. Meja kerja yang berantakan, penuh dengan alat tulis, kertas, dan file tidak membuat lingkungan kerja Anda kondusif. Bukan memberi kesegaran bagi otak, alih-alih hal ini justru hanya akan menimbulkan stres. Jadi, mulailah atur kerapian meja kerja Anda.

* Bekerja selama berjam-jam membuat orang lelah secara mental. Oleh karena itu, setiap tiga sampai empat jam, coba berjalan-jalan cepat di sekitar gedung kantor Anda untuk memecahkan kejenuhan dan mendapatkan udara segar. Anda dapat bermain game di komputer atau mendengarkan musik selama 5 sampai 10 menit.

* Sangat menyenangkan bisa memesan makanan dari restoran yang bagus seminggu sekali. Makan makanan enak akan meningkatkan mood Anda dan memberikan perubahan rutinitas yang membosankan dari bekerja. Gunakan kesempatan ini untuk menikmati chatting dengan rekan-rekan kerja Anda. Hal ini akan menjaga lingkungan kerja tetap ceria.



5 Langkah Mengatasi Tekanan Pekerjaan

Tidak peduli seberapa besar komitmen Anda terhadap diri sendiri mengenai pekerjaan, tapi penting bagi Anda memiliki kehidupan yang bahagia. Namun, rutinitas pekerjaan yang tinggi kerapkali membuat Anda berada di bawah tekanan pekerjaan yang tak terelakkan.

Pekerjaan dapat menimbulkan stres dengan tingkatan yang berbeda. Setiap pekerja profesional memiliki caranya sendiri dalam menangani tekanan kerja. Beberapa di antara mereka mampu menangani semua tekanan dengan cara yang sangat bijaksana, ada pula yang meluangkan amarah mereka dengan hal-hal yang tak terkontrol.

Berikut beberapa langkah yang dapat membantu Anda mengatasinya :

  1. Pertama dan terpenting tetap tenang. Itu benar-benar membantu.
  2. Terorganisir. Tulis jadwal dan pekerjaan yang harus Anda lakukan di agenda. Tetap lakukan pekerjaan yang seharusnya Anda lakukan di tempat kerja. Prioritaskan hal terpenting, jadwal di agenda membantu Anda dalam memenuhi tenggat waktu.
  3. Jika Anda telah membuat komitmen profesional pada diri sendiri, maka Anda harus menyampaikannya. Jika Anda tidak dapat melakukan pekerjaan yang diperintahkan atasan karena masih memiliki pekerjaan yang belum selesai, maka informasikan pada atasan Anda.
  4. Cobalah untuk berhubungan dengan orang yang berbeda-beda. Hal tersebut, agar Anda dapat mempelajari proses berpikir dan emosi orang yang berbeda-beda. Dengan begitu, Anda tahu bagaimana cara untuk mengatasinya.
  5. Percaya pada semangat tim rekan kerja. Hindari mendahulukan kepentingan ego Anda, belajar memercayai rekan kerja secara profesional, maka tekanan pekerjaan dapat dirasakan bersama.





Kiat Menaklukkan Beban Kerja yang Tinggi

Seringkali, tekanan pekerjaan yang menumpuk tak cuma membuat diri Anda kewalahan, tapi juga stres. Sementara, melewati itu semua tanpa stres rasanya tidak mungkin. Lantas, bagaimana cara menghadapinya?

Untuk mengatasi beban kerja yang tinggi, ada tips dan teknik yang dapat Anda ikuti untuk mengurangi stres, misalnya:

  • Meminimalkan gangguan. Merapikan ruang kerja dan meminimalkan gangguan adalah langkah pertama untuk mengatasi beban kerja yang berat. Bekerja di ruang berantakan tidak hanya mengganggu, tetapi juga membuat Anda sulit menemukan barang-barang yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Area kerja yang berantakan juga membuang waktu Anda untuk mencari kebutuhan pekerjaan Anda. Luangkan waktu 10 sampai 15 menit sehari untuk mengatur ruang kerja Anda menjadi rapi, dan hindari gangguan umum seperti mengirim email pribadi, menerima panggilan telepon tidak penting, atau bergosip.
  • Bekerja lebih pagi. Seringkali Anda merasa waktu 24 jam tidak cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan. Karena, setelah lembur pun pekerjaan tidak juga beres. Jika setiap hari begadang, Anda khawatir bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh Anda. Untuk menghindari begadang setiap malam, bagaimana kalau Anda sekarang bekerja lebih pagi? Saat pagi, tubuh masih segar dan pikiran masih jernih sehingga Anda bisa bekerja lebih tenang.
  • Minta bantuan. Meskipun beban kerja cukup berat, mungkin Anda masih bisa menanganinya sendiri. Meskipun begitu, tindakan paling produktif dan efisien adalah meminta bantuan dari rekan kerja untuk menolong Anda. Jangan ragu untuk menyerahkan pekerjaan, terutama pada yang amat menguasai bidang tersebut. Dedikasikan sebagian pekerjaan Anda pada anak buah, sementara Anda lebih berkonsentrasi pada tugas-tugas strategisnya.
  • Tentukan prioritas. Memprioritaskan tugas-tugas adalah teknik penting untuk menangani beban kerja yang berat. Belajarlah untuk menempatkan tugas-tugas Anda berdasarkan urutannya, dari yang terpenting hingga kurang penting. Hal ini tidak hanya membantu Anda untuk mengetahui tingkat kepentingan dan urgensi dari setiap tugas, tapi juga berguna untuk mengurangi stres. Dengan cara ini, Anda bisa mendahulukan proyek-proyek yang lebih penting.


KOMPAS.com

Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar: