Senin, 30 Desember 2013

Mitos dan Ilmu Pengetahuan : Legenda Srigala



mengenal tentang serigala
*Serigala * kelabu (Canis lupus), atau biasa disebut serigala saja, merupakan hewan karnivora yang memiliki bentuk fisik seperti anjing. Serigala dan anjing (Canis lupus familiaris) memang memiliki nenek moyang yang sama. Serigala juga berkerabat dengan dingo (Canis lupus dingo), sejenis anjing liar yang menghuni Benua Australia.

Habitat Serigala

Serigala kelabu dapat hidup di berbagai macam bioma selama makanan mereka banyak tersedia dan iklimnya relatif dingin. Taiga Siberia, salah satu habitat paling cocok bagi serigala kelabu, merupakan hutan boreal dengan musim dingin yang panjang dan musim panas yang singkat.

Wilayah ini berada di Rusia bagian utara. Serigala kelabu paling banyak dijumpai di tempat ini. Kelompok-kelompok serigala mempertahankan wilayah masing-masing.

Ciri Fisik Serigala

/Serigala /kelabu merupakan spesies terbesar dari keluarga /canine/ (anjing) liar.Jika diukur dari bahu, tingginya sekitar 90 cm. Sementara panjang tubuhnya antara 90 hingga 150 cm jika diukur dari hidung hingga ujung ekor.

Sementara itu, berat serigala kelabu berkisar antara 20 hingga 88 kilogram. Serigala jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada serigala betina.

Serigala kelabu memiliki kaki panjang dengan cakar besar. Ekornya panjang dan berbulu lebat. Serigala kelabu memiliki telinga runcing dan mata cokelat kekuningan. Meskipun namanya serigala kelabu, warna bulunya bervariasi, kelabu, cokelat, putih, atau hitam, tetapi di Eropa serigala berbulu cokelat kelabu.

Serigala kelabu memiliki beberapa cara khusus untuk beradaptasi. Bulu tebal mereka bisa menahan panas dan menjaga kelembaban. Cakar serigala yang besar memiliki semacam bantalan dan kuku yang dapat ditarik. Cakar tersebut dapat dilebarkan sehingga gerakan serigala di atas salju lebih stabil.

Indera pendengaran serigala dua puluh kali lebih kuat dibandingkan manusia, sedangkan indera penciumannya lebih tajam seratus kali.

Rahang serigala sangat kuat. Kekuatan tekanannya lebih dari 250 kilogram per inci. Penglihatan serigala juga sangat tajam dan sensitif terhadap setiap gerakan. Serigala memiliki retina reflektif yang disebut /tapetum/. /Tapetum/ dapat meningkatkan kemampuan penglihatan di malam hari. Namun, serigala buta warna

Stamina serigala sangat kuat. Serigala dapat menjelajah jarak lebih dari delapan belas mil dengan langkah cepat. Kecepatannya bisa mencapai 40 mil per jam.

Perkembangbiakan Serigala

Serigala dapat hidup hingga usia 17 tahun. Serigala betina mencapai usia dewasa seksual saat berumur satu tahun, sedangkan serigala jantan saat berumur dua tahun. Serigala biasanya mengalami musim kawin satu kali dalam setahun,yakni antara Januari dan Maret.

Serigala betina mengandung anaknya selama 63 hari. Serigala biasanya melahirkan di sarangnya, yaitu di ceruk-ceruk batu atau lubang-lubang di tanah.
Bayi serigala yang baru dilahirkan jumlahnya antara 5 hingga 6 ekor. Berat bayi serigala sekitar 500 gram. Anak-anak serigala akan tinggal di sarangnya selama 8 minggu sebelum mereka disapih. Selama itu serigala-serigala lain akan membawakan makanan untuk sang induk yang baru melahirkan

Kelompok Serigala

Serigala merupakan binatang sosial . Mereka hidup berkelompok. Sekelompok serigala dipimpin seekor serigala jantan dan seekor serigala betina, yang merupakan pasangan yang beranak-pinak. Mereka berpasangan seumur hidup hingga salah satunya mati.

Anggota kelompok adalah serigala keturunan pasangan tersebut dan serigala muda yang dilahirkan pada tahun sebelumnya. Selain itu, ada beberapa ekor serigala dewasa yang
kedudukannya lebih rendah. Satu kelompok terdiri atas 4 hingga 30 ekor serigala. Namun, ada juga serigala yang hidup menyendiri.

Makanan Serigala

Serigala merupakan hewan karnivora. Mereka memangsa ungulata (hewan berkuku), seperti rusa dan babi hutan. Saat makanan langka, mereka akan memakan hewan pengerat. Serigala kadang memakan bangkai. Sekali makan, serigala bisa menghabiskan 11 kilogram daging.

Dalam rantai makanan, serigala berada di puncak. Serigala tidak memiliki musuh alami. Ancaman satu-satunya adalah manusia. Serigala membantu menjaga populasi sebuah ekosistem tetap terkendali dengan memangsa hewan-hewan yang lebih lemah.

Ancaman Kepunahan Serigala

Di Kanada dan Alaska, populasi serigala kelabu stabil. Namun, di sebagian besar wilayah Amerika Utara serigala kelabu terancam punah. Di Eropa , Asia, dan Afrika, populasi serigala yang tersisa tinggal sedikit. Populasi terbesar serigala di Eropa dan Asia dijumpai di Rusia, yang meliputi Taiga Siberia.

Saat ini wilayah hunian serigala telah berkurang hingga sepertiganya, terutama di wilayah seperti Eropa, Asia, Meksiko, dan Amerika Serikat . Serigala sering diracun dan diburu karena dianggap mengganggu ternak. Serigala juga diburu untuk diambil bulunya di Kanada, Alaska, dan negara-negara bekas Uni Soviet, serta Mongolia.

Serigala kelabu pernah menghilang dari wilayah Amerika Serikat pada 1974. Kemudian, pada 1995, didatangkan 66 ekor serigala kelabu dari Kanada . Mereka dilepas di Idaho dan kawasan Taman Nasional Yellowstone. Jumlah mereka saat ini telah berlipat ganda. Sekitar 1.200 ekor serigala sekarang terdapat di Idaho, Montana, dan Wyoming. Namun, serigala dianggap para peternak di kawasan tersebut sebagai ancaman bagi ternak mereka.

Jenis Serigala yang Lain

Selain serigala kelabu, ada beberapa jenis serigala lainnya. Serigala merah masih bertahan hidup di Amerika Utara. Sebagian ilmuwan menganggap serigala merah sebagai spesies tersendiri, dengan nama ilmiah /Canis rufus/. Namun, ada juga yang menganggap serigala merah merupakan persilangan coyote dan serigala kelabu, dengan nama ilmiah /Canis lupus rufus/.

Sementara itu, di Afrika terdapat jenis serigala yang lain, yakni serigala etiopia. Serigala etiopia (/Canis simensis/), saat ini terancam punah. Di alam liar jumlah
mereka hanya sekitar 450 ekor.

1. Serigala Arktik
/Arctic Wolf//Serigala Arktik (/Canis lupus arctos/) banyak dijumpai di pulau-pulau Arktik Kanada dan pantai utara Greenland. Keberadaan hewan ini yang terisolasi ekstrim dan kondisi lingkungannya yang keras, membuatnya tidak banyak diketahui
termasuk ciri-ciri fisiknya. Namun, sebagian besar orang mengetahui bahwa bulu serigala arktik putih bersih dan lebih tebal (memaksimalkan kehangatan di dalam suhu yang sangat dingin).

2. Serigala Arab
Serigala Arab//Arabian Wolf/ (/canis lupus arabs/) sempat ditemukan di seluruh kawasan Arab . Namun, sekarang habitatnya sudah menyebar ke beberapa negara. Ukuran serigala arab lebih kecil daripada serigala pada umumnya. Serigala ini hidup dan berburu secara bergerombol (dua sampai tiga ekor serigala). Hewan ini juga termasuk
serigala yang tidak tahu cara melolong.

3. Serigala Rusia
Serigala Rusia/Russian Wolf/ (canis lupus communis) ditemukan di bagian utara-tengah Rusia. Russian Wolf merupakan salah satu dari lima subspesies serigala yang ditemukan di dalam Federasi Rusia. Serigala Rusia dijuluki sebagai predator juara karena salah satu serigala abu-abu terbesar .

4. Serigala Jepang
Di Jepang terdapat dua jenis serigala, yaitu serigala Hokkaido dan serigala Honsh. Serigala Hokkaido di negeri asalnya, Jepang, dikenal dengan sebutan serigala Ezo (/Canis lupus hattai/). Serigala Hokkaido endemik terhadap Pulau Hokkaido dan merupakan subspesies Canis lupus yang sudah punah di Jepang. Serigala Hokkaido punah pada zaman restorasi Meiji karena habitat aslinya tergangggu dan juga pemusnahan yang dilakukan manusia.

Serigala Honsh? dikenal juga dengan sebutan serigala Jepang atau Anjing Gunung (/yaminu/) yang juga merupakan subspesies serigala di Jepang yang sudah punah. Serigala Honsh? adalah penghuni Pulau Honsh?, Shikoku dan Ky?sh?. Serigala ini punah karena penyakit rabies dan aksi pemusnahan oleh manusia.

Fakta Tentang Serigala

Nyatanya inilah beberapa fakta dari serigala, pemburu yang setia, pemburu yang bisa menjadi sahabat si pemburu, pemburu dengan raungan yang menyayat. Hidup dan berburu dalam kelompok (pack), adalah serigala!
Serigala adalah "anjing liar" yang datang dari kelompok yang sama seperti dingo dan
Perbandingan antara dingo, coyote dan serigala, perbedaan terletak pada bulu, bentuk kaki, telinga, dan ekor.

Berikut, nyatanya beberkan beberapa fakta tentang serigala,

Serigala adalah hewan pemburu yang sangat baik, dapat ditemukan hampir diseluruh kawasan di dunia dibandingkan dengan mamalia lainnya, kecuali manusia.
Serigala adalah nenek moyang segala keturunan anjing domestik yang ada di dunia, serigala juga bagian dari kelompok hewan yang disebut "anjing liar" sama seperti dingo dan coyote.

Serigala yang paling berat sekitar 40 kilogram, tetapi serigala terberat yang pernah tercatat seberat lebih dari 80 kilogram!

Tapak kaki serigala dewasa cukup besar, Seekor serigala dewasa akan memiliki cetak kaki hampir 13 sentimeter panjang dan lebar 10 cm.

Serigala hidup dan berburu dalam kelompok (pack) . Satu kelompok serigala biasanya terdiri dari dua serigala atau paling banyak 20 serigala, tergantung pada faktor-faktor seperti habitat dan pasokan makanan.

kawanan (pack) serigala memiliki pemimpin yang disebut "alpha" , alpha terdiri dari seekor jantan dan betina. Pasangan Alpha adalah pemegang hierarki tertinggi dalam kawanan, merekalah yang terlebih dahulu mencicipi hasil buruan, saat serigala berpapasan dengan alpha, maka serigala itu harus selalu merendahkan ekornya. Alpha jantan dapat diibaratkan sebagai raja yang bijaksana dan mencintai.
Kesetiaan serigala juga ditandai dengan betapa mereka memiliki sense of brotherhood yang tinggi dengan sesamanya. Bukan hal aneh bila kita melihat serigala yang sedang terluka, maka serigala lain akan berburu dan mencarikan makan untuknya, dan menjaganya hingga sembuh.
Seluruh anggota kawanan (pack) berperan dalam merawat bayi serigala. Bahkan seekor serigala betina yang sendirian terkadang berperan sebagai "bibi", mengurus bayi serigala lain sementara induknya berburu atau dalam proses recovery setelah melahirkan. Loyalitas merupakan hal paling utama bagi serigala.
Anak serigala dilahirkan tuli dan buta dengan berat sekitar 0,5 kg. Dibutuhkan sekitar 8 bulan sebelum mereka cukup umur untuk secara aktif bergabung dalam perburuan bersama kumpulan serigala.
Serigala Kutub harus melakukan perjalanan jarak jauh lebih lama daripada serigala hutan untuk mencari makanan & terkadang akan pergi berhari-hari tanpa makan.
Ketika berburu sendirian, serigala menangkap hewan-hewan kecil seperti tupai, rakun atau kelinci. Namun, serigala dapat berburu hewan yang sangat besar seperti rusa, kerbau dan lembu ketika dalam kumpulannya.
Serigala memiliki dua lapisan bulu, lapisan bawah dan lapisan atas, yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dalam suhu rendah di minus 40 derajat Celcius.
Serigala dapat berlari dengan kecepatan 65km/jam ketika mengejar musuhnya, ini dikarenakan serigala memiliki kaki yang panjang dan telah terbiasa berlari 12-16km/jam .
Serigala hewan yang setia ! Selain setia dengan kawanannya (pack), serigala juga setia dengan pasangannya. Serigala adalah hewan monogami yang hanya mengawini satu lawan jenisnya seumur hidupnya.
Serigala rata-rata memiliki 42 Gigi.
Periode kehamilan serigala betina 63hari.
Walaupun termasuk hewan liar dan buas, serigala bisa bersahabat dengan manusia.





7 manusia serigala di dunia nyata

Manusia serigala atau biasa disebut Werewolf atau lycanthropes atau Lycan banyak menjadi tema dalam filem - filem bertema horor fiksi, namun tahukah anda sejarah banyak mencatat tentang kasus - kasus yang pernah ada tentang manusia Serigala. Entah apakah itu gosip atau bukan, Sejarah telah mencatat pernyataan banyak saksi tentang adanya manusia serigala yang umumnya menjadi peneror untuk manusia,
Dalam daftar ini berdasar dari Litserve, berisi tentang daftar 7 Manusia Serigala (Lycanthropy, atau kalau di filemLycan )yang benar - benar aneh, menakutkan yang ada dalam kehidupan nyata

7. Klein-Krams WerewolfPada jaman dulu ada hutan yang luas yang kaya dengan permainan di sekitar Klein-Krams, dekat Ludwigslust, Jerman.Perburuan besar diadakan di wilayah tersebut oleh olahragawan yang datang dari seluruh Jerman untuk menguji kecakapan mereka dengan menjatuhkan pilihan mereka dari permainan.
Selama bertahun-tahun, para pemburu telah terhalang oleh munculnya seekor serigala besar yang tampaknya kebal terhadap peluru .Kadang-kadang binatang akan mengejek mereka dengan mendekati dalam jarak yang cukup dekat, pada kesempatan bahkan menambahkan olok-olok dengan menyambar sepotong bagian tubuh dari mangsa yang dibunuhnya, lalu manusia serigala ini melesat pergi tanpa peluru bersarang di tubuhnya.
Suatu saat seorang pasukan kavaleri muda berjalan dalam perburuan, dan dia mendapati anak anak yang berlari berhamburan dan ketakutan.lalu dia berhenti dana bertanya pada salah satu dari mereka
Si anak mengatakan kepadanya bahwa tidak ada dewasa dari keluarga Feeg berada di rumah kecuali untuk anak-anak mereka.
Ketika dia ditinggalkan sendirian, itu adalah kebiasaannya untuk mengubah dirinya menjadi manusia serigala dan meneror anak-anak tetangga. Mereka semua lari ketika dia mencapai transformasi tersebut karena mereka tidak ingin dia untuk menggigit mereka.
Petugas tersebut bingung dengan bermain imajinasi liar seperti anak-anak, bahwa dia menganggap mereka memainkan serigala jahat yang mengejar domba atau beberapa permainan sejenis. Tapi kemudian dia menangkap sekilas serigala di rumah, dan dalam beberapa saat berikutnya, seorang anak kecil berdiri di tempatnya.

6. Manusia Serigala dari PaviaPada tahun 1541,di Pavia, Italia, seorang petani ... sebagai serigala, jatuh di atas banyak pria di sebuah padang pertanian dan merobek mereka .
Setelah melalui banyak kesulitan akhirnya maniak itu tertangkap, dan dia kemudian meyakinkan para penangkapnya bahwa satu-satunya perbedaan yang ada antara dirinya dan serigala alami, adalah bahwa dalam serigala asli rambut tumbuh luar, sementara dia rambutnya tumbuh di dalam.
Dalam rangka untuk membuktikan pernyataan ini , para hakim memotong lengan dan kaki serigala yang kejam dan haus darah ini . dan Bajingan itu meninggal karena dimutilasi.

5. Manusia Serigala dari ChalonsSalah satu lycanthropes / Lycan / Werewolf / Manusia Serigala terburuk yang pernah ada adalah Werewolf dari Châlons, atau dikenal sebagai Demon Tailor (Iblis Tukang jahit).
Dia didakwa di Paris pada 14 Desember 1598 atas tuduhan pembunuhan yang begitu mengerikan dan pengadilan memerintahkan semua dokumen persidangan untuk dihancurkan. Bahkan nama dia sebenarnya nyaris hilang dalam sejarah.
Dibakar sampai mati untuk kejahatannya, dia dituduh memancing anak - anak kecil baik cowok atau cewek untuk main ke tokonya, kemudian menyiksa mereka, setelah disiksa, anak - anak ini kmudian diiris leher mereka, ditaburi bubuk tubuhnya, lalu dagingnya dipotong - potong sebagai bahan makanan
Di saat senja, di bawah bentuk serigala, dia menjelajahi hutan untuk menerkam orang - orang yang klewat dan dengan liar merobek tenggorokan mereka sampai mati.
Banyak tulang - tulang dari korbannya ditemukan tersembunyi dalam gudangnya, dan bangkai - bangkai yang sudah membusuk,Dikatakan saat Dia mati dia tidak mau minta ampun dan masih sempat menghujat !


4. Claudia Gaillard, Manusia serigala dari BurgundyClaudia Gaillard adalah salah satu dari ratusan jiwa malang dibawa ke pengadilan oleh pemburu penyihir ; Henry Boguet. Menurut saksi, dia terlihat di balik semak dengan asumsi berbentuk serigala tanpa ekor.
Untuk dosa besar ini, dia ditetapkan untuk dihukum dengan penyiksaan. Mengenai penyiksaan, hakim berkomentar, Semua Laporan Umum adalah melawan dia.
Tidak seorang pun pernah melihatnya meneteskan air mata , apapun upaya yang mungkin dilakukan untuk menyebabkan dia meneteskan air mata "Claudia kemudian dibakar sampai mati di tiang pancang.


3. Michel Verdun, Manusia Serigala dari PolignyPada 1521, Jean Boin, Penyelidik dari Besancon,menuduh Philibert Montot, Pierre Bourgot, dan Michel Verdun karena telah membuat perjanjian dengan iblis dan untuk menjadi lycanthropy.
Orang-orang ini kemudian dikenal sebagai manusia serigala dari Poligny. Orang-orang ini dicurigai ketika seorang musafir melewati daerah itu diserang oleh seekor serigala. Ketika membela dirinya sendiri, sang musafir berhasil menyebabkan luka pada hewan ini, memaksanya untuk mundur.
Mengikuti jejak makhluk terluka, orang itu tiba di sebuah gubuk di mana dia menemukan seorang warga setempat, Michel Verdun, di bawah perawatan istrinya, yang sedang membersihkan luka di tubuhnya.
Si Musafir ini kemudian memberitahukan peristiwa ini pada pihak yang berwenang. Kemudian Verdun Ditangkap dan disiksa, Verdun mengakui bahwa dia adalah perubah bentuk. Dia juga mengungkapkan nama-nama dari dua manusia serigala, serta mengaku kejahatan mengerikan: kultus setan, pembunuhan, dan makan daging manusia. Ketiga orang itu segera dieksekusi mati.


2. Manusia Serigala dari BenandantiKasus ini diadili pada 1692,di Jurgenburg, Livonia, terletak di daerah timur Laut Baltik, dalam cerita rakyat manusia serigala.Ini melibatkan laki-laki berusia 80 tahun bernama Thiess.
Thiess mengaku menjadi manusia serigala, mengatakan hidungnya telah dirusak oleh seorang pria bernama Skeistan, seorang penyihir yang sudah mati pada saat dia memukul Thiess.
Menurut kesaksian Thiess ', Skeistan dan penyihir lain mencegah tanaman di area itu tumbuh.Tujuan mereka untuk melakukan ini adalah untuk membawa gandum ke dalam neraka.Untuk membantu tanaman untuk terus tumbuh, Thiess dengan manusia serigala lainnya turun ke dalam neraka untuk melawan para penyihir dan mengembalikan gandum.

Peperangan dari manusia serigala dan para penyihir terjadi pada tiga malam di tahun itu : Saint Lucia, Pentakosta dan Santo Yohanes (perubahan musiman).Jika manusia serigala lamban dalam bertindak para penyihir akan menutup gerbang neraka, dan tanaman, ternak, dan bahkan ikan akan menderita.
Sebagai senjata manusia serigala membawa jeruji besi sementara penyihir menggunakan sapu lidi. Skeistan mematahkan hidung Theiss 'dengan gagang sapu yang diikat di ekor kuda.
Para hakim terkejut oleh kesaksian sangat aneh seperti itu, karena mereka secara alami menganggap manusia serigala adalah agen dari Iblis. Tapi sekarang mereka mendengar manusia serigala sedang bertempur melawan Iblis.
Ketika ditanya bagaimana dengan jiwa-jiwa manusia serigala, Thiess mengatakan bahwa mereka pergi ke surga.Dia bersikeras manusia serigala adalah "Anjing penjaga dari Tuhan" yang membantu umat manusia dengan mencegah Iblis dari membawa kelimpahan rejeki dari bumi.
Jika bukan karena mereka, semua akan menderita. Dia mengatakan ada manusia serigala di Jerman dan Rusia juga melawan penyihir di neraka mereka sendiri.

Thiess ditentukan dalam pengakuannya, dia menyangkal pernah menandatangani perjanjian dengan Iblis. Dia menolak untuk melihat pendeta paroki yang dikirim untuk menghukum dia, mengatakan bahwa dia lebih baik dari seorang pendeta.Dia mengklaim bahwa dia adalah orang pertama dan terakhir yang menjadi manusia serigala untuk melawan penyihir.
Akhirnya hakim memutuskan , ( mungkin karena capek dan putus asa), Thiess dihukum sepuluh cambukan karena tindakan penyembahan berhala dan keyakinan takhayul.

1. Jean GrenierSelama awal musim semi tahun 1603 telah menyebar teror melalui St Sever distrik dari Gascony , di barat daya Perancis,
Dari sejumlah dusun kecil dan desa-desa kecil anak-anak misterius menghilang dari ladang dan jalan, dan tidak ada jejak bisa ditemukan.Dalam satu contoh, bahkan seorang bayi dicuri dari tempatnya di pondok sementara ibunya ketiduran sebentar. Orang-orang berbicara tentang serigala; orang lain menggelengkan kepala dan membisikkan sesuatu yang lebih buruk.
Kekhawatiran itu mencapai puncaknya ketika hakim lokal menyarankan Hakim bungsu dari Barony de la Roche Chalais dan de la Chatellenie bahwa informasi telah disampaikan padanya oleh 3 saksi, di antaranya gadis 13 tahun bernama Marguerite Poirier dari dusun outlaying St-Paul di Paroki Esperons - bersumpah bahwa dalam bulan purnama dia telah diserang oleh binatang buas, menyerupai serigala.

Gadis itu menyatakan bahwa saat siang sementara dia sedang menonton ternak, tiba - tiba seekor binatang liar dengan bulu rufulous, tidak seperti anjing besar, bergegas dari belukar dan merobek Kirtle dengan giginya yang tajam.

Dia berhasil menyelamatkan dirinya dari yang digigit berkat dia bersenjata dengan tongkat besi yang dibawanya.
Selain itu seorang pemuda 13 / 14 tahun , Jean Grenier, sedang menyombongkan bahwa dialah yang diserang Marguerite, saat dia menjadi seperti serigala, tetapi karena tongkat gadis itu mencegahnya dariekstremitas dia dari ekstremitas karena sebelumnya sudah makan tiga atau empat anak .






Kisah binatang jadi-jadian yang banyak terdengar dalam budaya masyarakat kita, ternyata juga terdapat di belahan lain bumi. Bahkan ada seorang tokoh dunia terkenal disebut pula sebagai salah satu pengidapnya. Benarkah makhluk demikian ada, bagaimana pula muasal kelahirannya?

Begitu beragamnya manusia jadi-jadian di bumi ini. Mulai dari manusia harimau atau manusia beruang di kawasan Asia, manusia hyena yang hidup di Afrika, manusia anjing hutan coyote diburu di Amerika Tengah, sedangkan manusia kadal berkeliaran di Selandia baru. Sama halnya dengan mitos babi ngepet atau leak dalam sebagian masyarakat kita, atau orang Barat yang memfiksikannya dalam film semisal An American Werewolf in London (1981) dan Wolf (1994) yang diperani Jack Nicholson.



Ternyata semua binatang jadi-jadian itu memiliki karakter serupa. Misalnya, perubahan di malam hari, menularkan kemampuan berubah bentuk melalui tetesan darah dalam gigitan, luka yang terjadi dalam bentuk binatang juga muncul dalam ujud manusia, atau binatang jadi-jadian yang mati segera kembali berubah jadi manusia.

Akibat kutukan
Herodotus, sejarawan Yunani dari abad V SM, mengatakan pada + 2.400 tahun lalu, bahwa penduduk di daerah yang sekarang bernama Lithuania dan Polandia, mengaku berubah menjadi manusia serigala selama beberapa hari dalam setahun.

Masa itu manusia serigala adalah manusia dengan dorongan kuat memangsa manusia lainnya. Melalui sihir mereka berubah menjadi serigala hitam untuk memudahkan mewujudkan niatnya. Sekali berubah, menurut kepercayaan lama, akan terus menyimpan kekuatan dan kelicikan serigala.

Baru di abad 1 SM Virgil sebagai penulis Latin yang pertama kali menyebut-nyebut soal takhayul ini, kemudian diikuti oleh Propertius, Servius, dan Petronius. Petronius yang kepala urusan hiburan zaman pemerintahan Kaisar Nero (54 – 68) bertutur tentang manusia serigala dalam bentuk sastra roman Satyricon. Dengan bumbu terang bulan, pekuburan, dan luka abadi setelah kembali jadi manusia, membuat roman itu sebagai bacaan hiburan.

Sebagian tradisi Roma dan Yunani menganggap manusia berubah jadi serigala sebagai hukuman dewa, karena ia telah mempersembahkan korban berupa manusia, ujar Pliny (61 – 113).

Meski baru abad XVIII kisah tentang manusia serigala diterbitkan, bukan berarti orang berkurang minat terhadap manusia serigala. Justru kepercayaan itu demikian kuat, bahkan sering diterima sebagai kebenaran, bukan fiksi.

Menurut kepercayaan lama ada tiga macam manusia serigala. Pertama, yang memperolah kemampuan itu melalui keturunan. Konon, kutukan terhadap nenek moyang menjadikan setiap keturunannya menjadi manusia serigala. Kedua, orang yang dengan sukarela jadi serigala dengan alasan dan tujuan jahat. Sedangkan yang terakhir adalah manusia serigala berhati lembut dan baik. Kondisinya yang tidak lazim, malah membuatnya merasa malu.

Sebenarnya, transformasi sering dilakukan oleh dukun-dukun suku tertentu dengan tujuan baik untuk mengatasi masalah di kelompoknya. Saat langka makanan, misalnya, si dukun bisa saja berubah ujud menjadi binatang jadi-jadian serupa makhluk yang akan diburu, supaya lebih mudah melacak buruan itu.

Ada juga yang tidak berubah ujud tetapi meminjam tubuh binatang untuk memata-matai, menyantet, atau sekadar menakut-nakuti musuh.

Berjubah kulit serigala
Kasus manusia serigala yang mencolok terjadi di Prancis, awal abad XVII. Adalah Jean Grenier (13) yang merasa yakin dirinya manusia serigala. Di pengadilan Bordeaux, Grenier mengaku, 2 tahun sebelumnya membuat perjanjian dengan setan di hutan. Dengan kulit serigala yang menurut pengakuannya pemberian setan, tiap malam ia bisa berkeliaran sebagai serigala, namun di siang hari kembali ke bentuk manusia. Ia telah membunuh dan memangsa beberapa anak kecil yang sendirian di ladang, juga menculik bayi yang ditinggal di rumah.

Sejauh menyangkut perilaku kanibalisme, penyelidikan menunjukkan kebenaran pengakuannya. Namun dari sudut kedokteran, remaja ini digolongkan penderita lycanthropy. Kelainan jiwa ini menyebabkannya berkhayal tubuhnya berubah bentuk menjadi hewan. Menilik usianya yang masih belia, Grenier cuma dihukum kurungan seumur hidup di Biara Fransiskan, Bordeaux.

Perubahan Grenier dengan menyamar di bawah kulit serigala serupa dengan cara transformasi manusia beruang di Skandinavia yang menggunakan kulit beruang. Selain kulit binatang, konon ada alat lain, yaitu korset. Ada yang terbuat dari kulit asli binatang, ada yang dari kulit manusia yang dihukum gantung. Dua alat itu banyak dipakai di Prancis, Jerman, Skandinavia, dan beberapa negara Eropa Timur. “Benda sakti” lainnya adalah salep khusus berisi ramuan dari kelompok tanaman solanaceae yang membangkitkan halusinasi.

Selain itu ada lagi alat dan cara untuk bertransformasi yang berupa jimat, ramuan, dan mantera pemujaan pada iblis. Khusus pemakaian jimat, justru orang di sekitar si pemakai yang terpengaruh seakan melihat manusia serigala, padahal si pelaku tidak berubah. Di luar saat bulan purnama, perubahan sering terjadi spontan dan lepas dari kendali pelakunya.

Penampilan si pelaku yang menakutkan, tindak kejahatannya yang mengerikan, dan terutama karena kengerian terhadap kekuatan setan, membuat manusia serigala jadi obyek yang harus diburu dan dimusnahkan. Penghukuman terhadap mereka terjadi di hampir sepanjang sejarah di Eropa. Malah pelaku kejahatan apa pun dengan mudahnya dapat dijuluki manusia serigala.

Pembunuhan massal sering disebut akibat kejahatan serigala. Seperti yang menimpa Peter Stubbe di tahun 1590 (ada yang menyebut Peter Stump di tahun 1589) dari Bedburg, dekat Cologne. Ia dituduh sebagai serigala yang kanibal setidaknya pada 2 pria, 2 wanita hamil, dan 13 kanak-kanak, dan inses dengan adik perempuannya.

Hukuman yang diterimanya luar biasa. Setelah dicabik-cabik dengan penjepit, dilindas roda, dipancung, akhirnya tubuh tanpa kepala itu dibakar. Hukuman bakar hidup-hidup juga diberlakukan untuk gundik dan anak perempuannya.

Di Prancis dan Jerman, manusia serigala biasanya memang dibakar atau digantung. Seperti yang terjadi terhadap lebih dari 200 laki-laki dan perempuan Pirenea (antara Prancis dan Spanyol) di seputar abad XVI, karena diduga manusia serigala.

Menurut Elton B. McNeil dalam The Psychoses (1970), demam berburu manusia serigala bisa disamakan dengan perburuan terhadap penyihir. Secara kejiwaan mereka yakin, orang akan diberkati bila mampu menangkap pelayan atau sekutu iblis.

Tak heran, saat itu di Prancis banyak ditemukan manusia serigala kagetan. Dalam satu periode – antara 1520 – 1630 – di Prancis tercatat 30.000 kasus manusia serigala.

Ada beberapa patokan untuk menentukan apakah seekor serigala jadi-jadian atau tidak. Konon, manusia serigala akan mempertahankan suara dan mata manusianya. Sedangkan menurut suku Indian, yang berubah jadi serigala hanya bagian kepala, tangan, dan kaki.

Dalam ujud manusia, ada beberapa ciri khas yang membedakannya dengan manusia biasa. Dua ujung alisnya saling bertemu di tengah, jari-jari tangannya yang panjang agak kemerahan, dengan jari tengah yang sangat panjang. Selain telinganya agak ke bawah dan sedikit ke belakang, tangan dan kakinya cenderung berbulu lebat.

Rasa takut terhadap manusia serigala lebih mudah dipahami dengan mengetahui alasan takut terhadap serigala. Sebelum abad XX di Eropa dan Asia Utara, serigala dianggap binatang paling cerdik yang berbahaya bagi manusia dan ternak. Apalagi bila serigala itu gila. Cukup sekali gigit korbannya bisa tewas mengerikan. Sampai-sampai ada institusi pemerintah Prancis yang khusus mengontrol serigala, paling tidak sejak pemerintahan Charlemagne (768 – 814), hingga abad ini.

Di Eropa pada abad pertengahan, serigala terkadang digantung bersebelahan dengan pelaku kejahatan di tiang gantungan, sebagai simbol ditaklukkannya kejahatan. Serigala pernah jadi masalah serius Irlandia abad XVII, sehingga sepotong kepala serigala sama nilai hadiahnya dengan kepala pemberontak.

Hanya halusinasi
Ada pendapat, manusia serigala timbul akibat halusinasi. Antara lain, pengaruh racun ergot yang dihasilkan oleh jamur Claviceps purpurea pada gandum. Ergot mengandung bahan serupa materi mentah untuk membuat LSD.

Halusinasi akibat ergot banyak terjadi di Eropa pada abad pertengahan. Itu tak lain karena masyarakat kebanyakan hanya bisa mengkonsumsi biji gandum yang terkontaminasi, sementara gandum bersih disimpan hanya untuk bangsawan. Maka, tanpa pengalaman atau ilmu sihir, bila memakan biji-bijian itu orang bisa merasa jadi katak atau serigala.

Satu kisah tragis terjadi tahun 1951 di Pont St Esprit di Rhone Valley, dengan korban keracunan ergot +300 orang. Lima orang mati, sedangkan kebanyakan cacat seumur hidup. Mereka yang cacat mengaku, telah mengalami halusinasi mengerikan. Ada pria yang merasa seolah-olah otaknya dilahap segerombolan ular merah. Ada pula yang sanggup membebaskan diri dari jaket pengikat orang gila sampai 7x, rontok giginya karena menggigit putus tali pengikat dari kulit yang membelenggunya, dan mampu membengkokkan dua batang teralis besi di jendela rumah sakit! Alasannya, pria itu merasa dikejar-kejar harimau.

Pendapat lain menduga manusia serigala adalah akibat persepsi keliru terhadap penyakit keturunan congenital porphyria. Menurut dr. Lee Illis dari Guy Hospital, London, pengidapnya amat tak tahan terhadap cahaya (karena itu mereka hanya bisa keluar malam hari), giginya berwarna merah atau coklat kemerahan, dan menunjukkan gejala gangguan jiwa (dari histeris ringan hingga depresi maniak). Borok lambat laun mengubah bentuk tangan mereka menjadi serupa cakar.

Namun, pendapat ini disanggah cendekiawan Almotarus, yang menjelaskan manusia serigala dalam bentuk manusia memiliki ciri khusus berupa mata cekung dan kering, serta kulit pucat. Selain itu luka pada kulit penderita jauh berbeda dengan kulit serigala.

Roh jahat dalam perjalanan astral
Pemahaman terhadap manusia serigala memasuki era baru menyusul keputusan terhadap Jean Grenier. Hakim-hakim di masa itu tidak mungkin lagi mengabaikan “koor” pendapat para dokter, yang yakin manusia serigala sebenarnya adalah penderita berbagai jenis dan tingkatan gangguan jiwa. Meski dokter Alfonso Ponce de Santa dari Spanyol masih menyebutnya sebagai gejala kemurungan jiwa akibat cairan tertentu yang dihasilkan empedu, yang diduganya telah menyerang otak.

Maka dibedakan antara makhluk mitos manusia serigala dan penderita kejiwaan (lycanthrope).

Lycanthropy berakar dari kata Yunani lycos artinya serigala dan anthropos atau manusia. Meski ada yang menyebut secara berbeda. Robert Burton dalam buku pengobatan klasik The Anatomy of Melancholy (1621) misalnya, menggunakan istilah kegilaan terhadap serigala.

Mula-mula lycanthrope dipakai untuk menggambarkan fenomena kuno berupa kemampuan orang bermetamorfosis jadi binatang. Namun lama-lama istilah itu diaplikasikan khusus untuk orang yang di alam subnormal yakin mampu berubah bentuk. Keyakinan itu dikuatkan dengan dorongan bersikap sadis dan obsesi terhadap darah dan daging yang terus bertahan dari waktu ke waktu di berbagai tempat – bahkan di negara beradab. Selera terhadap daging manusia itulah yang mengubah manusia menjadi monster. Namun secara nyata penderita lycanthrope tidak pernah berubah bentuk, suara, dan perilaku menjadi serigala.

Mengenai penampilannya yang tetap manusia, pada abad XV – XVI penderita lycanthrope berkilah, bahwa bulu-bulu mereka tumbuh di bawah kulit. Seperti yang terjadi di Padua, Spanyol, tahun 1541, ketika seorang petani dengan keji membunuh dan mengoyak-ngoyak tubuh beberapa orang korbannya. Saat tertangkap, ia mengaku sebagai serigala meski secara fisik tidak berujud binatang. Itu tak lain karena bulu-bulunya tersembunyi di bawah, bukan di atas, kulit. Untuk membuktikan ucapannya, penduduk segera memotong lengan dan kakinya. Alhasil, kecewa yang didapat, yang ada cuma darah, otot, dan tulang biasa.

Malah dalam buku klasik tentang sadisme, masokisme, dan lycanthropy Man into Wolf, antropolog Inggris Dr. Robert Eisler menyebut kemungkinan Adolf Hitler sebagai penderita lycanthropy. Ia merujuk pada kesaksian bagaimana sang Fuhrer memiliki kebiasaan menggigit karpet saat mengamuk.

Sedangkan manusia serigala adalah orang yang dengan kekuatan sihir atau mantera khusus dipercaya mampu mengubah diri menjadi serigala. Ia benar-benar serupa serigala baik keganasan, kekuatan, kelicikan, dan kecepatan larinya. Ia bisa bertahan dalam kondisi itu selama beberapa jam saja atau bahkan permanen.

Pendapat yang menguatkan keberadaan manusia serigala didukung oleh spiritualis Rose Gladden dengan dasar pemikiran perjalanan astral. “Katakanlah ada orang yang pada dasarnya jahat, suka dengan hal-hal yang mengerikan. Saat ia melakukan perjalanan astral, roh jahat yang banyak berkeliaran bebas di udara akan menangkap, mengubahnya menjadi serigala atau binatang lainnya, dan memanfaatkannya untuk tujuan keji.”

Dorongan bebas nilai
Lain lagi pendapat paranormal terkemuka Prancis pada abad XIX Eliphas Levi, bahwa proses transformasi itu adalah suatu manifestasi simpati manusia terhadap naluri kebinatangannya. Menurutnya, manusia serigala tidak lebih dari tubuh nonfisik dan naluri ganas berbentuk serigala.

Senada dengan itu, John Godwin, penulis Unsolved: The World of the Unknown, lebih menyoroti dorongan dalam diri manusia. Jujur saja, sebenarnya manusia memiliki sifat buruk serupa serigala yang selama ini ditekan untuk tidak muncul. “Dengan berubah, mereka bebas dari ujud fisik manusianya yang mengalangi mewujudkan dorongan dan keinginan kuat tanpa perlu merasa bersalah atau takut. Dalam ujud binatang, tidak ada lagi tabu yang harus dijaga. Karena binatang memang tidak mengenal tabu.”

Sedangkan James VI dari Skotlandia dalam Daemonologie (1597), melihat penyebabnya adalah segunung masalah yang dihadapi manusia mulai dari bencana alam dan cuaca buruk, gagal panen, serangan hama, dan kejahatan yang meningkat. Semua itu perlu seseorang atau sesuatu untuk disalahkan. Gampangnya, serigala dijadikan kambing hitam. Selain itu adalah ketidaksiapan penduduk untuk melepaskan kepercayaan atas makhluk sejenis itu membuat manusia serigala terus eksis dalam waktu lama.

Richard Carrington, penulis Mermaids and Mastodon menyamakan alasan di balik kepercayaan akan manusia serigala dengan kepercayaan primitif, bahwa monster sebenarnya bentuk yang diciptakan manusia sendiri, untuk mengkompensasikan posisinya sendiri yang demikian kecil di alam semesta.

Saat peradaban makin maju, mitos binatang menakutkan pun lenyap. Contohnya, suku Indian Sioux di Dakota Utara, AS, yang dulu percaya akan adanya binatang pemangsa manusia. Tapi, keturunannya di abad ini melupakan mitos itu. Menurut mereka, takhayul itu lahir akibat rasa takut terhadap mastodon yang berkeliaran di dataran Dakota.

Pendapat manusia serigala hanya takhayul belum mencapai kata putus. Jika benar itu sekadar ciptaan manusia, mengapa kisah itu bertahan sekian lama? Apa pula yahg membuat ilmuwan demikian getol berkutat memecahkannya?


Legenda Werewolf dari masa ke masa

Selama abad pertengahan, khususnya abad 15 sampai abad 17, Eropa berada di bawah bayang-bayang kegelapan dari kebodohan dan takhayul. Sebagian besar orang masih tinggal berdekatan dengan hutan. Dimasa inilah legenda warewolf muncul.


Legenda Warewolf yang pertama tercatat adalah dari desa-desa di Jerman, Colongne dan Bedburg tahun 1591. Sebuah pamflet kuno, menggambarkan sekelompok orang yang sedang memojokan seekor serigala besar, menebasnya dengan pedang dan menusuknya dengan tombak. Tapi serigala itu tidak lari atau berusaha untuk melindungi dirinya, melainkan berdiri dan kemudian berubah menjadi pria setengah baya, dialah Peter Stubbe. 

Stubbe diletakkan di roda penyiksaan di mana dia mengaku melakukan pembunuhan terhadap 16 orang dewasa, 2 orang wanita hamil dan 13 orang anak-anak. Sejarah di balik kejatuhannya dalam kejahatan agak aneh. Dia sudah mulai berlatih ilmu sihir ketika ia berumur 12 tahun, dan ia begitu terobsesi dengan ilmu yang ia pelajari, kemudian membuat perjanjian dengan Iblis. Awalnya ia mulai menyerang musuh-musuhnya dengan memakai korset [percaya atau tidak], kemudian setelah beberapa bulan ia menggunakan kedok / topeng serigala dan melakukan perbuatan yang lebih brutal. Dalam keadaan seperti serigala, ia menyerang dan menghisap darah dari leher korban untuk memuaskan dahaganya. Secara bertahap ketergantungannya terhadap minum darah mulai muncul, bahkan sampai memakan tubuh korbannya dalam keadaan segar, terutama para wanita.


Pamflet Peter Stubbe – Life and Death:

Setelah berhasil ditangkap, Stubbe kemudian dibunuh dengan cara disiksa diatas mesin penyiksa dan akhirnya dipenggal. Jaksa dari Bedburg kemudian membangun monumen untuk mengingat kejadian-kejadian mengerikan yang disebabkan olehnya. Para pekerja kemudian meletakan roda tempat ia disiksa di puncaknya dan meletakan kepala Stubbe yang tampak menyerupai kepala serigala diatasnya. Kebrutalan dan kebiadabannya berada diluar pemahaman manusia, dan hanya bisa disamakan dengan prilaku Serigala. Sejak saat itu, orang-orang di zaman itu percaya bahwa manusia yang berada dibawah bayang-bayang serigala itu mungkin, dan mereka menyebutnya Warewolves.

Warewolf dalam Mitologi Yunani

Jauh sebelum masa gelap di Eropa, Legenda mirip Warewolf ini sebenarnya sudah muncul, salah satunya dalam mitologi Yunani. Pada suatu ketika, Zeus menyamar sebagai seorang musafir. Dalam perjalanannya mencari penginapan, ia kemudian disambut oleh Raja Lycaon anak dari Pelasgus dari Arkadia. Sang raja kemudian berhasil mengenali Zeus, dan berusaha untuk menguji keabadiannya [dalam versi lain, membunuhnya] dengan menyajikan daging manusia. Zeus berhasil mengetahuinya, tidak memakannya dan lolos dari trik Raja Lycaon. Sangat marah, Zeus kemudian menghancurkan istana itu dan mengutuk Lycaon dan keturunannya untuk menjalani sisa hidupnya seperti Serigala. Kata Lycanthrope bersinonim dengan Warewolf [Lycos = Serigala, Anthropos = Man].
Cendikiawan Roma, Pliny the Elder, juga pernah bercerita mengenai seorang pria yang berubah menjadi serigala setelah memakan isi perut seorang anak kecil.

Lalu, pada tahun 60 Masehi, Gaius Petronius menulis dalam bukunya mengenai Niceros yang menyaksikan temannya berubah menjadi serigala. Niceros bercerita:

"Ketika aku mencari sahabatku, aku menemukannya sedang melepas seluruh pakaiannya dan menaruhnya di pinggir jalan...lalu, ia kencing sambil membentuk lingkaran dengan urinnya di sekeliling pakaian yang tergeletak. Tiba-tiba, ia berubah menjadi serigala. Setelah itu, ia mulai melolong dan berlari masuk ke hutan."

Walaupun lebih banyak ditemukan di Eropa, kisah mengenai werewolf juga bisa ditemukan di wilayah di luar Eropa.

Di kalangan suku Indian Amerika, makhluk serupa dikenal dengan nama Skin Walker. Di Turki disebut Turkadam, sedangkan di Amerika tengah dikenal dengan nama Nagual. Percaya atau tidak, di Eropa dan Amerika, Leak Bali dianggap sebagai Werewolfnya Indonesia.

Karakteristik Werewolf
Menurut legenda, pada saat bulan purnama, seorang manusia, dalam kondisi tertentu akan berubah menjadi serigala. Tubuhnya akan menjadi tinggi dan kuat. Matanya bersinar terang seperti hewan pada umumnya dan alisnya yang lebat akan bertemu di tengah. Mulutnya terlihat selalu kering, seperti orang yang kehausan.

Kulitnya kasar dan ditumbuhi bulu yang lebat. Telinganya berubah menjadi lancip seperti anjing dengan gelambir yang menggantung di lehernya. Bedanya dengan serigala, werewolf tidak memiliki ekor.

Salah satu metode untuk mengidentifikasi werewolf dalam rupanya sebagai manusia adalah dengan melukai tubuhnya. Jika ia adalah werewolf, maka di bagian tubuh yang terluka akan terlihat adanya bulu seperti serigala.

Cara lainnya, menurut legenda Rusia, seorang werewolf dapat dikenali dengan adanya bulu di bawah lidahnya.

Walaupun dalam film-film Holywood disebutkan kalau werewolf bisa dibunuh dengan peluru perak, karakteristik ini tidak bisa ditemukan di dalam legenda.

Bagaimana cara berubah menjadi Werewolf
Di Italia, Perancis dan Jerman, disebutkan kalau seseorang dapat berubah menjadi werewolf dengan cara tidur di luar rumah pada saat bulan purnama musim semi yang jatuh pada hari rabu atau jumat tertentu.

Lalu, ada juga yang percaya kalau seseorang bisa berubah menjadi werewolf karena digigit oleh werewolf lain. Ini membuatnya menjadi sama seperti legenda Vampire. Ada lagi yang percaya kalau seseorang bisa berubah menjadi werewolf karena dikutuk.

Tetapi, kebanyakan legenda percaya kalau transfigurasi seorang manusia menjadi werewolf terutama diakibatkan oleh kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas satanic atau sihir.

Pandangan ini meluas pada abad pertengahan di Eropa yang diiringi dengan perburuan werewolf, vampire dan penyihir. Di Perancis sendiri, antara tahun 1520 hingga tahun 1630, ada sekitar 30.000 orang yang ditangkap karena dianggap sebagai werewolf. Kebanyakan dari tersangka ini kemudian menjalani penyiksaan dan interogasi yang keji hingga tewas.

Walaupun sering dianggap sebagai aktifitas satanic, ada sebuah kisah yang cukup membingungkan.

Pada tahun 1692, seorang pria berusia 80 tahun yang bernama Thiess dari Livonia memberikan kesaksian di bawah sumpah kalau ia dan beberapa teman lainnya adalah werewolf yang disebutnya sebagai "Anjing pemburu Tuhan".

Ia mengklaim kalau mereka adalah perajurit yang diutus Tuhan untuk memburu para penyembah setan dan para penyihir. Thiess juga mengatakan kalau kelompok werewolf seperti dia juga terdapat di Rusia dan Jerman.

Kesaksian Thiess dianggap sebagai penghujatan terhadap Tuhan dan ia dihukum 10 kali cambukan karenanya.

Werewolf dan Vampire
Bagaimana hubungan antara werewolf dan vampire? Kita melihat mereka bermusuhan seperti di film underworld, apakah benar seperti itu?

Sepertinya tidak. Pada abad pertengahan, di Eropa berkembang kepercayaan kalau jasad mereka yang dibunuh karena dianggap werewolf harus dikremasi. Jika tidak, maka jasad itu akan bangkit dari kubur sebagai Vampire.

Ini mengindikasikan kalau masyarakat waktu itu percaya werewolf dan vampire adalah satu oknum.

Di Serbia, Bulgaria dan Slovakia, Vampire dan Werewolf juga dianggap sebagai makhluk yang sama yang dikenal dengan nama Vulkodlak.

Penampakan Signifikan
Salah satu alasan mengapa kisah mengenai werewolf bisa bertahan selama ribuan tahun adalah akibat banyaknya laporan penampakan yang terjadi selama rentang waktu itu.

Misalnya, tahun 1790. Dua orang pengembara sedang berada di Wales Utara ketika seekor hewan besar menyerang kuda mereka. Satu kuda mati terbunuh. Peristiwa ini terjadi saat bulan purnama terlihat di atas langit. Banyak yang percaya kalau makhluk yang menyerang mereka adalah seekor werewolf.

Lebih dari 200 tahun setelah peristiwa itu, tepatnya di tahun 1992, juga di Wales, surat kabar lokal memberitakan mengenai makhluk aneh sebesar beruang yang terlihat berkeliaran di tempat itu. Seorang petani sempat melihat makhluk itu saat bulan purnama dan ia menemukan dua ekor dombanya sudah mati. Sebagian orang juga percaya kalau makhluk itu adalah seekor werewolf.

Legenda Beast of Gevaudan yang meneror Perancis tahun 1760an juga sering dianggap sebagai kasus klasik Werewolf.

Para saksi mata yang melihat makhluk itu mendeskripsikannya sebagai makhluk yang mirip dengan anjing atau serigala.

Beast of Gevaudan tercatat melakukan 11 kali penyerangan dimana kebanyakan korbannya adalah wanita dan anak-anak. Para korban tewas ditemukan dengan tubuh termutilasi dan menunjukkan tanda-tanda dimangsa.


Militer Perancis sampai mengerahkan pasukan untuk memburu makhluk itu. Namun, tidak membawa hasil.

Dari antara semua penampakan modern mengenai werewolf, mungkin penampakan yang paling luar biasa adalah apa yang dialami oleh Mrs.Delburt Gregg dari Texas.

Pada suatu malam di tahun 1958, Mrs.Gregg sedang sendirian di kamarnya ketika ia mendengar suara seperti menggaruk di jendelanya. Sekilas, ia bisa melihat adanya seekor makhluk besar berbulu seperti serigala yang sedang menatapnya dengan mata bersinar. Mrs.Gregg juga bisa melihat gigi taringnya yang putih.

Menyadari kehadirannya telah diketahui, makhluk itu kemudian segera berlari masuk ke dalam semak-semak.

Mrs.Gregg bercerita:

"Setelah beberapa saat, aku menyaksikan satu sosok keluar dari semak-semak. Tetapi, aku tidak melihat adanya serigala berbulu lebat. Figur yang terlihat keluar adalah seorang pria yang sangat tinggi yang kemudian berjalan terburu-buru hingga menghilang di kegelapan malam."

Penampakan Mrs.Gregg sangat sesuai dengan gambaran werewolf versi Holywood.

Kalau begitu, apakah benar ada makhluk werewolf seperti yang digambarkan oleh film-film Holywood?

Penjelasan Alternatif
Sepertinya sulit mengabaikan keberadaan makhluk ini. Jika werewolf hanyalah sebuah cerita rakyat, dongeng atau rekaan Holywood, mengapa kisah penampakan makhluk ini bisa tersebar ke seluruh dunia sejak ribuan tahun yang lalu?

Jika kisah werewolf baru muncul beberapa puluh tahun belakangan, mungkin kita bisa berargumen kalau televisi dan media yang telah menyebarkannya. Tetapi, sepertinya setiap wilayah di dunia, punya kisah werewolfnya masing-masing.

Jadi, apakah makhluk yang disebut werewolf benar-benar ada?

Sebelum masuk ke situ, mungkin ada baiknya kita melihat beberapa teori alternatif yang berusaha menjelaskan mengenai makhluk ini.

Teori alternatif ini dibuat berdasarkan premis kalau tidak ada manusia yang bisa berubah menjadi serigala. Yang ada adalah salah interpretasi atau cerita hiperbolik yang diceritakan secara turun-temurun.

Ini adalah beberapa diantaranya:

Pria berpakaian serigala
Ada sebuah peristiwa mengerikan terjadi di kota Bedburg, Jerman, pada tahun 1591. Suatu hari, sekelompok penduduk berhasil mengepung seekor serigala yang masuk ke desa. Lalu mereka mulai menyerang serigala itu dengan kayu. Anehnya, serigala itu tidak berusaha untuk lari atau melawan.

Tiba-tiba, para penduduk melihat hewan itu berdiri dan makhluk yang dianggap sebagai serigala itu ternyata adalah seorang pria paruh baya yang mengenakan kulit serigala. Mereka mengenalinya sebagai Peter Stubbe, salah satu penduduk Bedburg juga.

Para penduduk lalu membawanya ke desa dan mulai menginterogasinya. Stubbe mengakui kalau ia telah membunuh 16 orang, termasuk 2 perempuan hamil dan 13 anak-anak.

Lalu, ia mulai bercerita lebih jauh.

Pada usia 12 tahun, Stubbe sudah tertarik dengan ilmu sihir dan mulai mempelajarinya. Bertahun-tahun kemudian, ia semakin serius mempelajarinya dan bahkan ia memulai perjanjian dengan setan. Tidak butuh waktu lama, Stubbe mulai dipenuhi dengan angan-angan untuk membunuh. Ketika mengincar mangsanya, Ia akan bersembunyi di hutan sambil menyamar menjadi serigala.

Pembunuhan yang dilakukan oleh Stubbe terbilang cukup sadis. Ia biasa merobek tenggorokan korbannya dan menghisap darahnya. Secara perlahan, keinginannya akan darah menjadi tidak tertahankan sehingga ia terus membunuh untuk memuaskannya. Dalam banyak kesempatan Stubbe bahkan memakan daging korbannya.

Yang paling mengerikan dari kejahatan Stubbe adalah kejahatan yang dilakukannya terhadap anaknya sendiri.

Suatu hari, Ia membawa anak laki-lakinya yang masih kecil ke hutan, memecahkan tengkoraknya dan memakan otaknya.

Peter Stubbe tercatat sebagai salah satu pembunuh berantai paling sadis di dalam sejarah dunia. Kejahatan yang dilakukannya begitu mengerikan sehingga pengadilan memutuskan untuk menghukum matinya dengan cara yang tak kalah sadis. Tubuhnya diikat di sebuah roda, lalu, daging tubuhnya dicabik-cabik dengan besi panas. Kaki dan tangannya kemudian dipatahkan dan akhirnya ia dipenggal. Sisa mayatnya lalu dibakar menjadi abu.

Peristiwa pembunuhan Peter Stubbe terjadi pada abad pertengahan dimana Eropa sedang berada pada masa dimana tahayul merajalela. Bisa jadi kisah ini tersebar luas dan menimbulkan rumor mengenai adanya makhluk jadi-jadian bernama Werewolf.

Halusinasi
Penulis pertama yang mengkaitkan antara werewolf dengan penyakit adalah Marcellus Sidetes (abad 2 Masehi), seorang Yunani yang tinggal di Turki dan menulis buku mengenai pengobatan.

Ia menyebutkan kalau ada kasus dimana seseorang mengalami perasaan yang menuntunnya untuk percaya kalau ia adalah serigala yang kemudian membuat orang tersebut berkeliaran di pemakaman.

Argumen Sidetes kemudian dikonfirmasi oleh sains modern yang mendukung adanya kemungkinan ini. Salah satunya adalah keracunan ergot (sekumpulan jamur genus Claviceps). Mereka yang keracunan jamur jenis ini bisa mengalami halusinasi yang cukup parah dan bisa menganggap diri mereka sebagai hewan, atau merasa sedang diserang oleh hewan.

Salah satu kasus terburuk keracunan Ergot terjadi pada tahun 1951 di kota Pont St.Espri di Perancis. Sekitar 135 orang masuk rumah sakit dan 6 diantaranya meninggal dunia. Kasus ini terjadi akibat para penduduk memakan roti yang telah terinfeksi ergot. Jamur ini telah membuat mereka mengalami halusinasi yang membuat mereka percaya kalau harimau dan ular sedang menyerang mereka.


Tentu saja teori ini tidak bisa menjelaskan mengapa di tempat yang tidak pernah ditemukan ergot juga dilaporkan adanya penampakan werewolf.

Karena itu, kita masuk ke sebuah sebuah teori lain yang lebih populer. Teori ini percaya kalau werewolf sebenarnya adalah manusia yang terkena kelainan yang disebut Hypertrichosis atau werewolf syndrome.

Hypertrichosis (Werewolf Syndrome)
Jika werewolf hanya didefinisikan sebagai manusia berbulu lebat seperti serigala, maka sepertinya kita telah mendapatkan penjelasannya lewat kelainan yang disebut Hypertrichosis, kadang disebut werewolf syndrome.

Mereka yang menderita kelainan ini mengalami pertumbuhan rambut di tubuh dalam jumlah yang tidak wajar. Ada yang mengalami kelainan ini sejak lahir dan ada pula yang mengalaminya karena faktor eksternal seperti efek samping pengobatan.


Untuk yang mendapatkannya sejak lahir, belum ditemukan pengobatan yang bisa menyembuhkannya. Yang bisa dilakukan hanyalah mencukur rambut dengan teratur.

Kasus Hypertrichosis bawaan dari lahir boleh dibilang sangat langka karena sejak abad pertengahan hanya ada 50 kasus yang tercatat.


Tetapi, masalahnya, penderita Hypertrichosis tidak pernah berubah dari manusia menjadi serigala dan sebaliknya. Jadi, penjelasan ini pun sepertinya tidak sesuai dengan legenda werewolf.

Jadi, makhluk apakah werewolf ini sebenarnya?

Werewolf dan aktivitas sihir
Apakah makhluk ini berasal dari aktivitas sihir?

Ataukah makhluk ini seekor cryptid yang belum dikenal?

Namun, pertanyaan terpentingnya adalah, apakah manusia bisa berubah menjadi hewan?

Jika semua teori di atas tidak bisa menjelaskannya, maka saya rasa, jawaban paling "masuk akal" adalah: Werewolf memang ada dan ya, manusia bisa mengalami transfigurasi menjadi hewan dengan melakukan sihir tertentu.

Tapi, jika kalian tidak mempercayai adanya sihir yang bisa menyebabkan seorang manusia mengalami transfigurasi menjadi hewan, maka saya tidak punya teori lagi untuk dikemukakan.



sumber :

(wikipedia, hellhorror.com)
http://warbob.blogspot.com/

Tidak ada komentar: