Rabu, 27 November 2013

Bersyukur atau Malas? Malas Yang Menyamar Optimisme dan Syukur

Hati-hati Dengan Malas Ini


Orang malas apa pun bisa menjadi alasan. Bahkan alasan yang tampak seperti optimisme, padahal hanya sebagai dalih supaya dia tidak perlu bertindak. Ini bahaya, sebab akan terdengar baik dan benar padahal bisa menghancurkan diri sendiri. 

Pernah suatu hari saya menumpang sebuah bus. Sebagai standar keselamatan, sebuah bus AC harus menyediakan sebuah palu tajam untuk memecahkan kaca seandainya terjadi apa-apa seperti kebakaran.

Mungkin kita pernah mendengar banyak korban akibat terjebak di bus AC yang terbakar, alasannya sederhana karena mereka tidak bisa menyelamatkan diri. 

Pintu macet dan kaca sulit dipecahkan. Untuk itu salah satu standar keselamatan harus ada palu tajam yang bisa memecahkan kaca dengan mudah. 

Saya melihat ke tempat palu itu. Tempatnya ada, tetapi tidak ada palunya. Saya bertanya kepada kondektur, “Pak, palunya mana?” 

Dia melihat tempat palu, kemudian dia menjawab, “Ah tidak akan terjadi apa-apa.” jawabnya. 

Seperti sebuah optimisme tidak akan terjadi apa-apa. Siapa yang bisa menjamin? 

Apa yang dia katakan itu baik-baik saja, tetapi itu hanya alasan atas kemalasan dia menyiapkan perlengkapan bus sebelum berangkat. 

Jika bus itu terbakar, apakah akan selamat hanya dengan ucapan itu? 

Kita memang harus optimis. Tetapi usaha tetap kita perlukan. Optimis yang benar adalah saat kita yakin akan menghasilkan yang baik saat kita sudah berusaha. 

Malas Memperbaiki Diri Dengan Dalih Akan Baik-baik Saja Banyak orang yang tidak puas dengan apa yang dia dilakukan. 

Namun dia tidak pernah mencoba untuk berubah dengan cara memperbaiki diri. Mereka berkata, bahwa hidupnya akan membaik seiring dengan perjalanan waktu. Padahal apa yang dia rasakan sangat membosankan dan jenuh. Tetapi dia tetap bertahan dengan alasan akan baik-baik saja. 

Saat Anda melakukan profesi yang membosankan. Ada dua pilihan. Pertama Anda berusaha untuk mencari profesi lain yang lebih baik. Kedua Anda tetap bertahan. Banyak orang yang menginginkan pilihan pertama. 

Tapi dia sadar bahwa akan penuh dengan perjuangan, mencari profesi baru, belajar lagi, dan menyesuaikan diri. 

Rasa malas pun mulai menggoda, akhirnya dia memilih yang kedua, tetap bertahan. 

Namun saat memilih pilihan kedua, tentu harus ada alasan, dan dia mengatakan, “Semuanya akan baik-baik saja.” Optimis atau malas berusaha? Saat rasa tersiksa makin menjepit, maka tidak ada cara lain selain mengeluh, menghujat, dan menuntut. Mengapa, karena bicara itu mudah dan paling mudah dilakukan oleh orang yang malas. 

Dia tidak pernah menuntut diri sendiri, karena dia sadar, kalau menuntut diri sendiri harus berusaha. 

Berusaha adalah musuh bagi orang yang malas. Syukuri Apa Yang Ada, Tidak Usah Muluk-muluk Salah satu lagi yang menjadi alasan bagi orang malas adalah syukur. Ini juga seperti kata-kata yang bijak. 

Padahal hanya untuk menutupi kemalasannya meraih pencapaian yang lebih tinggi, dia mengatakan mensyukuri yang ada saja tanpa harus meraih yang lebih besar lagi. 

Padahal Anda bisa tetap bersyukur sambil tetap berusaha meraih yang lebih baik. Usaha Anda untuk mencapai yang lebih baik tidak merusak syukur Anda. Kita tidak bisa menuduh orang yang giat bekerja adalah orang yang tidak menyukuri nikmat yang sudah dimiliki. 

Syukur adalah urusan hati. 

Sementara usaha urusan fisik. Oleh karena itu syukur dan ikhtiar tidak akan saling mengganggu. 

Artinya Anda bisa menyukuri yang ada SAMBIL tetap berusaha untuk mendapatkan yang baik. Yang tidak boleh adalah tidak mensyukuri atau mengkufuri nikmat Allah, menganggap semua hasil diri sendiri tanpa keterlibatan Allah.

Justru berusaha dan mencari rezeki adalah perintah Allah. Sama-sama ibadah, tidak mungkin ibadah yang satu meniadakan ibadah lainnya. Tetaplah bersyukur dan tetaplah berusaha menjadi lebih baik. Tetap Bersyukur, Tetap Optimis, dan Jangan Malas 

Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa. (HR Ath-Thabrani) 

“Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. (QS. Az Zumar: 53) 

Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir“. (QS. Yusuf:87) 

Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hamba-Nya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal. (HR. Ad Dailami) 

Dari ayat dan hadits diatas bisa kita lihat, bahwa kita diperintahkan untuk bersyukur, kita diperintahkan untuk optimis, dan diperintahkan giat bekerja. Semua sama-sama perintah Allah, maka lakukan semuanya sebisa Anda. Optmisme dan syukur adalah perintah Allah, merupakan ahlaq yang mulia, jangan sampai dijadikan penutup sifat malas kita.



tidak bersyukur menyebabkan malas

berapa banyak umat islam yang bangun subuh tidur lagi…. sepertinya mau melanjut kan beraktivitas setealh sembahyang subuh terasa sangat malas…. dan inginnya tidur lagi padahal tidur setelah bangun subuh membuat tubuh tidak nyaman. salah satu kenapa tidur lagi .. danmuncul malas adalah karena bangun tidur tidak bersyukur kepada Allah… padahal doa bangun tidur dalam islam sudah mengisyaratkan kita untuk bersyukur kepada Allah….. (coba lihat doa bangun tidur…)

orang yang bersyukur terutama bangun tidur akan bersemangat dan bergairah dalam hidup, coba saja orang yang tidak mensyukuri telah diberi pekerjaan oleh Allah menjadi seorang pegawai misalnya…. tapi dia tidak mensyukurinya maka dalam bekerja dia akan malas dan tidak bersemangat. tapi kita lihat orang yang selalu mensyukuri pekerjaannya dia akan bekerja dengan semangat dan bahagia.

di rumah saya ada satu tukang bangunan yang sangat menikmati pekerjaannya …. dia yang seharusnya bekerja sampai jam 16.00 saking semangat dan menikmati pekerjaannya dia bisa bekerja sampai jam 17,00 bahkan sampai menjelang magrib baru selesai. setelah saya tanya kenapa kok sampai lewat jam padahal tidak ada uang lembur.. kata dia ” dia sangat menikmati pekerjaannya…” artinya dia mendapatkan pekerjaan dari saya sangat bersyukur karena sesuai dengan hobinya..

syukur ini bisa juga untuk menjadi terapi malas … kalau malas…. langsung saja bersyukur kepada Allah …. dan whusss malas itu akan langsung hilang berubah menjadi kebahagiaan dan semangat …..



Bersyukur atau Malas????

Bersyukur atas rezeki yang diberikan kepada kita itu suatu keharusan … dan aku sama sekali tidak menentangnya, bahkan aku juga mensyukuri atas apa yang Tuhan telah berikan kepadaku dan juga menyukuri atas apa yang Tuhan telah ambil dari diriku …..

Hanya saja ada 1 hal yang menggelitik logika dan nuraniku …… sebagian orang “menyelimuti” kemalasan mereka dengan rasa syukur …..

rasa syukur apakah harus dimanifestasikan sebagai sebuah penerimaan terhadap nasib??? terhadap tingkatan penghasilan saat ini??terhadap tingkatan permasalahan saat ini???

HANYA PEMALASLAH yang menganggap demikian …..

orang yang benar-benar bersyukur adalah orang yang bisa memanfaatkan apa yang telah diberikan oleh Tuhan dalam bentuk apapun juga untuk kepentingan keluarga dan sesamanya …..

Alkisah ada 2 orang pengemudi bajaj, katakanlah si Abang dan si Mas ….. mereka adalah teman yang sangat dekat. Si Abang dalam kesehariannya selalu mangkal didepan komplek menunggu penumpang, berapapun hasil yang diterima dia syukuri sebagai rezekinya karena dia menganggap bahwa memang sudah takdirnya untuk hanya menjadi pengemudi bajaj jadi buat apa capek2 keliling toh rezeki sudah ada di tangan Tuhan.

Si Mas adalah tipe orang yang berbeda, dia rajin berkeliling untuk mencari penumpang, berapapun hasil yang diterima dia syukuri sebagai rezekinya tetapi dia memiliki keyakinan bahwa dirinya tidak sekedar ditakdirkan jadi pengemudi bajaj tetapi suatu saat akan menjadi juragan bajaj, oleh sebab itu di rela bercapek2 keliling untuk mencari penumpang.

Dari 2 tipe abang bajaj diatas, kira2 mana yang benar2 mengimplementasikan rasa syukurnya?

Bagiku si Abang adalah bukan seseorang yang bersyukur tetapi hanya seorang pemalas yang tahu cara mengucap syukur. Si Mas adalah orang yang bersyukur karena bukan hanya mengucap syukur atas rezeki yang diterima tetapi adalah orang yang juga berusaha semaksimal mungkin menggunakan segala daya yang telah diberikan oleh Tuhan untuk berusaha.

Ingatlah bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang terkecuali orang itu berusaha merubah nasibnya sendiri. Takdir adalah takdir tetapi manusia wajib berusaha untuk mengetahui takdir dia yang sebenarnya.



Benarkah Kita Sudah Bersyukur?

Sesungguhnya, banyak yang salah memahami makna bersyukur. Karena kesalahan pemahaman ini, akhirnya orang itu tidak berkembang. Dampak selanjutnya karir atau bisnisnya stagnan.

Menerima dan senang atas kenikmatan yang kita peroleh itu baru sebagian kecil dari makna bersyukur. Apabila target tercapai, order banyak, karir melejit kemudian Anda bahagia dan memuji Sang Pencipta memang itu bersyukur. Tetapi pemahaman itu belum utuh. Berhenti pada pemahaman ini membuat Anda cepat puas bahkan dalam jangka panjang bisa membuat Anda malas.

Bersyukur juga mengandung makna intensifikasi dan ekstensifikasi potensi diri. Setiap manusia yang terlahir ke dunia pasti diberi modal terbesar oleh Allah SWT berupa potensi diri. Tugas manusia adalah menemukan dan kemudian melakukan intensifikasi serta ekstensifikasi potensi diri.

Intensifikasi itu mendayagunakan dan mengoptimalkan potensi yang ada. Potensi yang sudah Anda temukan tadi terus diasah tiada henti. Salah satu bukti bahwa Anda sudah melakukan intensifikasi potensi diri adalah Anda sudah menjadi seorang ahli di bidang yang Anda tekuni.

Dari keahlian Anda yang sudah terasah maka akan terlahir karya-karya besar yang memberi banyak manfaat. Oleh karena itulah, apabila Anda belum menghasilkan karya di atas rata-rata kebanyakan orang jangan mengaku bahwa Anda sudah bersyukur.

Sementara ekstensifikasi diri bermakna terus menemukan potensi diri yang mendukung keahlian yang ditekuni. Seorang peneliti, misalnya, tidak boleh puas dengan hasil penelitiannya saja. Dia perlu mengembangkan kemampuan memasarkan hasil penelitiannya sehinga penemuannya diketahui sekaligus memberi manfaat kepada banyak orang.

Intensifikasi dan ekstensifikasi menghasilkan manusia pembelajar dan haus akan prestasi-prestasi besar. Menerima (acceptance) dan senang atas berbagai nikmat yang Anda peroleh hanyalah kunci pembuka rasa syukur. Anda harus masuk kedalam ruangan syukur yang lebih luas dengan cara melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi potensi diri.

Cobalah renungkan sejenak, sudahkah Anda menjadi manusia yang bersyukur? Bila Anda menjawab sudah, apakah karya atau prestasi Anda yang diakui banyak orang? Bersyukur itu perlu bukti, bukan hanya pengakuan diri dan perasaan dalam hati.

Anda mau berlatih bersyukur? Sebarlah tulisan ini apabila Anda merasakan manfaat dari tulisan ini. Hehehehe… kalau ini namanya “maksa dot com”.



Mari kita semua berdo’a: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, malas, sifat pengecut, menyia-nyiakan usia, dan sifat kikir.” (HR Muslim) Semoga Allah menjadikan kita tidak termasuk orang-orang yang malas.

Semoga Bermanfaat


Sabtu, 23 November 2013

Kidung Rumekso Ing Wengi






MENATAP zaman edan yang begitu menyengsarakan sendi-sendi kehidupan rakyat, hidup serba tidak menentu, semuanya serba sulit menentukan sikap, serta tidak ada fundamen keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang benar dan kokoh, sebenarnya sudah diantisipasi nenek moyang kita jauh hari sebelum hal itu terjadi. Orang-orang yang Waskita ”wong kang limpad ing budi” (orang-orang yang mampu membaca tanda jaman).

Salah satu alternatif dari sumbangan orang Jawa menghadapi jaman edan ialah membaca ”Kidung Rumekso Ing Wengi”(KRIW), yang merupakan karya Sunan Kalijaga sehabis sembahyang malam, kidung ini sudah terkenal di wilayah Nusantara dan sering dilantunkan di pedesaan pada pertunjukkan ketoprak, wayang kulit dll atau peronda di malam hari yang sunyi.

Bait yang utama dari KRIW itu sangat dikenal karena berisi mantra tolak balak, sedangkan bait selanjutnya yang berjumlah delapan jarang dinyanyikan karena dianggap terlalu panjang.

Laku kidung ini mengingatkan manusia agar mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terhindar dari kutukan dan malapetaka yang lebih dahsyat. Dengan demikian kita dituntut untuk senantiasa berbakti, beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sedangkan fungsi kidung secara eksplisit tersurat dalam kalimat kidung itu, yang antara lain; Penolak balak di malam hari, seperti teluh, santet, duduk, ngama, maling, penggawe ala dan semua malapetaka. Pembebas semua benda . Pemyembuh penyakit, termasuk gila. Pembebas pageblug. Pemercepat jodoh bagi perawan tua. Menang dalam perang . Memperlancar cita-cita luhur dan mulia.




Kidung Rumeksa Ing Wengi
----------------------------


Ana kidung rumekso ing wengi
Teguh hayu luputa ing lara
luputa bilahi kabeh
jim setan datan purun
paneluhan tan ana wani
niwah panggawe ala
gunaning wong luput
geni atemahan tirta
maling adoh tan ana ngarah ing mami
guna duduk pan sirno

Sakehing lara pan samya bali
Sakeh ngama pan sami mirunda
Welas asih pandulune
Sakehing braja luput
Kadi kapuk tibaning wesi
Sakehing wisa tawa
Sato galak tutut
Kayu aeng lemah sangar
Songing landhak guwaning
Wong lemah miring
Myang pakiponing merak

Pagupakaning warak sakalir
Nadyan arca myang segara asat
Temahan rahayu kabeh
Apan sarira ayu
Ingideran kang widadari
Rineksa malaekat
Lan sagung pra rasul
Pinayungan ing Hyang Suksma
Ati Adam utekku baginda Esis
Pangucapku ya Musa

Napasku nabi Ngisa linuwih
Nabi Yakup pamiryarsaningwang
Dawud suwaraku mangke
Nabi brahim nyawaku
Nabi Sleman kasekten mami
Nabi Yusuf rupeng wang
Edris ing rambutku
Baginda Ngali kuliting wang
Abubakar getih daging Ngumar singgih
Balung baginda ngusman

Sumsumingsun Patimah linuwih
Siti aminah bayuning angga
Ayup ing ususku mangke
Nabi Nuh ing jejantung
Nabi Yunus ing otot mami
Netraku ya Muhamad
Pamuluku Rasul
Pinayungan Adam Kawa
Sampun pepak sakathahe para nabi
Dadya sarira tunggal



Terjemahan dalam bahasa indonesia:

Ada kidung rumekso ing wengi. Yang menjadikan kuat selamat terbebas
dari semua penyakit. Terbebas dari segala petaka. Jin dan setanpun
tidak mau. Segala jenis sihir tidak berani. Apalagi perbuatan jahat.
guna-guna tersingkir. Api menjadi air. Pencuripun menjauh dariku.
Segala bahaya akan lenyap.

Semua penyakit pulang ketempat asalnya. Semua hama menyingkir dengan pandangan kasih. Semua senjata tidak mengena. Bagaikan kapuk jatuh dibesi. Segenap racun menjadi tawar. Binatang buas menjadi jinak. Pohon ajaib, tanah angker, lubang landak, gua orang, tanah miring dan sarang merak.

Kandangnya semua badak. Meski batu dan laut mengering. Pada akhirnya semua slamat. Sebab badannya selamat dikelilingi oleh bidadari, yang dijaga oleh malaikat, dan semua rasul dalam lindungan Tuhan. Hatiku Adam dan otakku nabi Sis. Ucapanku adalah nabi Musa.

Nafasku nabi Isa yang teramat mulia. Nabi Yakup pendenganranku. Nabi Daud menjadi suaraku. Nabi Ibrahim sebagai nyawaku. Nabi sulaiman
menjadi kesaktianku. Nabi Yusuf menjadi rupaku. Nabi Idris menjadi
rupaku. Ali sebagai kulitku. Abubakar darahku dan Umar dagingku.
Sedangkan Usman sebagai tulangku.

Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia. Siti fatimah sebagai
kekuatan badanku. Nanti nabi Ayub ada didalam ususku. Nabi Nuh
didalam jantungku. Nabi Yunus didalam otakku. Mataku ialah Nabi
Muhamad. Air mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa. Maka
lengkaplah semua rasul, yang menjadi satu badan.


Syair tersebut adalah bait pertama dari tembang macapat “Dandang Gula” karya kanjeng Sunan Kalijogo dari keseluruhan tembang yang berjumlah lima bait yang berjudul KIDUNG RUMEKSO ING WENGI. Keseluruhan tembang ini mengandung doa keselamatan secara umum, dengan bertawashul pada kemuliaan para Nabi dan Rasul, serta khulafaur-rashyidin dan auliya (para wali).

Sebuah ulasan dalam buku best seller yang ditulis seorang sarjana agronomi, Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga (2003) karya Achmad Chodjim, dengan memikat telah menghadirkan makna kidung yang juga bisa berarti sabda atau firman, sebagai teknik membangkitkan konsentrasi dan kekuatan pikiran. Menurut Chodjim, kata-kata yang tertata rapi di dalam sebuah doa, sebenarnya untuk menjadi titik perhatian dan tujuan dari pelafal doa. Titik perhatian inilah yang akan membangkitkan konsentrasi dan dengan itu menjelmakan kekuatan pikiran.

Mengacu kepada Michael Talbot dalam Mysticism and The New Physics: Beyond Space-Time, Beyond God, To The Ultimate Cosmic Consciousness (1981), Chodjim memaparkan bahwa kekuatan pikiran dapat menghasilkan sebuah medan biogravitasi (gravitasi makhluk hidup) yang dapat berinteraksi dengan dan mengubah medan gravitasi yang mengendalikan materi. Teori ini terbuktikan oleh populernya kidung gubahan Sunan Kalijaga sebagai penolak bala kejahatan yang dilakukan malam hari. Mulai dari kejahatan “masuk akal” seperti pencurian, sampai yang disebut gaib seperti sihir, teluh, santet, yang tentunya dipercaya keberadaannya pada masa kehidupan Sunan Kalijaga.

Chodjim menyampaikan kisah nyata, bahwa kidung ini masih berfungsi di desa pada masa kini demi kebutuhan praktis, misalnya mengusir hama tikus. Dikisahkan bahwa pelafal doa berpuasa 24 jam, makan sahur dan buka tengah malam, lalu kidung Rumeksa ing Wengi ini dibaca sambil mengelilingi pematang sawah atau ladang. Alhasil, tikus benar-benar tidak datang ke sawah tersebut. Perhatikan, bukan tikus mati di mana-mana, melainkan sekadar tidak datang. Menurut Chodjim, doa memang bukan untuk merusak, tetapi menjaga harmoni alam. Disebutkan dengan tegas sebagai doa, bukan sihir atau mantra negatif – dan yang disebut doa secara sungguh-sungguh memiliki kesakralan dan kesucian.



Adapun hubungan fakta atas kidung Rumeksa ing Wengi dan reputasi Sunan Kalijaga sebagai pendakwah, agama Islam diperkenalkan Sunan Kalijaga tidak sebagai formalitas yang kaku. Dalam perbincangan bait-bait selanjutnya dari kidung tersebut yang terlalu panjang dikutip di sini, Chodjim menekankan betapa Sunan Kalijaga mementingkan terbangunnya keyakinan dalam beragama daripada hafalan atas doa-doa itu sendiri, dan karena orang Jawa abad XV tidak mudah mengucapkan apalagi memahami bahasa Arab, dalam memperkenalkan orang Jawa terhadap keindahan dan kebesaran beragama, Sunan Kalijaga mengacu alam pikiran Jawa masa itu.

Dalam disertasi yang ditulis seorang pemuda 29 tahun pada 1935, Manunggaling Kawula Gusti: Pantheisme dan Monisme dalam Sastra Suluk Jawa, disebutkan bahwa di antara para wali, ajaran Sunan Kalijaga adalah “yang paling orisinil.” Pemuda itu, P.J.Zoetmulder, yang kelak terkenal sebagai mahapakar Jawa Kuno, mengambil kesimpulannya antara lain setelah memeriksa Serat Wirid yang ditulis Ranggawarsita, yang berisi ajaran-ajaran para tokoh yang secara bersama disebut sebagai Walisanga, para pendakwah yang menyebarkan Islam di tanah Jawa pada abad XV.

Seperti apakah ujudnya orisinalitas itu, dan mengapa orisinalitas harus dianggap penting? Rupa-rupanya, dalam penyebaran agama Islam, kecenderungan Sunan Kalijaga untuk peduli kepada konteks lokal di tempat ia berdakwah sangat dimaknai sampai hari ini. Namun sebelum sampai ke sana, mungkin baik kita ikuti kembali “sastra lisan” tentang proses kewalian Sunan Kalijaga, yang jangan dicari kefaktaannya melainkan makna yang berada di balik kisah itu. Historiografi Jawa sulit dibaca seperti membaca buku sejarah modern -karena itu harus selalu diterima sebagai materi untuk ditafsirkan kembali.

Sebenarnya kalau diperhatikan dengan seksama, melalui tembang ini Sunan Kali Jaga bermaksud mengajarkan dan mengajak manusia agar terjaga dimalam hari, lalu kemudian melakukan ritual ibadah dan melantunkan tembang (yang dimaksud adalah melakukan Qiyamul-lail dan melantunkan ayat-ayat ALLAH SWT). Karena ritual dimalam hari memiliki fadhilah yang luar biasa dan kesan khusus yang dapat menggetarkan hati sebagaimana termaktub dalam Alqur’anul Kariim berikut ini.

Dan pada sebahagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara benar dan keluarkanlah (pula) aku secara benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuatan yang menolong. Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS 17 Al-Isro’: 79-82).

“Dan bangunlah (untuk qiyamul-lail) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan” (QS 73 Al-Muzammil : 2-6).
Itulah konsep yang hendak dikenalkan kepada masyarakat jawa. Hanya saja waktu itu, bahasa arab sangatlah asing ditelinga orang jawa, maka Kanjeng Sunan Kali Jaga menggubahnya menjadi syair sebuah tembang jawa yang syarat dengan pesan dan makna spiritual. Sungguh pemikiran yang sangat cerdas dan intuitif dalam melihat peluang dakwah. Beliau mampu membaur dengan masyarakat namun mampu berbeda (mukhtalithun walakin mutamayyiziin). 

Namun sayangnya, pesan dan makna dibalik tembang tidak dipahami oleh masyarakat secara utuh. Hanya beberapa saja yang memahami lalu kemudian ter-“shibghah” (terwarnai) dengan hidayah ALLAH akhirnya sadar dan menjadi orang-orang yang taat dan sholih. Tapi, banyak juga yang hanya memahami tembang itu sebagai tembang yang memiliki kekuatan magis tanpa memahami hakekatnya (persis seperti orang memahami bahwa seni untuk seni, ilmu untuk ilmu, hidup untuk hidup dsb.). Sehingga, tidak sedikit pula orang yang tersesat lantaran tembang tersebut, dan tak sedikit pula orang yang tersesat dalam memahami hakekat seni, ilmu dan hidup. Persoalannya bukan pada materi yang terkandung dalam tembang itu sendiri, tapi kegagalan meng-kontekstualkan maknanya. 
 
Nah, terkait dengan hal-hal yang sifatnya mistis, magis atau ghoib yang ditimbulkan oleh tembang tersebut, sering kali masyarakat awam terkecoh dengan bermacam-macam pemahaman yang berkembang disekitarnya. Hal ini disebabkan tiga hal antara lain; kurang komprehensif (lengkap)nya informasi mengenai masalah ghoib tersebut, kurangnya ilmu atau referensi yang dimiliki, keinginan (nafsu) yang menggebu untuk meraih apa yang diinginkan secara instan. Ketiga hal itulah sebagai pembangun pemahaman yang fundamental. Kegagalan dalam tiga hal tersebut akan berdampak pada kegagalan meng-kontekstualisasikan pemahaman terhadap masalah ghoib dalam kehidupannya. Walhasil, keimanannya akan menjadi goyah dan dipertaruhkan untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Contoh kongkretnya, ketika seseorang pedangang ingin mendapatkan keuntungan dari dagangannya, sementara ilmu untuk berdagang kurang (termasuk pengetahuan untuk mencari kemungkinan peluang dan strategi yang logis dan syar’i juga terbatas), didukung dengan pemahaman tentang masalah ghoib yang sangat kurang, plus keinginan dan dorongan nafsu untuk mendapatkan keuntungan yang besar secara instan sangat kuat. Maka, kemungkinannya adalah dia akan berbuat curang, atau ia akan pergi ke dukun penglaris. Tentu masih banyak orang-orang yang semacam ini dimasyarakat kita. Bahkan mereka menganggap bahwa pergi ke dukun, paranormal, orang “pintar” atau sejenisnya adalah bagian dari ikhtiar atau usaha untuk menggapai kesuksesan. Dan menganggap bahwa dukun atau paranormal memiliki karomah yang dapat membantu mereka dalam menyelesaikan masalah, salah satunya adalah melakukan ritual mistis dengan melantunkan tembang diatas dikesunyian malam untuk memanggil “roh halus” guna dimintai pertolongan.

Nah, ada informasi yang terputus (atau memang orang awam tidak berusaha mencari bagian yang terputus itu) antara pesan yang hendak disampaikan oleh Kanjeng Sunan Kali Jaga pada masyarakat Jawa melalui tembang tersebut. Sehingga, seharusnya spirit atau semangat menghidupkan malam dengan Qiyamul-lail dan bacaan Al-qur’an itulah yang diamalkan, sehingga mampu menjadi penjaga malam, penawar/obat bagi yang sakit, pembuka pintu rejeki, penolak bala’, menenangkan hati yang gundah, meneguhkan kedudukan dan izzah orang-orang muslim. Akan tetapi, yang tertinggal hanyalah aura mistis yang diciptakan sendiri dengan menanggalkan pesan spiritual yang mendalam dari sang Kanjeng Sunan. Maka, tak bisa dipungkiri lagi jika kemudian Syetan dan Jin kafir benar-benar menjadikkannya teman dan sarana untuk ber-khalwat untuk meminta bantuannya. Akhirinya, manusia yang menjadikan Jin dan Syetan sebagai teman dan penolongnya (termasuk dukun dan paranormal), ia akan tertipu dan semakin tersesat sejauh-jauhnya.

Secara tersurat teks “Kidung Rumeksa Ing Wengi” memiliki fungsi, antara lain: (1) menolak bala pada waktu malam hari, seperti teluh, duduk, ngama, maling, panggawe ala, guna-guna, dan kabeh bilahi; (2) mengurungkan atau membebaskan dari denda; (3) menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk edan atau gila; (4) membebaskan diri dari pageblug atau wabah penyakit; (5) mempercepat jodoh perawan tua; (6) memenangkan perang, pertempuran; (7) menghilangkan hama padi, seperi tikus, wereng coklat, walang sangit, dan keong sawah; serta (8) memperlancar mencapai cita-cita luhur dan mulia.

Fungsi tersebut akan tercapai (terwujud) apabila disertai laku atau perbuatan yang sesuai dengan tujuan atau harapan yang dikehendakinya, antara lain sebagai berikut.

 
  • Sebagai penolak bala agar terhindari dari semua malapetaka atau bencana adalah dengan cara melakukan sembahyang tengah malam, lalu membacakan atau mendendangkan kidung tersebut sebanyak sebelas kali (kata sebelas dalam bahasa Jawa berasal dari kata sewelas, maknanya agar mendapat kawelasan “belas kasih Tuhan”). Hal ini hendaknya dilakukan secara rutin setiap malam, kalau perlu sampai empat puluh malam. 
  • Bersesuci dengan cara mandi air tujuh sumur (jika banyak) atau dapat juga diminum (jika sedikit) yang telah dibacai kidung untuk dapat menyembuhkan segala penyakit, membebaskan dari denda, dan mempercepat mendapatkan jodoh bagi perawan atau jejaka tua. 
  • Memakan nasi tiga genggam yang telah dibacai kidung untuk dapat memenangkan peperangan atau pertempuran di mana pun. 
  • Berpuasa sehari semalam disertai membaca kidung di tengah malam dengan cara mengelilingi rumah agar pencuri, perampok, orang berbuat jahat, teluh, duduk, guna-guna sakti jauh darinya; atau dapat juga berkeliling pematang sawah sambil membaca kidung agar hama dan pencuri tanaman padi jauh darinya. 
  • Berpuasa gonyu (sego lan banyu “nasi dan air”) selama empat puluh hari empat puluh malam dengan disertai setiap malamnya membaca kidung sebelas kali agar tercapai cita-cita luhur dan mulia. 

Selain hal di atas, kedua kidung juga memiliki kesejajaran: 
(1) sebagai media dakwah yang dirangkaikan dalam bentuk kidung, bermatra tembang dhandhanggula atau sekar macapat Jawa baru; 
(2) ditulis oleh orang yang dianggap suci oleh umat atau warganya, yaitu Sunan Kalidjaga dan R. Soenarto Mertowardojo; 
(3) memiliki fungsi sebagai penolak bala pada zaman edan yang sedang merajalela dengan cara memohon bantuan kekuasaan Tuhan yang Maha Kuasa; 
(4) mengajarkan kepada umat (warga)-nya agar memiliki kebaktian, keimanan, ketakwaan, dan berwatak keutamaan yang menuju ke arah kemuliaan dan keluhuran budi; dan 
(5) menuntun serta mengarahkan semua umat manusia agar kembali kepada jalan kebenaran, yakni jalan keutamaan yang ditunjukkan dengan benar oleh Tuhan melalui nabi, wali, aulia, atau orang-orang suci.

Meskipun kita sekarang hidup di era globalisasi dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi yang penuh dengan hal-hal rasional, tetap saja kekuatan gaib, daya magis, dan nilai-nilai sakral masih membelenggu kehidupan kita sehari-hari di dunia ini. Kekuatan gaib dan daya magis yang terdapat pada kedua kidung tersebut masih terasa memiliki daya pukau yang mampu menyihir kita semua sehingga takhluk dan bertekuk lutut dihadapan yang Maha Gaib.

 “Kidung Rumeksa Ing Wengi” mampu menghimpun semua kekuatan malaikat, nabi-rasul, serta orang tua, sahabat, anak, dan istri nabi-rasul ke dalam satu kekuatan yang maha dahsyat melawan keangkara-murkaan, jim setan, paneluhan, guna duduk, maling, sato galak, dan lemah sangar. Sementara itu, “Kidung Suci” mampu menghimpun kekuatan pangastuti “sembah sujud hamba ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa” dalam melawan dhemit ingkang tindhak dur, kang rubeda tentreming bumi, kasektene diyu kang pinunjul mangkrak krura ngisis jatha, dan kang rawe-rawe rantas kang malang-malang putung “hantu yang berbuat jahat, mereka yang mengganggu ketentraman dunia, kesaktian raksasa yang berlebihan dengan berteriak buas marah menunjukkan gigi taringnya, dan mereka yang menghalangi, merintangi, menghadang, dan menghambat” akan sirna, hancur lebur tanpa bekas. 

Semua diserahkan atas kekuasaan, keagungan, keadilan, dan kebijaksanaan Tuhan Yang Maha Esa yang lebih berkuasa atas segenap makhluknya. Ungkapan bahasa Jawa: Sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti “kekuasaan, keberanian, ketangguhan, dan keunggulan dunia dapat hancur lebur oleh doa dan sembah sujud sembahyang kepada Tuhan Yang Maha Esa”.

Kedua kidung sakti di atas menunjukkan tema yang sama sebagai penolak bala pada kekuasaan zaman edan, kalabendu, kalatidha, dan jaman retu. Napas keislaman atau kesufian tampak mewarnai kedua kidung di atas. “Kidung Rumekasa Ing Wengi” mulai bait ketiga dan seterusnya menyebut asma Allah, Malaikat, Nabi-Rasul (Adam, Esis, Musa, Isa, Yakub, Yusuf, Daud, Sulaiman, Ibrahim, Idris, Nuh, Ayub, Yunus, dan Muhammad), sahabat nabi (Baginda Ali, Abu Bakar, Umar, Usman), anak nabi (Fatimah), ibu nabi (Siti Aminah), dan nama seorang wali sanga di Jawa (Sunan Kalidjaga). Selain nama-nama tokoh Islam, dalam “Kidung Rumeksa Ing Wengi” juga kita temukan penggunaan register (idiom) yang sering digunakan dalam dunia keislaman, seperti kata puwasa (puasa), subuh, sabar, sukur (syukur), insya Allah, date (dzatnya), malaikat, nabi, rasul, dan Adam sarak (Hukum Adam, Adam Makrifat).

Tradisi penulisan kidung dalam sastra Jawa tradisional tidak hanya berhenti pada abad XVI Masehi, tetapi hingga abad XX Masehi pun masih ada yang menulisnya. Penulis kidung tidak sembarang orang, tetapi orang yang terpilih dan berderajat suci, seperti wali atau aulia. Meskipun tradisi kidung sudah lama ada dan sudah mulai ditinggalkan oleh para generasi muda Jawa, perlu kiranya kidung tetap dilestarikan untuk menjaga kesinambungan sebuah kebudayaan tradisi yang adiluhung dan edipeni. Kandungan makna yang begitu mendalam, bersifat sufistik atau religiusitas yang berakar pada ajaran keislaman, bahkan mengandung mantra penolak bala, kidung tersebut mampu memberi tuntunan hidup bagi pembacanya. Ada nilai-nilai warna kearifan lokal budaya Jawa yang terdapat dalam dua kidung itu juga mampu mengemban misi sebagai pembentukan karakter bangsa yang lebih beradab dan bermartabat, yakni berbudi pekerti luhur dan mulia.

1. Teks “Kidung Rumeksa Ing Wengi”

KIDUNG RUMEKSA ING WENGI



1) Ana kidung rumeksa ing wengi
teguh hayu luputa ing lara
luputa bilahi kabeh
jim setan datan purun
paneluhan tan ana wani
miwah panggawe ala
gunane wong luput
geni atemahan tirta
maling adoh tan ana ngarah mring mami
guna duduk pan sirna.

2) Sakabehing lara pan samya bali
sakeh ngama pan sami miruda
welas asih pandulune
sakehing braja luput
kadi kapuk tibaning wesi
sakehing wisa tawa
sato galak tutut
kayu aeng lemah sangar
songing landak guwaning wong lemah miring
myang pokiponing merak.

3) Pagupakaning warak sakalir
nadyan arca myang segara asat
temahan rahayu kabeh
apan sarira ayu
ingideran sang widadari
rineksa malaekat
sakatahing rasul
pan dadi sarira tunggal
ati Adam utekku bagendha Esis
pangucapku ya Musa.

4) Napasku nabi Ngisa linuwih
nabi Yakub pamiyarsaningwang
Yusup ing rupaku mangke
nabi Dawut swaraku
jeng Suleman kasekten mami
nabi Ibrahim nyawaku
Edris ing rambutku
bagendha Li kulitingwang
getih daging Abu Bakar Ngumar singgih
balung bagendha Ngusman.

5) Sungsumingsun Patimah linuwih
Siti Aminah bayuning angga
Ayub ing ususku mangke
nabi Nuh ing jejantung
nabi Yunus ing otot mami
netraku ya Muhammad
pamuluku rasul
pinayungan Adam sarak
sampun pepak sakathahing para nabi
dadya sarira tunggal.

6) Wiji sawiji mulane dadi
apan pencar saisining jagat
kasamadan dening date
kang maca kang angrungu
kang anurat kang anyimpeni
dadi ayuning badan
kinarya sesembur
yen winacakna ing toya
kinarya dus rara tuwa gelis laki
wong edan nuli waras.

7) Lamun ana wong kadhendha kaki
wong kabanda wong kabotan utang
yogya wacanen den age
nalika tengah dalu
ping sewelas wacanen singgih
luwar saking kabanda
kang kadhendha wurung
aglis nuli sinauran
mring hyang Suksma kang utang puniku singgih
kang agring nuli waras.

8) Lumun arsa tulus nandur pari
puwasa sawengi sadina
iderana galengane
wacanen kidung iku
sakeh ngama sami abali
yen sira lunga perang
wateken ing sekul
antuka tigang pulukan
musuhira rep sirep tan ana wani
rahayu ing payudan.

9) Sing sapa reke bisa nglakoni
amutiya lawan anawaa
patang puluh dina bae
lan tangi wektu subuh
lan den sabar syukur ing ati
insya Allah tinekan
sakarsanireku
tumrap sanak rakyatira
saking sawabing ngelmu pangiket mami
duk aneng Kalidjaga.

(Serat Kidungan Warna-warni. Surakarta: Boedi Oetomo, 1919)

2. Terjemahannya dalam bahasa Indonesia kurang lebih sebagai berikut.

KIDUNG PENJAGA DI WAKTU MALAM

1) Ada kidung yang menjaga di waktu malam
kukuh selamat terbebas dari berbagai penyakit
terbebas dari semua malapetaka
jin setan kejahatan pun tidak berkenan
guna-guna pun tidak ada yang berani
juga perbuatan jahat
ilmu-ilmunya orang yang bersalah
api dan juga air
pencuri pun jauh tidak ada yang mengarah kepadaku
guna-guna sakti pun lenyap.

2) Segala penyakit pun bersama-sama kembali ke asal
berbagai hama pun terpaksa terkikis habis
dengan kasih sayang dipandang
terhindar dari semua senjata
seperti kapuk jatuhnya besi
semua bisa menjadi hambar
binatang buas pun menjadi jinak
kayu ajaib dan tanah keramat bahaya
relung landak guanya orang tanah miring
dan rumah tinggalnya merak.

3) Kandangnya segenap badak
walau batu-batu dan lautan kering
pada akhirnya semua selamat sejahtera
sebab berbadan jelita keselamatan
kelelilingi penuh bidadari
dijaga oleh para malaikat
juga segenap rasul
menyatu menjadi berbadan tunggal
hati Adam, otakku Baginda Sis
pengucapku ialah Musa.

4) Napasku mengalir Nabi Isa yang amat mulia
Nabi Yakub menjadi pendengaranku
Nabi Yusuf wajahku kini
Nabi Daud menjadi suaraku
Tuan Sulaiman menjadi kesaktianku
Nabi Ibrahim menjadi nyawaku
Nabi Idris dalam rambutku
Baginda Ali menjadi kulitku
Darah dagingku Abu Bakar dan Umar
Tulangku baginda Usman.

5) Sumsumku Fatimah yang amat mulia
Siti Aminah menjadi kekuatan badanku
Nabi Ayub kini ada dalam ususku
Nabi Nuh di dalam jantungku
Nabi Yunus di dalam ototku
penglihatanku ialah Nabi Muhammad
wajahku rasul
terlindungi oleh hukum Adam
sudah mencakupi seluruh para nabi
berkumpul menjadi badan yang tunggal.

6) Terjadinya berasal dari biji yang satu
sebab-musabab kemudian berpencar ke seluruh dunia
terimbas oleh dzat-Nya
yang membaca dan yang mendengarkan
yang menyalin dan yang menyimpan
menjadi selamat sejahtera badannya
sebagai sarana mengusir
jikalau dibacakan di dalam air
sarana mandi perawan tua cepat mendapat jodoh
orang gila pun cepat sembuh.

7) Apabila ada orang yang didenda, wahai cucuku
orang yang dihimpit keberatan hutang-piutang
seyogyanya engkau membaca dengan segera
pada waktu tengah malam hari
bacalah dengan sungguh-sungguh sebelas kali
terbebas dari jeratan
yang didenda pun urung
lekas kemudian terbayarkan
yang berhutang itu sungguh oleh Tuhan
yang sakit pun segera mendapat kesembuhan.

8) Jikalau akan lancar menanam padi
berpuasalah sehari semalaman
kelilingilah pematangnya
bacalah kidung ini
semua hama bersama-sama kembali ke asal
apabila engkau pergi berperang
bacakanlah ke dalam nasi
dapatkan tiga suapan
musuhmu tersihir tidak ada yang berani
selamat engkau di medan perang.

9) Siapa pun yang dapat melaksanakan
berpuasa mutih hanya (minum) air dan (makan) nasi
empat puluh hari saja
dan bangun pada waktu subuh
lalu berlaku sabar serta bersyukur di dalam hati
insya Allah dapat tercapai
atas izin kehendak Allah
bagi semua sanak-saudaramu
oleh daya kekuatan ilmu pengikatku
pada waktu berada di Kalijaga.

(Serat Kidungan Warna-warni. Surakarta: Boedi Oetomo, 1919)

“…..Sesungguhnya mereka (orang-orang yang tersesat) menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk” (QS 7:30)

“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan” (QS 72:6)


Wallahu ‘alamu bish-showab.

Kamis, 21 November 2013

Kamu Cewek Matre Atau Cewek Realistis?

Hanya cowok bodoh yang bisa tertipu cewek matre. Maaf, kalimat pembukanya kedengaran kasar, tapi yang ingin saya katakan secara faktual bahwa fenomena cewek matre ini tetap akan terus ada dan membahana selama masih ada cowok cowok bodoh yang dengan sukarela mau saja menjadi korban cewek matre.

Mengapa cewek matre tidak bisa diganjar hukuman jika ditinjau dari aspek legal ? Karena mereka tidak merampok atau mencuri. Cewek matre mampu membuat banyak pria bodoh menjadi korban dan merugi karena dikuras hartanya secara sukarela. Saya katakan sukarela karena para cewek itu tidak memalsukan tanda tangan diatas selembar cek, tidak merampok brankas, tidak mencuri secara langsung dari dompet maupun safe deposit box, tidak menodong dengan senjata, tapi mereka toh mampu mendapatkan perhiasan, barang berharga maupun uang tunai. Para korban biasanya baru tersadar setelah sudah terkuras habis dan akhirnya ditinggalkan setelah merana.

Para pria yang menjadi korban memberikan semuanya itu tanpa paksaan, namun terlena dengan bujuk rayu. Siapa yang salah kalau setelah sang pria jatuh miskin, merana, ditangkap KPK, para cewek matre yang tadinya manis mengalahkan madu sekarang meninggalkan sang kumbang yang telah disedot habis ?. Guys… jawab sendirilah sesuai pikiran logis anda….

Tidak seorangpun bisa menjadi karpet dan diinjak injak kalau dia tidak membiarkan dirinya diinjak. Ini kalimat nasehat dari almarhum ayah saya yang meskipun kedengaran keras di kuping, tapi dalam praktek kehidupan saya, kalimat ini selalu benar adanya. Hal yang sama bisa saya sampaikan kepada para cowok : Tidak seorangpun bisa dikeruk dan diperas jika dia tidak membiarkan dirinya digarongi.

Laki laki oh laki laki…. makhluk yang seharusnya berpikiran logis dan waras, secara rata rata selalu lebih rasional dari wanita, namun mengapa banyak yang menjadi korban cewek matre ?. Sebentar… saya mau ketawa dulu…. jawabannya sama dengan yang saya tulis di artikel “bad boys” : Opposite attracts.

Pria dengan segala keperkasaan dan kekuatannya, bisa dengan jitu dilemahkan melalui bisikan mesra yang mendayu dayu, paras lembut rupawan, dan rengekan manja para wanita pencari mangsa. Pria sebagai makhluk visual, sering terlalu cepat lumpuh otak ketika melihat wanita bohai, apalagi jika sudah dibuai mesra dalam nada dasar selembut sutra oleh para cewek matre. Maka menguaplah segala kewarasan, dan cara berpikir yang hebat serta strategis, dan digantikan oleh satu hal yang melumpuhkan segala nalar : Napsu Seks!.

Cewek matre akan sendirinya hilang dari muka bumi sekiranya semua pria sudah pintar dan mampu membedakan loyang dan berlian.

Banyak curhatan yang mengatakan, “tapi saya sungguh tidak menyangka Mbak.. kelihatannya dia gadis baik baik, lembut, dan feminin…”

Ya jelaslah kelihatan baik baik. How naive ….. Memangnya cowok bisa terayu seandainya yang muncul seorang wanita berwajah jelek, kasar dan suka mengintimidasi ?.

Maka atas dasar kesetaraan gender, dan perlakuan yang adil dan beradab, sesungguhnya menjadi pintar itu adalah hak segala cowok. Artikel ini saya tulis sebagai penyeimbang artikel “Bad Boys”, agar para pria Indonesia menjadi pria cerdas yang dapat mengenali jurus jurus jitu cewek matre.

Ciri-Ciri Cewek Matre / Jurus Jitunya :

- Berpenampilan Aduhai. Kata aduhai ini sudah mencakupi seksi, bohai, cantik, bahkan vulgar. Maaf, bukan berarti juga wanita yang berjilbab atau yang berpakaian sopan serba tertutup sudah pasti bukan cewek matre. Banyak sekali orang tertipu karena hanya melihat dari gaya berpakaian seseorang, tanpa bisa membaca lebih dalam isi otak dan hati orang tersebut lewat ucapan dan tindakan mereka.

Pria sebagai makhluk visual tentu sangat mudah dilumpuhkan dengan kecantikan dan penampilan aduhai para cewek matre. Senjata paling ampuh cewek matre adalah penampilan fisik mereka yang memang seksi, mengundang dan mempesona.

Tidak salah anda sebagai pria terpesona dengan keindahan fisik wanita, namun ketika menilai seorang wanita, maka cek dulu track record-nya, telusuri ucapannya, dan bandingkan semua yang dikatakannya dengan tindakannya.

Wanita yang baik tidak serta merta menjadi baik hanya karena dia mengucapkan yang baik baik. Wanita disebut baik karena melakukan tindakan yang baik dan memegang teguh prinsip hidup yang baik.

- Bicara Mendayu Dayu Dan Suka Memuji. Sukar dibayangkan seorang cewek matre berwajah serius dan cuek, dan bicara apa adanya , tidak bermanis manis dan jarang senyum.

Hampir semua cewek matre jago merayu, dan senang memuji sang calon korban. Kata kata manis mengandung pujian overdosis, sangat mudah melambungkan ego para pria, dan tanpa disadari, semakin besar male ego, semakin memperkecil kemampuan berpikir logis dan rasional.

Pria senang merasa menjadi pahlawan, seorang yang dipuja dan dibanggakan. Tidak ada yang salah dengan semua ini sekiranya memang kualitas asli sang pria layak dipuji dan dibangakan.

Menjadi sangat kebablasan sekiranya pria hanya ingin memuaskan napsu menjadi super hero dengan mencoba membeli segala kualitas menjadi pria sejati lewat uang dan harta karun, yang sayangnya lebih sering dari hasil korupsi maupun pekerjaan tidak halal. Logikanya, jika sang pria bekerja keras dengan halal mendapatkan uang, maka penghasilan itu akan sangat dihargai dan diberikan kepada orang yang tepat.

- Suka Menceritakan Kisah Duka Kehidupan Yang Tak Berkesudahan. Cerita diperkosa ketika masih dibawah umur, pernah memiliki mantan yang kasar dan suka memukul, memiliki orang tua miskin dan tidak mampu, putus sekolah dan seribu satu kisah sedih bukan hanya pada hari Minggu, dikuasai dengan baik oleh para cewek matre, lengkap dengan bumbu dan segala variasi serta modifikasi.

Dan selanjutnya akan berujung pada…. “dirimu sungguh baik hati telah mengangkatku dari lumpur kenistaan….(tapeeee dehhh…) , kalimat picisan yang berpotensi melumpuhkan otak pria tanpa harus menggunakan senjata.

- Perilaku Konsumtif Dan Sangat Brand Minded. Kisah sedih setiap hari yang sudah otomatis dihafal oleh para cewek matre, jika ditilik lebih serius, sesungguhnya berbeda dengan perilaku mereka sehari hari yang boros dan konsumtif serta brand minded.

Cewek matre mungkin tidak tahu siapa presiden Amerika (jawabannya yang pasti bukan SBY), tapi tahu dengan jelas dan tepat lokasi belanja tas dan sepatu mahal.

Maka cerdaslah hai cowok…. Walaupun kedengaran klise, saya tetap akan mengatakan bahwa jangan hanya menilai sebatas kecantikan dan keindahan fisik dari luar. Milikilah cukup ilmu dan hati yang bening untuk mampu membaca yang tidak tertulis, dan melihat lebih dalam dari yang kelihatan.

Itu sebabnya wanita dengan inner beauty biasanya diminati para gentleman sejati, karena pria pria langka ini memiliki kemampuan untuk melihat kecantikan yang sesungguhnya yang bersinar dari dalam diri seorang wanita, yang tak lekang oleh waktu, dan mengalahkan segala merek mahal.


She carries herself well, because she knows her value :…Priceless.


Ciri ciri cewek matre alias materialistis alias mata duitan. 

Cewek matre.., cewe matre.., ke laut aje..!!! Itulah cemoohan yang dilontarkan untuk cewek cewek matre sebagai tanda bahwa cewek matre tidak disukai. Makanya dibuang ke laut aje..! He He. Terus apa dong ciri ciri cewek matre itu? Oke, sebelumnya kita harus tahu dulu definisi cewek matre yang sedang kita bicarakan. Jangan sampai ada salah persepsi. 

Materialistis adalah sebuah sikap yang berorientasi pada harta dan kekayaan semata. Jadi cewe matre adalah cewek yang pandangan dan tujuan hidupnya hanya berdasarkan pada materi semata. Materi di atas segalanya. Bagi cewek cewek yang merasa tidak masuk kualifikasi tersebut, berarti bukan termasuk cewek matre. Nah, kalau sudah ngerti ini dia ciri ciri cewek matre.

1. Paling suka cowok kaya
Jiah, sudah jelas ini. Cewek matre pasti doyan banget tuh sama cowok kaya. Bukan sama orangnya tapi sama kekayaannya. Pengecualian terjadi kalau cowok kaya itu sekaligus sebagai cowok ganteng, plus baik hati, plus setia, plus pengertian, plus penyabar kayak saya misalkan.. dan plus-plus lainnya. Kemungkinan besar suka juga tuh sama orangnya.

2. Sangat memperhatikan keindahan tubuh
Ternyata bukan hanya artis atau foto model, pramugari, cheers leaders atau penari latar aja yang suka memperhatikan keindahan tubuhnya, tapi cewek matre juga, Gan..! Kenapa cewek matre sangat memperhatikan keindahan tubuhnya? Jawabannya tentu sebagai modal untuk menarik perhatian cowok-cowok kaya. Tapi nggak semua cewek yang selalu memperhatikan penampilan itu termasuk cewek matre, lho..!

3. Mudah tergoda dan cenderung tidak setia
Cewek matre mudah tergoda denagn yang namanya uang, materi, kekayaan dan sejenisnya. Cewe matre bukan tipe cewek yang setia terhadap pasangannya. Cewek matre cuma setia pada satu hal: Materi alias duit..! Bisa jadi dia bersumpah untuk setia terhadap kamu, tapi kalau suatu saat di nemu cowok yang lebih dari kamu dalam hal materi, dia bisa ninggalin kamu tanpa permisi. Dan berpaling ke cowok kaya itu.

4. Memiliki sifat boros
Kayaknya hampir semua cewek punya sifat boros deh.! Kalau begitu semua cewek matre dong yah..? Hehe, enggak dong, ini kan cuma ciri cirinya saja.

5. Memiliki gengsi yang tinggi
Selain memiliki standar yang tinggi mengenai seorang cowok (berdasarkan materi), gengsi yang tinggi dan gaya hidup glamor juga menjadi ciri khas cewek-cewek matre. Secara, mereka kan sudah berhasil menguras hartanya cowok cowok kaya tuh.

6. Paling suka pamer
Satu lagi sifat jelek cewek matre adalah suka pamer atau memamerkan kepunyaannya. Maksudnya memperlihatkan barang miliknya. Dia merasa bangga sekali kalau ada orang yang terbengong-bengong dan terpukau-pukau saat melihat barangnya.Ngga perduli itu barang hasil minjem atau ngutang. Atau hasil morotin uang cowoknya.

7. Memiliki komunitas
Yups, cewek cewek matre nggak biasa hidup sendirian, rata rata dari mereka memiliki sebuah komunitas dan tergabung dalam komunitas cewek matre. Kumpulan cewek yang isinya cewek matre semua, wawakwkwkkkwkwk....! parah inih..! Bentuk komunitasnya bisa bermacam macam, mulai dari sekedar teman ngopi, temen gosip, genk, sampai komunitas yang bener bener mewadahi hobi mereka berburu cowok kaya.

8. Suka jalan pintas yang serba instan
Cewek cewek matre ini tidak ragu untuk menggunakan jalan pintas dalam mencapai tujuannya. Menyukai sesuatu yang seba instan dan tidak mau repot. Cewek jenis ini mau melakukan apa pun demi 3 hal (harta, materi dan duit) jiah, sama aja. Bahkan tidak segan segan menggadaikan kehormatannya. Beeuuuh, ini cewek matre atau cewek murahan yah?

9. Bangga jadi cewek matre tapi ngambek kalau disebut cewek matre



Tujuh Rahasia Penting Cewek Matre

Setidaknya ada tujuh rahasia penting mengapa kita perlu mempelajari cewek matre, mungkin diluar sana sebagian orang memandang cewek matre itu dengan konotasi negatif, tetapi benarkah pandangan tersebut ? Yuk cek lebih detail….

Pertama, tahukah anda bahwa cewek pada dasarnya setiap wanita itu menghendaki suami yang mapan secara ekonomi. Sering sekali kita mendengar ada wanita yang berkata begini “sebenarnya bukan karena harta aku sayang sama kamu tetapi karena memang hatiku mencintaimu”. Sahabat pembaca tentunya pernah mendengar ungkapan yang tak jauh beda dengan sepenggal kalimat tadi. Tetapi andai saja wanita itu bisa memilih pria yang lebih kaya maka tak menutup kemungkinan hatinya pun akan berpaling.

Kedua, saat ada cewek secara terang terangan mengatakan kalau dia memang matre maka hendaknya kita bisa mengambil pelajaran darinya. Apa pelajaran penting yang dapat diambil? Menurut penulis ada satu hal terpenting yaitu kejelasan tujuan dari wanita itu, wanita yang matre sudah punya tujuan yang jelas dan keinginan lugas untuk memiliki uang banyak dan hidup yang enak. Bukankah kalau kita mau mengamati rata rata orang yang hidup di dunia ini banyak yang belum tahu ‘apa sebenarnya yang saat ini benar benar diinginkan’. Dari kasus cewek matre yang memang punya tujuan untuk mendapatkan uang maka kita bisa mengambil kesimpulan kalau kita juga perlu menetapkan sasaran yang pasti ketika memilih orang untuk kita cintai.

Ketiga, tidak semua cewek matre itu jahat. Orang cenderung memandang wanita matre dengan penilaian negatif, terlebih dengan banyaknya sinetron yang menampilkan sosok wanita yang gila akan uang, sehingga tanpa disadari hal itu membuat sebagian orang berpandangan jelek kepada semua cewek matre. Jauh dalam dasar hatinya yang suci cewek yang gila harta pasti juga punya rasa cinta sebagaimana yang dimiliki oleh wanita lain.

Keempat, cewek matre rata rata punya paras yang cantik. Mungkin ini benar ya, lagian kalau wajah pas pasan terus banyak ulah tentu akan membuat lelaki makin membencinya. Kecantikan bagaimanapun merupakan salah satu karunia terindah dalam hidup wanita, anda juga bisa melihat bahwa rata rata orang yang kaya raya punya istri yang cantik jelita. Kecantikan secara tidak langsung menjadi daya tarik yang kuat untuk mendatangkan kekayaan dalam hidup wanita. Selama caranya benar dan tidak menyimpang maka wanita cantik yang punya sifat matre punya peluang untuk menjadi orang kaya dalam tempo yang lebih cepat dibandingkan dengan yang lain.

Kelima, cewek matre diyakini punya nafsu yang stabil. Jangan kaget bila ada sebagian pria yang terang terangan ingin mendapatkan wanita yang matre. Mereka tak pernah peduli seperti apapun sifat dari wanita itu, karena pria ini tahu bagaimana cara mengatasinya dan sangat yakin akan mampu mengendalikannya. Ia merasa butuh dukungan dan semangat yang kuat dari wanita yang secara jelas punya tujuan untuk memiliki uang yang banyak. Pria ini mampu mengambil sisi positifnya dan punya tekad bulat untuk membuktikan kepada wanita yang dicintainya itu dengan cara bekerja sekeras kerasnya. Sehingga dalam waktu yang relatif singkat ia mampu membangun kekayaan dalam jumlah tak terbatas, saat itulah harga dirinya menjulang ke atas langit.

Keenam, cewek matre pandai mengubah bahasa tubuh. Ia memang cerdik dalam mengatur strategi hingga pria yang jadi targetnya tak pernah tahu kalau rencananya telah masuk dalam bagian hidupnya. Bahkan kecerdikan yang dimiliki oleh wanita matre bisa menggedor semangat suami untuk bekerja lebih baik dari para pesaingnya. Keberhasilan pria dalam bidang apapun tak pernah bisa dilepaskan dari yang namanya peran istri, bisa dikatakan istri akan memberi pengaruh hingga 75 %. Jadi bagi anda yang sudah terlanjur punya istri matre maka tetaplah bersyukur, siapa tahu itu adalah bagian dari rahasia Tuhan yang ingin menjadikan anda sebagai salah satu orang yang akan kaya raya.

Ketujuh, cewek matre pandai berkomunikasi. Rasa percaya yang begitu tinggi dimiliki oleh wanita wanita yang mengejar harta. Cinta harta dalam arti yang positif tetap baik, sebab hidup memang memerlukan dukungan uang, kita tak bisa menghindar dari tuntutan untuk memiliki uang sebanyak banyaknya. Semakin banyak uang yang kita dapatkan maka makin besar pula ruang gerak yang bisa kita lakukan. Uang datang salah satunya lewat pola komunikasi yang tepat dengan yang lain. Sementara jika ditelisik lebih detail anda tentu bisa mencontoh rasa percaya diri dari cewek cewek matre. Mereka pandai membangun komunikasi tanpa kenal lelah dan terus mengatur strategi hingga apa yang mereka inginkan tercapai.



Kamu Cewek Matre Atau Cewek Realistis?


Banyak perempuan berdalih sebagai seorang “realistis” ketika pada kenyataannya mereka hanya matre, hanya menginginkan kemudahan finansial. Tentu saya setuju bahwa cinta saja tidak cukup untuk menafkahi keluarga dan membeli susu anak di masa depan, tapi saya sungguh berharap kita semua bukan perempuan-perempuan matre, melainkan hanya realistis.
Matre, bukan realistis.

Perempuan yang matre menilai kualitas cinta pasangan berdasarkan seberapa banyak uang yang pasangan habiskan untuk menyenangkannya. Semakin banyak pasangan mengeluarkan uang untuk dirinya, ia merasa semakin berharga. Perempuan matre tidak bersedia bayar patungan atau bahkan gantian bayarin pasangan ketika kencan, karena merasa sudah sepantasnya dibayarin: Itu artinya keberadaan mereka dihargai.

Menyedihkan memang. Masih banyak wanita yang belum sadar bahwa dirinya JAUH lebih berharga dari jumlah uang yang dikeluarkan pasangan untuknya.

Mereka juga tak jarang pura-pura realistis, “Bayarin makan aja nggak mau, gimana nanti mau bayarin kebutuhan anak istri?” Karena sesungguhnya, bukankah kita tidak berhak meminta lelaki membuktikan kemampuannya menjadi suami ketika masih dalam tahap PDKT? Karena kita sama sekali tidak berencana untuk membuktikan kemampuan kita sebagai seorang istri atau malah seorang ibu yang baik pada masa PDKT.


Realistis, bukan matre.

Tentu, realistis itu perlu. Saya percaya kita semua setuju bahwa dalam membina hubungan jangka panjang, “cinta” saja tidak cukup. Tapi kita bisa menjadi realistis tanpa perlu menjadi matre. Kamu tidak perlu dinafkahi dulu untuk bisa tau apakah si dia akan mampu menafkahi kamu nanti. Salah satu caranya yang paling mudah adalah dengan observasi, lihat bagaimana pola hidupnya. Apakah ia senang menghamburkan uang dan tidak punya tabungan? Atau ia lebih cenderung hemat karena punya rencana untuk masa depan?

Hanya dengan observasi yang objektif saja, saya yakin kita sudah bisa tau apakah si dia termasuk bertanggung jawab dan mampu mengatur keuangan dengan bijaksana. Kalau memang ia memiliki kualitas itu, yang perlu kamu lakukan adalah mendukung dia dalam usahanya ke arah kemapanan, bukannya malah memerah hartanya dari sejak masa PDKT!

Satu hal yang seharusnya kita semua ingat: bila kamu mengajari dirinya bahwa wanita bisa dibeli dengan uang, suatu hari nanti dia akan membeli wanita lain lagi saat uangnya lebih banyak. Kamu yang tentukan keberhargaan dirimu, bisa dibeli dengan uang, atau harus dibeli dengan cinta dan kualitas pria terbaik. Kamu yang pilih.



Semoga Bermanfaat

Selasa, 12 November 2013

MALANG UNDER COVER (BUKA MATA SOSIAL ANDA)

MALANG UNDER COVER | Kehidupan malam di Kota Malang sebagai kota pendidikan sangatlah banyak menyimpan cerita. Dari berkumpulnya bermacam komunitas, hingga kehidupan malam yang mengarah ke dunia “esek-esek” di kota dingin ini. Untuk menguak kebenaran cerita dari mulut ke mulut ini Team MalangOnline mencoba menguak kehidupan Malam dari sudut pandang yang berbeda.

Dalam tulisan ini malangonline mencoba mengupas tentang praktik bisnis “ayam kampus” yang santer berkembang dari telinga ke telinga warga Malang. Kenyataan yang senada ini tak hanya terjadi di kota Bunga ini saja, banya

k kota yang memang menyimpan cerita “miring” dalam lingkungan para pelajar atau mahasiswa ini.

Yogyakarta, adalah kota yang mempunyai kemiripan dalam dunia pendidikan seperti kota Malang. Bnayaknya Kampus Universitas disana sama halnya di kota Malang ini. Telah banyak cerita atau fakta yang terekspos media jogjakarta tentang bisnis esek-esek di kota yang terkenal dengan Malioboro-nya ini.

Di Jawa Timur sendiri banyak juga kota yang menyimpan cerita serupa, Surabaya, Lumajang, atau bahkan Banyuwangi adalah kota di mana penulis pernah menemukan kasus bisnis sahwat ini. Mungkin banyaknya mahasiswa yang datang dari “rantau” menyebabkan bisnis ini tetap ada. Indikasi keterbatasan uang saku, atau memang faktor lain. Karena itulah team malangonline menelusuri bisnis ini di kota pelajar ini.

Dalam penelusuran didapati masih adanya bisnis “tabu” di kota yang memiliki sebutan kota pendidikan ini. Pelakunya adalah oknum mahasiswi yang kuliah di sejumlah perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, yang ada di Malang.
Dengan pendekatan yang lumayan alot team akhirnya berhasil mendekati pelaku dalam bisnis yang mengedepankan sahwat ini. Dari pendekatan serta pertemuan yang beberapa kali ini malang online berhasil mendapat pengakuan dari salah satu pelaku “ayam kampus” di Malang. Sebut saja namanya “AW” dalam pengakuanya ia nekat terjun ke dunia bisnis esek-esek karena memang keperawanannya sudah direnggut sejak masih duduk di bangku SMA.

Dari penelusuran MalangOnline, mayoritas umur mahasiswa yang “berprofesi” menjadi ayam kampus di Kota Malang ini masih berumur 19 hingga 22 tahun. “Kebanyakan teman saya yang masuk ke dunia itu (ayam kampus), karena sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah hilang keperawanan. Bahkan,ada juga yang tidak perawan sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP)”, cerita AW.

Aku AW (20), keperawanannya hilang sejak SMA karena paksaan dari sang pacar. “pacar saya memaksa “main” ketika 2 hari setelah lulusan SMA mas” cerita AW. Ancaman jika tak mau (berhubungan intim) yang mengakibatkan AW pasrah atas ajakan pacarnya yang dikemudian hari lari dari tanggung jawab ini. AW adalah salah seorang mahasiswi yang mau berbagi cerita tentang kisah ini pada MalangOnline, di sebuah kafe di bilangan kota Batu Kota.

Sebutan ayam kampus itu sudah menjadi istilah umum bagi para mahasiswi yang menyambi menjadi pekerja seks komersial (PSK) terselubung. AW menuturkan lebih jauh, kebanyakan teman-temannya yang “nyambi” adalah mereka yang memang jauh dari orang tua, dan mayoritas berasal dari keluarga yang berada. Namun, lanjutnya, kebanyakan keluarga mereka tidak harmonis. “teman-temanku banyak yang dari keluarga broken home mas” tegas AW.

Dalam obrolan yang semakin gayeng ini, AW terus meyakinkan untuk tidak mempublikasi nama serta tempat dia menuntut ilmu. “mas jangan tulis namaku dan kampusku ya” dengan logat bahasa yang agak terbata-bata.

Ketika disinggung cara mereka dalam operasi serta transaksinya, AW menceritakan, untuk di Malang, kebanyakan masih mengandalkan orang yang dipercaya atau bahkan pacar mereka dalam menjaring mangsa. Biasanya, kita datang ke tempat yang sudah ditentukan dan langsung jadi. “kita datang ketempatnya dan langsung cekin” ulasnya.

“Untuk harga kita tidak patok berap-berapa, jadi sesuai kesepakatan di awal” lanjut AW. Semakin gencarnya razia oleh aparat kepolisian membuat para ayam kampus ini berhati-hati dalam beroprasi. AW, meceritakan lebih lanjut, bahwa dirinya dan kebanyakan temannya sekarang sudah tidak “menjual diri” seperti cara-cara lama. Yang mengandalkan pesanan dari jaringan atau orang kepercayaannya. “kita sekarang milih jadi simpanan orang mas, disamping aman duitnya juga lebih banyak hehehe” kelakar wanita berparas indo ini.

Pria Hidung belang yang mereka “gaet” kebanyakan dari berbagai latar belakang ada yang dari pengusaha atau bahkan pejabat penting. Kalau pejabat jarang yang berasal dari Malang sendiri, kebanyakan dari luar Malang,” akunya. Kalau pejabat, lanjut AW, biasanya kita bertemuanya hanya dihari libur akhir pekan saja. “Om (pejabat) biasanya kontak kita ketika hari libur akhir pekan, terus ketemuan di hotel atau di sebuah vila seperti di Kota Batu.

Bisnis esek-esek di dunia pendidikan ini tetap ada karena uang yang dihasilkan dari bisnis haram ini sangatlah menggiurkan. AW mengaku, ayam kampus yang “dipelihara” biasanya dibayar per bulan. “Umumnya, per bulannya minimal Rp 5 juta dan maksimal sampai puluhan juta. Namun, lanjut AW kalau sekali ‘main’ biasanya ayam kampus di Malang dibanderol 500 ribu maksimalnya hingga Rp 1 juta.

Kebanyakan peminat ayam kampus di Kota Malang adalah pria hidung belang yang memang sudah mapan daari segi ekonomi. Dan biasanya mereka melakukan transaksi dengan orang kepercayaan setiap ayam kampus itu. Maka sebab itu keberadaannya sangat sulit di diteksi oleh orang awam. Karena ayam kampus di kota pelajar ini semakin berhati-hati dalam bertransaksi.

“Kadang kita cancel ditengah jalan kalau orang kepercayaan kita bilang jangan karena indikasi bahaya, walau sudah diel harga” tegas mahasiswa ekonomi ini.

Diakhir obrolan AW mengaku bila kebanyakn ayam kampus di Kota Malang ini kebanyakan memilih tempat tongkrongan yang memang dekat dengan dunia gemerlap malam. Tempat-tempat hiburan malam,seperti diskotik, kafe bahkan tempat karaoke.

Foto
Inilah kisah penelusuran malangonline tentang geliat “malam” di Kota Malang ini. Ini hanya kisah kecil dari salah satu mahasiswa yang terpaksa terjun ke dunia esek-esek karena keterpaksaan demi cita-cita sarjana yang harus dipegang. Ikuti penelusuran malangonline tentang dunia malam selanjutnya. Yang masihmenjadi pergunjingan khalayak ramai ini.


Kisah Kehidupan Malam Mahasiswi Di Malang


Orang disekitarnya tidak ada yang mengira kalau ia merupakan ABG ‘papan atas’ di Kota Malang. Nama samarannya Sisi, masih berumur 19 tahun. Ia terlihat cantik dan tidak terlalu dandan berlebihan.

Secara terbuka ia menceritakan seluk beluk perjalanannya memasuki dunia malam Kota Malang. Awalnya memang canggung yang ia rasakan, namun karena keluarganya tidak terlalu memperhatikan kehidupannya, ia jadi semakin berani.

Ayah sisi adalah pengusaha terkenal di Kota Malang dan juga pengurus salah satu cabang olahraga. Terhitung hampir setiap hari nama ayahnya muncul di surat kabar.

Ibunya sudah meninggal pada 1995 lalu. Praktis, dirumahnya tidak ada lagi figur untuk menjadi panutan. Sementara ayahnya sangat jarang pulang ke rumah karena sibuk mengurusi usahanya.

“Ya saya bisa dibilang broken home, rumah tangga saya terlihat kisruh seperti halnya ratusan ABG lainnya yang memutuskan jadi pelacur,” katanya.

Ia mengaku sadar kalau apa yang ia lakukan untuk membalas perlakuan ayahnya. Namuan ia tidak akan mengobral kelakuannya kepada semua orang, biar ayahnya tahu secara alamiah atau dari mulut ke mulut.

Didalam keluarganya ia tidak memiliki figur sebagai tempat berlindung. Ia malah mengatakan kalau tempat nyaman buat ia berlindung ialah pada pria-pia yang menyukainya.

Sebagai pelacur ABG, Sisi semula tergolong laris, namun kemudian banyak
ditinggalkan pelanggannya karena dinilai terlalu rewel. Hal ini diungkapkan seorang pria yang cukup terpandang di Malang yang pernah beberapa kali membawa Sisi.

Pria ini mengatakan kalau Sisi selalu minta pulang cepat. “Ia selalu minta cepat pulang. Setelah di-booking pukul 12.00 WIB, pukul 17.00 sudah minta selesai dan cepat-cepat memanggil taksi untuk mengantarkan ke rumahnya,” ujarnya.

Pria berusia 45 tahun itu sengaja memilih Sisi karena gadis tersebut datang dari keluarga terpandang, dan sudah menjadi pembicaraan kalangan atas di Malang.

“Saya sengaja memilih Sisi karena alasan prestise. Ternyata setelah saya rasakan, dia banyak permintaan. Soal duit sih, dia tidak banyak tanya,” katanya.

Disebutkan tarif rata-rata pelacur sekelas Sisi –sebelum dipotong honorarium GM-nya– Rp 500.000 sekali pakai.

Sisi mengaku masih kuliah, “Silakan cek kalau tak percaya,” ujarnya sembari menunjukkan KTM (kartu tanda mahasiswa) sebuah perguruan tinggi kesohor di Malang.

Teman-temannya di kampus sudah banyak yang mengetahui Sisi menjadi pelacur, “Mereka tidak terlalu peduli. Tidak sedikit teman saya yang seperti saya. Kami saling tahu kelakuan masing-masing,” katanya.




Mahasiswi Penggoda Bos-Bos Kota Malang
Beberapa orang menganggap, segala sesuatu mudah diselesaikan diatas ranjang. Di kota ini sebenarnya banyak ditemui semacam prostitusi tertutup. Coba kali ini kita telusuri kehidupan sejumlah pekerjaan yang dekat dengan pemuas nafsu.

Sebuah ruangan di suatu tempat karaoke di kawasan jantung Kota Malang. Chintya (nama samaran) menemani tamunya untuk berkaroeke. Ia bergaya layaknya wanita lainnya. Busananya cukup feminim dan dandananya biasa. Orang yang tak mengenalnya mungkin tidak tahu kalau mereka adalah “ABG malam”.

Dari gaya bicaranya ia terlihat bukan wanita gampangan. Artinya mereka tidak mau pergi kalau tidak ke tempat karaoke. Dalam ruangan karaoke Chintya tidak terlihat menggoda, tapi ia suka melepas senyum. Bersama tamunya, ia lebih memilih berdendang menikmati lagu-lagu yang sedang dinyanyikan.

Chintya mengatakan kalau ia lebih suka menyanyi untuk menghilangkan stress. Ia juga terlihat tidak menggoda saat orang pertama kali menemuinya. Namun, jangan salah ia akan lebih menggoda pada pertemuan-pertemuan selanjutnya.

Ia menuturkan tidak ingin terlalu mengumbar senyuman pada pertemuan yang pertama. Namun, ia pasti akan memberikan pertanda pada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Pertanda tersebut melalui lirik-lirik lagu yang didendangkan.

Ya, ia sengaja akan memutar lagu ‘sedang ingin bercinta’ milik Dewa 19. Lantunan tersebut ia perdendangkan terus hingga tamunya menangkap sinyalnya.

Lewat lagu tersebut merupakan pertanda bahwa ia ingin bercinta. Namun belum sampai disitu juga, seorang tamunya juga harus pandai melobi agar ia benar-benar mau untuk diajak kencan.

Jika si tamu berhasil membawanya kencan, tamu tersebut juga harus menurutinya. Wanita ramah ini selalu minta dijemput di rumah kontrakannya. ‘’Saya gak meminta hotel yang mahal-mahal, yang penting privasi terjaga,’’ katanya.

‘’Banyak temanku yang gampang diajak check in,’’ ucapnya membuka cerita.

“Mengajak check in pun tidak boleh dilakukan secara terbuka. Harus menggoda. Kalau tidak menggoda, ya mereka akan menggoda. Itu pun dengan cara yang santun,” tambahnya.

Penggalan lirik lagu ‘Aku sedang ingin bercinta karena mungkin ada kamu disini. Ku ingin….’ Adalah cara Chintya menggoda. Lagu itu adalah isyarat. ‘’Kalau ku suka orangnya, ya ku nyanyi lagu itu. Itu tandanya,’’ katanya sembari tertawa.

Temannya yang lain memiliki cara yang berbeda. Ada yang langsung ok ketika diajak sekali, tapi ada yang harus dirayu dulu. Kalau pun harus merayu-rayu terlebih dahulu, bukan berarti gratisan.

Tarifnya macam-macam. Chintya misalnya, berani diajak kencan dengan ongkos Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu. Tapi itu pun hanya short time. ‘’Itu gak mahal kok, kan aku bukan cewek panggilan. Tapi kalau aku suka orangnya ya gratis,’’ katanya membela diri.

Umumnya wanita yang yang bisa diajak check in itu memang pekerja di tempat karaoke. Tapi ada juga yang tak terikat resmi. Mereka baru nongol di tempat karaoke jika ada janjian dengan tamunya.

Chintya memiliki empat teman mahasiswi yang nyambi purel plus yang tak terikat resmi di tempat karaoke. Jika menemani nyanyi, mereka harus diberi tips lebih dari Rp 250 ribu. Kalau kurang, besok-besok dijamin mereka tak akan mau lantaran menilai tamunya pelit.

‘’Nah mahasiswi yang nyambi purel itu bisa diajak gituan (check in) asalkan di hotel mewah. Jangan hotel buat gituan,’’ katanya sembari menyebut sejumlah hotel short time di kota ini.

Soal ongkos, dia tak bisa memastikan. ‘’Kira-kira diatas Rp 300 ribu lah. Persisnya gak tahu, soalnya gak ngomong-ngomong,’’ terangnya.

Ada juga kisah kehidupan mahasiswi yang nyambi purel jadi wanita simpanan. Ia lupa pria itu pejabat atau pengusaha.

Menelisik Remang-remang Kehidupan Malam di Kota Malang

DUNIA remang-remang di Kota Malang ini, tak akan pernah mati. Segala sesuatunya mudah diselesaikan diatas ranjang. Sejumlah jenis pekerjaan bahkan sangat dekat dengan praktik prostitusi tertutup. Bagaimana sebenarnya kehidupan malam di kota ini? Tim Malang Post mencoba menelusuri kehidupan sejumlah pekerjaan yang dekat dengan pemuas syahwat.

Dalam sebuah room di suatu karaoke keluarga di kawasan jantung kota, malam akhir pekan lalu, Chintya, Dewi dan Maya (tiganya nama samaran) menemani tim Malang Post. Sejak awal, nyanyi bergantian, layaknya orang sedang menikmati karaoke.
Chintya, wanita 24 tahun dan dua temannya yang seusia itu adalah purel. Sepintas mereka bukan wanita sembarangan. 

Dari gaya bicara, tingkah dalam room sampai berbusana, wanita sawo matang itu seolah menegaskan dirinya adalah wanita yang tak bisa diajak pergi selain berkaraoke. Apalagi malam itu ketiganya berbusana feminim. Roknya panjang melebihi lutut. Dandan pun tak mencolok.

Dalam room, Chintya, warga Sawojajar ini jauh dari kesan menggoda. Tapi ia suka melepas senyum. Bersama tamunya, dia lebih memilih berdendang layaknya menikmati lagu-lagu yang sedang dinyanyikan. Sesekali ia berdiri, berkali-kali matanya memejam seperti larut dalam lagu.

‘’Saya suka nyanyi. Ini namanya kerja sekalian ngilangin stress,’’ ucapnya pelan lalu tersenyum. ‘’Kalau kesini boleh kontak lagi, tapi jangan macem-macem ya,’’ sambungnya dipenghujung acara karaoke.
Kesan pertama, tiga purel itu tak menggoda, apalagi mengumbar aurat. Namun dijanjian keesokan harinya, tiga wanita itu mulai berani. Cara menggodanya tak sembarangan, hanya lewat lagu.

Malam berikutnya setelah janjian sebelumnya, Chintya mulai memberi tanda kepada Malang Post. Pesan menggodanya hanya lewat lagu. Bagai sedang mengajak, berkali-kali ia mendendang lagu, ‘Aku sedang ingin’.

‘’Aku sedang ingin bercinta karena mungkin ada kamu disini. Ku ingin….,’’ nyanyinya berkali-kali mengikuti teks lagu. Dan malam itu, rupanya wanita tinggi semampai ini sedang ingin bercinta.

Malang Post pun mencoba menggodanya lewat sms, Chintya sempat berubah. ‘’Maaf, aku bukan cewek gampangan,’’ kilahnya via SMS. Namun setelah ditelepon dan ngobrol sebentar dia pun luluh. ‘’Jangan sampai teman-teman ku tahu,’’ pesannya.

Wanita ramah ini pun lalu meminta dijemput di rumah kontrakannya. ‘’Di hotel ini aja, gak usaha yang mahal-mahal, yang penting privasi terjaga,’’ katanya, sembari menyebut salah satu hotel yang boleh dibilang khusus melayani short time.

‘’Banyak teman ku yang gampang diajak check in,’’ ucapnya membuak cerita. Tapi untuk mengajak check in tidak boleh dilakukan secara terbuka. Harus menggoda. Kalau tidak menggoda, ya mereka akan menggoda. Itu pun dengan cara yang santun.

Penggalan syair lagu, ‘Aku sedang ingin bercinta karena mungkin ada kamu disini. Ku ingin….’ Adalah cara Chintya menggoda. Lagu itu adalah isyarat. ‘’Kalau ku suka orangnya, ya ku nyanyi lagu itu. Itu tandanya,’’ katanya sembari tertawa.

Tapi purel lainnya memiliki cara yang berbeda. Ada yang langsung ok ketika diajak sekali, tapi ada yang harus dirayu dulu. Kalau pun harus merayu-rayu terlebih dahulu, bukan berarti gratisan.

Tarifnya macam-macam. Chintya misalnya, berani diajak kencan dengan ongkos Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu. Tapi itu pun hanya short time. ‘’Itu gak mahal kok, kan aku bukan cewek panggilan. Tapi kalau aku suka orangnya ya gratis,’’ katanya membela diri.
Umumnya purel yang yang bisa diajak check in itu memang pekerja di tempat karaoke. Tapi ada juga yang tak terikat resmi. Mereka baru nongol di tempat karaoke jika ada janjian dengan tamunya.

Chintya memiliki empat teman mahasiswi yang nyambi purel plus yang tak terikat resmi di tempat karaoke. Jika menemani nyanyi, mereka harus diberi tips lebih dari Rp 250 ribu. Kalau kurang, besok-besok dijamin mereka tak akan mau lantaran menilai tamunya pelit.
‘’Nah mahasiswi yang nyambi purel itu bisa diajak gituan (check in) asalkan di hotel mewah. Jangan hotel buat gituan,’’ katanya sembari menyebut sejumlah hotel short time di kota ini.

Soal ongkos, dia tak bisa memastikan. ‘’Kira-kira diatas Rp 300 ribu lah. Persisnya gak tahu, soalnya gak ngomong-ngomong,’’ terangnya.

Chintya sempat memberi nomor telepon seorang mahasiswi yang nyambi purel. Tapi ketika di hubungi Malang Post, ternyata mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta itu sedang di Jakarta.

Awalnya mahasiswi itu sempat mempertanyakan tahu nomor ponselnya dari siapa. Setelah diyakinkan bahwa temannya Chintya, barulah dia welcome. ‘’Lain kali aja mas. Ntar kalau balik ke Malang ya,’’ ucapnya.

Ada juga kisah kehidupan mahasiswi yang nyambi purel jadi wanita simpanan. Ia lupa pria itu pejabat atau pengusaha. ‘’Ada yang bilang pejabat, tapi temen ku itu bilang kontraktor,’’ kata dia.

Setelah jadi simpanan, mereka meninggalkan pekerjaan sebagai purel. Tapi kalau tak jadi simpanan lagi, pasti akan kembali ke dunia asalnya, purel


Inilah Potret Geliat Dunia Malam dan Prostitusi di Malang


Masalah prostitusi yang dulu dianggap sebagai hal yang tabu oleh masyarakat Indonesia pada saat ini hal tersebut telah menjadi sesuatu yang biasa. Gejala demikian bisa kita buktikan dengan semangkin banyaknya praktek-praktek prostitusi baik yang dianggap seolah-olah resmi maupun yang liar. Dan prostitusi tersebut telah berkembang tidak hanya dikota-kota besar saja melainkan sudah merambah kota-kota kecil dengan berbagai bentuk dan cara.

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui sebab-sebab maraknya praktek prostitusi dewasa ini khususnya dikalangan ABG (anak perempuan baru gede usia di bawah 18 tahun) dan upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi maraknya praktek prostitusi dikalangan ABG (anak perempuan baru gede usia di bawah 18 tahun) khususnya di Kodya Malang.

Dari hasil penelitian diketahui penyebab terjadinya praktek prostitusi dikalangan ABG (anak perempuan baru gede usia di bawah 18 tahun) antara lain disebabkan faktor ekonomi, akibat pergaulan bebas, kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak (broken home) dan tertipu oleh calo yang berjanji mencarikan pekerjaan.

Upaya yang dilakukan selama ini dengan mengadakan razia-razia baik yang beroperasi dijalan-jalan maupun yang ditempat-tempat hiburan malam seperti diskotik dan kafe yang dijadikan tempat mangkalnya para ABG (anak perempuan baru gede usia di bawah 18 tahun) dan mengadakan penyuluhan dan pembinaan baik disekolah- sekolah akan bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas dan berganti -ganti pasangan.
Dalam analisa pembahasan mengenai praktek prostitusi jika ditinjau dari segi yuridis hanya ada beberapa pasal saja yang ada dalam KUHP yaitu mereka yang menyediakan sarana tempat persetubuhan (pasal 296 KUHP), mereka yang mencarikan pelanggan bagi si pelacur (pasal 506 KUHP), dan mereka yang menjual perempuan dan laki-laki dibawah umur untuk dijadikanpelacur (pasal 297KUHP).

Untuk mencegah semangkin meluasnya praktek prostitusi khususnya dikalangan ABG (anak perempuan baru gede usia di bawah 18 tahun), serta untuk membatasi pengaruh negative prostitusi terhadap masyarakat khususnya remaja, maka alternative yang terbaik adalah dengan cara memberikan pendidikan seks di sekolah-sekolah, pelajaran keimanan, dan penyuluhan-penyuluhan tentang bahayanya pergaulan bebas bagi kalangan remaja dan yang lebih penting lagi pengawasan orang tua terhadap anak khususnya saat anak berada diluar rumah serta memberi kasih sayang yang cukup, perhatian terhadap kegiatan anak dan mendorong mereka untuk berprestasi.

Sebenarnya sebelum tahun 2000, bisnis penyaji layanan esek-esek di Malang Raya di luar komplek (sebutan lokalisasi) sudah menjamur. Bahkan, usaha ini sudah dikelola secara profesional. Artinya, germo alias pemilik usaha ini tidak perlu menampung wanita piaraanya di markas mereka, orang awam menyebut bordil. Namun cukup memegang alamat dan telepon serta foto wanita penghiburnya.

Pihak tamu cukup pesan pada sang germo, dan kemudian kiriman pun diantar ke hotel yang dituju. Tarif layanan pun juga sudah berkelas halnya yang pernah ada di Jalan Jakarta, Jalan Trunojoyo, Tlogomas maupun di Jalan Arjuno, Batu. Sementara untuk tarif dibawahnya, bisa mendapat wanita-wanita yang biasa mangkal di Hotel Garuda maupun Hotel Jakarta. Pengelolahnya pun tak harus sembunyi-sembunyi, karena rumah bisnis tersebut begitu populer sampai-sampai oknum-onum polisi tak sungkan setiap harinya tongkrongan di tempat ini.

Pengelolaan bisnis tersebut, sekarang ini tak beda jauh dengan saat itu. Yang membedakan, sekarang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Kamis malam lalu sekitar pukul 20:30, Malang Post sengaja bertandang ke sebuah hotel kelas melati di kawasan Blimbing. Seorang petugas security setempat, mengungkapkan beberapa fakta tamu-tamu hotel yang membutuhkan layanan prostitusi.

Lokasi hotel tempat kerja satpam itu, lokasinya sedikit tersembunyi dari jalan raya. Walaupun begitu untuk mencari hotel ini tak begitu susah. Bangunan hotelnya cukup bagus, dilengkapi kantor security di pojok kanan berisi seroang satpam untuk setiap shiftnya.

” Di hotel ini kalau ada tamu butuh kodew (wanita), bisa langsung minta ke operator. Nanti mereka (operator) akan mencarikan kodew, dengan kondisi seperti pesanan. Di hotel ini memang melarang mereka (wanita penghibur) mangkal, karena takut digerebek sedang gencar-gencarnya,’’jelas satpam yang sudah bekerja di hotel itu sejak 1999 ini.
Setelah ada pesanan, operator akan segera mengirim wanita sesuai pesanan. Jika tidak sesuai dengan harapan, wanita boleh dikembalikan dengan kompensasi ongkos taksi sekitar Rp 50.000. Jika ada stok, pemesan bisa mendapatkan pengganti rentang 15 menit. Namun jika stock lagi kosong, tamu akan dibiarkan menganggur hingga ada stock berikutnya.

Karena itulah satpam berinisial H ini menyarankan, agar tidak nganggur tamu bisa dibawakan lebih dari satu wanita. Sehingga bisa memilih, dan wanaita yang tidak dikehendaki bisa keluar kamar dengan tetap membeli imbalan ongkos taksi.
Namun belakangan ini setelah gencarnya grebekan, praktek jasa esek-esek untuk tamu hotel mengalami perubahan jam layanan. ”Sekarang pesannnya harus di bawah jam 8 malam. Kalau terlalu malam, jelas rawan belum lagi wanitanya juga akan pulang kemalaman,’’beber H.

Ditengah percakapan, H lantas menunjuk seorang wanita cantik berusia sekitar 20 tahun, yang baru keluar dari kamar hotel kelas delux. Menurut H, cewek itu adalah free lance di hotelnya yang paling sering dipesan dengan tarif kencan Rp 500.000. Dengan mengendarai sepeda motor Mio putih, cewek itu mengenakan baju sopan walaupun tetap menunjukkan keseksian tubuhnya.’’Untuk yang cewek satu ini, saya nggak pegang nomor hp nya,” ujar H seolah menyesal.


Pasokan cewek di hotel tersebut, bertarif Rp 300.000 hingga Rp 500.000. Tergantung dari bagus tidaknya dari yang dipesan. Indikator itu bisa dari tubuh, wajah, ataupun layanan mereka. Untuk harga Rp 500.000 ke atas, H lantas menyebut beberapa hotel berkelas di Malang, sebagai tempat cewek seharga itu melayani tamu. ” Mau cari yang seharga itu, ya bisa cari di hotel-hotel tersebut tinggal pesan pada satpamnya,’’ungkap H.

Tarif yang dipatok, memang harga untuk short time dengan waktu antara 2 hingga 3 jam. Tapi jika pelanggan ingin lebih lama, harga bisa langsung dinego dengan cewek penghiburnya. Sementara untuk harga sewa kamar di hotel tempat H bekerja, tergolong murah. Untuk kamar biasa dengan fasilitas bath tub dipatok Rp 100.000 per enam jam. Sedangkan kamar deluxe, dengan fasilitas lebih langkap seharga Rp 120.000. Lokasi kamarnya dibangun dengan bentuk motel. Yaitu ada garasi dibawah, di atasnya baru kamar. Tujuannya, mobil tamu dan penumpang cewek bisa langsung ke garasi, dan tamu masuk kamar lewat jalan tembus di garasi.

Sejak sering ada razia, menurutnya, banyak PSK yang pilih jadi free lance. ‘’ Tapi ada kebaikan jika menggunakan Germo, karena pesanan yang diminta tamu kwalitasnya lebih terjamin,’’papar satpam yang punya tinggi badan 170 Cm ini. (mp-1/malangpost)


Pelacuran di Jalan Pajajaran 
 Siapa yang tidak mengenal Jalan Pajajaran kelurahan Klojen daerah Trunojoyo, tentunya hampir semua warga malang mengetahui jalan ini, jalan yang terkenal dengan area dan tempat prostitusi ini, hampir tidak pernah dapat perhatian pemerintah. 

Terbukti dengan tidak pernahnya dilakukannya razia dan reaksi tegas oleh aparat negara, walaupun pada waktu bulan suci Ramadhan sekalipun. Seperti yang diungkapkan oleh pedagang kopi area stasiun, bapak Selamet Mulyono (42), menurutnya pemerintah terkesan menutup mata terhadap masalah ini, polisi tidak berani karena ada backing tentara, dan merekalah yang bekerja-sama dengan agent atau germonya. 

Memang tidak bisa terbantahkan lagi ketika kami berjalan di sepanjang jalan Padjajaran ada Markas TNI yang terkesan acuh tak acuh kepada para wanita tunasusila yang sedang mencari lelaki hidung belang di jalan tersebut. Wanita yang dihargai paling murah Rp. 150.000 per jam ini memiliki pelanggan pun tidak tanggung-tanggung, bahkan ada yang berasal dari Timor Leste. Rata-rata usia mereka adalah 20 sampai 30 tahun. Dan mereka semalamnya bisa mendapat pelanggan kira-kira 1 sampai 11 orang lelaki hidung belang.

Di jalan inilah, mulai dari sekitar jam 7 malam sampai menjelang waktu shubuh, setiap wanita yang berasal dari daerah sekitar malang dan bahkan ada yang dari luar malang rela menjajakan dirinya demi sebuah rupiah. 

Alasan mereka bermacam-macam, selain karena tuntutan ekonomi juga karena faktor psikolgis, yaitu tekanan dan prustasi yang luar biasa karena masalah keluarga (brokhen home), pemenuhan seksual, kegagalan berumah tangga dan patah hati ketika berpacaran serta faktor lingkungan. Selanjutnya, jika dikaitkan dengan teori tentang penyebab kejahatan, bahwa secara garis besar faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang terdiri dari 2 faktor yaitu :

a. Faktor internal, yaitu adalah faktor penyebab dari dalam diri si pelaku, seperti tingkat emosional, gangguan kejiwaan dll.

Dalam uraian kasus di atas ditemukan bahwa ada beberapa orang yang melakukan praktek-praktek prostitusi disebabkan karena pemenuhan kesenangan semata. Bagi mereka tindakannya selama ini semata-mata guna pemenuhan kepuasan atau kesenangan batin saja.

Faktor penyebab adanya dorongan biologis yang tinggi, juga merupakan bagian dari factor internal ini. Libido seksual laki-laki (suami) yang besar membuat dia melakukan perbuatan yang berlawanan dengan hukum, sebagaimana dikatakan oleh Sudarto, bahwa : “Kriminalitas orang-orang agaknya timbul dari ketidak sesuai atau ketidak seimbangan antara hasrat nafsu keinginan (libido) dan kemungkinan pemuasan atau potentie.

Cyril Burt dalam bukunya “The Young Delinguent” mengatakan sebagai berikut : “Bahwa hanya orang-orang yang mentalnya terbelakang dan lemah ingatan yang menirukan adegan-adegan dari film, dan yang ditiru bukan perbuatannya, tapi hanya caranya karena dorongan jahatnya memang sudah ada padanya. 

Burt menganggap pengaruh umum hal-hal yang sukar dicapai seperti digambarkan dalam film lebih penting, karena gambaran-gambaran yang tidak sungguh dan tidak sehat tentang kehidupan seks dapat menimbulkan pertentangan mental pada anak muda remaja. Tetapi bila dibandingkan dengan banyaknya film yang diproduser dan lepas dari sensor, korbannya biasanya hanya mereka yang memang karena pembawaannya punya kelakuannya anti sosial.

Dari berbagai teori tersebut maka dapatlah dikatakan bahwa kasus yang dialami oleh pelaku karena semata-mata untuk mencari kesenangan bukan tidak mungkin akibat dari penyimpangan mental atau kejiwaan yang bersangkutan.

b. Faktor eksternal adalah faktor penyebab dari luar si pelaku, seperti tekanan ekonomi, lingkungan pergaulan, dll.

1. Faktor lingkungan
Faktor ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap penentuan sikap atau tindakan seseorang baik sebagai individu maupun sebagai makhluk masyarakat. Dalam kaitannya dengan faktor lingkungan ini tokoh penting dari mashab Perancis atau mashab lingkungan G. Trade mengatakan bahwa :“Kejahatan bukan suatu gejala yang antropologis tapi sosiologis, yang seperti kejadian-kejadian masyarakat lainnya dikuasai oleh peniruan.”

Pendapat di atas, juga dipertegas oleh para ahli kriminologi dan sosiologi yang berpendapat bahwa: “Kondisi lingkungan yang tidak waras merupakan tempat persemayaman bagi kejahatan (Evil Resides in an imperfect environment)”.

2. Faktor Ekonomi
Faktor Ekonomi ini sebagaimana hasil penelitian merupakan faktor yang dominan yang menjadi penyebab timbulnya tindakan prostitusi. Dalam situasi ekonomi seperti ini, dimana tingkat persaingan dalam segala bidang sangat kuat, ekonomi mesti menjadi satu tujuan yang hendak dicapai setiap orang terutama kalangan wanita. 

Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut adakalanya dengan cara yang baik dan jujur, tapi tidak sedikit pula yang menempuh jalan pintas, dan banyak kasus prostitusi ini adalah buktinya.


Kenyataan ini sesungguhnya sejalan dengan berbagai teori causa kejahatan. Menurut Mazhab Sosialis, bahwa kejahatan timbul karena tekanan ekonomi. Seseorang menjadi jahat karena terlilit persoalan ekonomi, seperti miskin, pengangguran atau baru di-PHK.
Perbedaan antara miskin dan kaya merupakan gejala ekonomi, demikian pula perbedaan antara pengusaha, pekerjaan, buruh, penganggur merupakan gejala ekonomi pula. Perbedaan-perbedaan itulah yang kadang-kadang sangat menyolok menyebabkan adanya ketegangan-ketegangan masyarakat, pertentangan-pertentangan sehingga akan menimbulkan kejahatan.



Sebuah Cerita

SISI namanya. Berusia 19 tahun. Anak seorang pengusaha terkenal di Malang
dan pengurus salah satu cabang olahraga. Hampir setiap hari nama ayahnya
muncul di surat kabar.

Gadis cantik, yang namanya minta dituliskan persis seperti yang tertera di KTP-nya, adalah salah satu ABG ‘papan atas’ di Malang. Bila ‘turun’ ke jalan, ia biasa disapa dengan nama Sisi.

Apa yang kau cari Sisi? “Biar ayah tahu kalau saya sekarang memilih profesi ini. Jual diri,” katanya.

Secara sadar Sisi menyatakan harus melacur untuk membalas perlakuan ayahnya yang amat jarang pulang ke rumah saking sibuknya. Namun dia tidak akan mengobral pengakuan kepada sembarang orang, alasannya biar ayahnya tahu secara alamiah dari mulut ke mulut.

Karena itu pula, dia tidak canggung sedikit pun tatkala kepergok wartawan
yang juga amat dikenalnya karena kerap datang ke rumahnya di kawasan elite
di Malang. Setelah ibunya meninggal pada 1995 lalu, praktis di rumah sudah
tidak ada figur panutan lagi. Jawaban Sisi terbilang klasik: korban broken
home atau kekisruhan rumah tangga seperti halnya ratusan pelacur ABG
lainnya. Sisi merasa tidak ada satu pun orang di rumahnya yang bisa
dijadikan tempat berlindung. Ia malah merasa terlindung di dalam dekapan
banyak pria yang menyukainya.

Kendati sebagai gadis muda belia yang cantik, Sisi lebih suka berdandan ala kadarnya. Akan tetapi wajah cantiknya tak bisa disembunyikan. Sebagai pelacur ABG, Sisi semula tergolong laris, namun kemudian banyak ditinggalkan pelanggannya karena dinilai terlalu rewel.

Seorang pria yang cukup terpandang di Malang yang pernah beberapa kali membawa Sisi, mengatakan, “Dia selalu minta cepat pulang. Setelah di-booking pukul 12.00 WIB, pukul 17.00 sudah minta selesai dan cepat-cepat memanggil taksi untuk mengantarkan ke rumahnya.” Pria berusia 45 tahun itu sengaja memilih Sisi karena gadis tersebut datang dari keluarga terpandang, dan sudah menjadi pembicaraan kalangan atas di Malang.

“Saya sengaja memilih Sisi karena alasan prestise. Ternyata setelah saya rasakan, dia banyak permintaan. Soal duit sih, dia tidak banyak tanya,”
katanya. 

Disebutkan tarif rata-rata pelacur sekelas Sisi –sebelum
dipotong honorarium GM-nya– Rp 500.000 sekali pakai. Sisi mengaku masih kuliah, “Silakan cek kalau tak percaya,” ujarnya sembari menunjukkan KTM
(kartu tanda mahasiswa) sebuah perguruan tinggi kesohor di Malang.
Teman-temannya di kampus sudah banyak yang mengetahui Sisi menjadi pelacur, “Mereka tidak terlalu peduli. Tidak sedikit teman saya yang seperti saya. Kami saling tahu kelakuan masing-masing,” katanya. Di Malang belakangan ini, memang banyak pelacur ABG yang datang dari kalangan ‘atas’. Sedikitnya, saat ini ada 25 ABG dari kalangan etnis Cina.

Seorang gadis bermata sipit menceritakan tentang teman-temannya yang terjun ke dunia ‘hitam’, yang semuanya berasal dari keluarga mampu. “Sebelum ini, ayah saya pengusaha cukup sukses. Entah kenapa tiba-tiba bangkrut,” cerita Lani, ketika ditemui di Dieng Plaza. Ia anak seorang pengusaha di Kediri.

Lani mengaku, sejak bisnis ayahnya bangkrut itulah kiriman uang kuliah di
PTN terkenal di Malang tersendat-sendat. Terpaksa, Lani harus melayani pria hidung belang. Rupanya, resesi ekonomi yang mendera Indonesia dua tahun terakhir ikut menggelontor kelompok etnis yang selama ini dikenal paling mapan ekonominya. Bagi Lani, profesi inilah yang mampu menyambung napas hidup kuliahnya. Lani mengaku sekali dipakai dia mendapat bagian Rp 250.000. “Yang Rp 50.000 untuk Mami,” ungkapnya seraya menunjuk perempuan 40-an tahun yang duduk agak berjauhan.

Tapi tidak gampang menemui ABG di Kota Apel itu. Mereka bergerak secara rapi. Lokasi mangkal ABG –di Malang kerap disebut ayam abu-abu (bagi yang terlihat berseragam SMU) atau ayam kampus (khusus bagi pelacur ABG dari kalangan mahasiswi)– bisa ditemui di Plaza Dieng, food court Plaza Sarinah, di samping diskotek My Place, Laguna, dan Djoko Tarub Discoteque di kawasan wisata Batu. “Ada pula yang terang-terangan membuka praktek.

Mereka bisa ditemui setiap saat di Hotel Royal Inn,” ujar seorang GM seraya menyebut beberapa nama hotel. Sisanya, di Hotel Garuda atau penginapan kelas bawah lain, merupakan pelacur profesional berusia 25 hingga 30 tahun. Berbeda dengan ABG di Surabaya yang berani menjajakan diri di tempat terbuka seperti di pinggir jalan –para ‘pemakai’ menyebutnya sebagai pelacur embongan (jalanan)– di Malang hanya bisa
dijumpai di tempat-tempat keramaian seperti pertokoan atau kawasan tempat
nongkrong anak muda. Mereka juga bisa ditemui di karaoke, diskotek, atau kafe.

Mereka memanfaatkan radio panggil (pager) bahkan ponsel (handphone) untuk
mempermudah transaksi. Mereka rata-rata bergabung dalam induk semang/mami
atau germo (GM). Tempat yang paling terkenal adalah kawasan Tlogomas dan
Jl Tirtonadi. Ada satu yang tidak beroperasi lagi yakni yang di Jl Bandung
14.
Di kawasan wisata Batu, mereka bisa ditemui di Jaka Tarub Discoteque di
Hotel Purnama. Masyarakat setempat juga mengenali ABG muka lama atau
pendatang baru.
Masih di Batu, ada satu lagi Diskotek Fantasia yang pada Jumat, Sabtu, dan
Minggu dijejali ABG. Di sekitar dua diskotek tersebut terdapat ratusan
vila yang bisa disewa per jam. Bahkan, harga sewa bisa terbilang sangat
murah, kecuali Sabtu dan Minggu. Pada hari biasa harga sewa dalam kisaran
Rp 25.000 hingga Rp 100.000 per paro hari. Tidak usah ragu-ragu, karena
para penjaga vila senantiasa bersikap proaktif. Mereka juga tak jarang
berperan ganda sebagai broker (pialang) atau perantara atas permintaan
para ABG. “Kalau akhir pekan mahal. Sebab kita sampai menolak permintaan,”
kata seorang penjaja vila di kawasan Songgoriti Batu. Maklum, mereka
kebanjiran ‘wisatawan’ dari Surabaya dan Jakarta. Dari mana mereka
berasal? Pengakuannya bisa macam-macam. Kebanyakan mengaku dari Blitar,
Kediri, Surabaya, atau daerah lain di Jatim. Tidak sedikit pula yang
berasal dari Kalimantan, Sulawesi, dan belahan Indonesia timur lainnya.
Tapi jumlahnya tidak bisa mengalahkan yang berasal dari Malang sendiri.





Daftar Harga Sewa PSK Indonesia



Banyak sekali aksi-aksi nekat seseorang yang bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan duniawi. Sulit memenuhi keuangan hidup, seorang mahasiswi rela menjual diri serta keperawanan mereka terhadap lelaki hidung belang.

Biasanya mahasiswi ini beraksi pada-pada tempat tertentu atau melalui agen jasa penyedia bispak ayam kampus di Indonesia. Agen jasa penyedia bispak atau yang sering disebut EOBIS. EOBIS (Sebutan Agen Bispak) bertugas mencari ayam kampus baru di linkungan universitas swasta maupun negeri di Indonesia untuk di jadikan karyawan bispak mereka. 

Foto: say,,pengen gaya gini nie,,da yang kuat ga yaa???
mampir juga ya ke arisan tante nieh ada yang hot bebz==>>http://bit.ly/17MsNiJ
Foto: sapa yang mau rasain malam ini ayo coment!!
lagi butuh nieh!sapa cepet dia dapet

Para Bispak-Bisapak ini ketika sudah berada di dalam agen EOBIS nantinya akan menandatangani sebuah kontrak kerja dengan agen tersebut. Penandatanganan kontrak kerja ini dimana nantinya para bisapak tersebut akan mendapatkan masa tenggang dari pekerjaannya.

 Apabila bispak ini melanggar dan berhenti sebelum masa tenggang dari kontraknya bispak ini akan dikenakan denda yang sangat besar.Selain itu apabila ayam kampus atau para bispak telah bergabung dengan EOBIS, mereka akan mendapatkan beberapa fasilitas yang sangat besar. Fasiitas itu seperti mobil, makeup dll… Yang lebih fantastis lagi bro, EOBIS ini akan merawat para bispaknya sehingga bispaknya akan tampil seperti para artis, Maksudnya ialah para bispak EOBIS ini akan disuntik putih satu persatu secara bertahap agar kulit mereka bersinar seperti kulit putih nan sehat!Tujuan konyol terebut kata “GG” bertujuan untuk menarik hati pelanggan agar mereka tertarik dengan bispak EOBIS kami!



Harga sewa PSK rata-rata Di patok dengan harga SBB:

Wanita kelas VVIP = minimal Rp. 2.000.000 (SPG, Model, EOBIS)
Wanita HighClass (Model)= Rp. 650.000 - Rp. 1.500,000 (Panggilan, terselubung, Model, SPG dll)
Wanita Kelas Eksekutif = Rp. 400.000 - Rp 600,000 (PSK Karaoke, Cafe,dll)
Wanita Kelas Mesz = Rp. 200,000 - Rp. 350.000 (PSK Rumah Bordil)
Wanita Untuk kelas Jalanan = Rp. 75,000 - Rp. 175.000 (PSK Pinggir Jalan)


Night Club

Nah bukan hal yang tabu lagi bagi kita semua untuk mengetahui fenomena ayam kampus di Indonesia seperti yang pernah di tulis blak-blakan.com dengan judul: Mengungkap Skandal Ayam Kampus Di Indonesia . 

Foto: Mana yang paling montok say???
nie tmen tante semua lagi nyari brondong, lok da yang suka ksi ja nopenya ya sayng!!!
entr tak kasi tmen tante,,buat mlem nanti mmpung blom ada sasaran nieh
Dari hal tersebut dapat di jelaskan betapa kejamnya derasan hidup di dunia ini hanya untuk bertahan hidup dan bersaing dengan orang lain.Entah apa yang menjadi alasan utama beberapa mahasiswi memutuskan untuk terlibat di dunia pelacuran ini. Namun yang seringkali menjadi alasan adalah bahwa mereka harus membayar uang kuliah sendiri, kecewa dengan pacar ataupun korban pemerkosaan saat masih duduk di bangku sekolah dll. Isi tasnya tidak lupa selalu ada kondom dengan berbagai bentuk dan merek agar dapat setiap saat mampu melayani langganan bookingan yang hadir menghampirinya. Ada Ayam kampus yang mencari langganan sendiri maupun melalui jasa ke pihak ke-3 atau lewat perantara.


Tempat Clubbing di Malang

Seiring perkembangan zaman, kota Malang telah menjelma menjadi pusat kota pelajar dan mahasiswa dengan semakin banyaknya kampus bergengsi dan berstatus negeri, sejalan dengan hal inilah maka bermunculan juga berbagai industri hiburan pendukung seperti tempat rekreasi atau wisata dan bahkan hiburan malam yang lebih dikenal dengan sebutan kehidupan malam atau NightLife.

Malang Party Girls Inc. akan mencoba membahas sedikit tentang tempat clubbing yang ada di kota Malang, yang sangat cocok untuk NightLife experience anda smua :)

Venue Club di Malang, antara lain :

AMETIST PUB & RESTO
----------------------------
https://twitter.com/Ametist_pubMLG
AMETIST PUB & RESTO
@Ametist_pubMLG
first FASHION CAFE in MALANG, the MOST GLAMOURS AND LUXURY CLUB with new concept entertaint and atmosphere, for info phone (0341) 550305 or add pin 26BB9F04
3rd floor MX mall MALANG

Ametist adalah sebuah pub dan diskotik yang berkonsep fashion dan lounge, bertempat di Plaza MX Malang.

SMOOTH Cafe & KARAOKE Malang
--------------------------------------------
https://twitter.com/SmoothCafe_MLG
Smooth Cafe Malang
@SmoothCafe_MLG
Hypnotizing club in Malang!!! Jl. Terusan Dieng 36 Malang (0341) 555777
cafesmooth@yahoo.co.id
PIN : 274ECAE2
Malang, Jawa Timur, Indonesia

SMOOTH Cafe & Karaoke
Jl. Terusan Dieng no.36 Malang
Phone : 0341 - 555777


Hugos Cafe Malang
----------------------
http://hugosmalang.com/
http://www.facebook.com/pages/Hugos-Cafe-Malang/201160186627219
http://www.hugoscafemlg.blogspot.com/
HUGOS CAFE MALANG

Basic Info
Joined Facebook    11/15/2011
Location   
JL. Langsep No. 2A Plaza Dieng Malang, Malang Hugos Cafe Party

Address :
Basement Level Dieng Plaza, Jl. Raya Langsep 2 Malang

ProductS :
kinds of whisky, vodka, tequela, cognag, liquer and any more

Contact Info
Phone - 0341586304, 087759778181

Website   
http://hugoscafengalam.blogspot.com

About
Hugos Cafe Party

Company Overview
Bar and Pub Hugo's Malang

Description
Tempat Party Separty-Partynya

Reguler event:
--------------
-MONDAY-
" University Party "

-TUESDAY-
" Tuesday Rock "

-WENDESDAY-
" Tequela Party "

-THURDAY-
" Ladies Party "

-FRIDAY-
" Friday Freeday "

-SATURDAY-
" PartyXone "

Nashville Club MALANG
---------------------
https://twitter.com/Nashville_Club
NASHVILLE CLUB MALANG
@Nashville_Club
Official Nashville Club, Pub & Karaoke
The Greatest Club in Town
Jl. Kawi Kompleks Mall Olympic Garden
RSVP. 0341 - 336262 . ext. 239
Malang - Indonesia ·
http://www.ariahtl.com


MYPLACE Malang
---------------------
MYPLACE MALANG
https://twitter.com/myplace_malang
myplacemalang
@myplace_malang
My Place its always to be your place.... !!!!
Malang/INDONESIA
Club @ Kartika Graha Hotel - Malang


Tempat Clubbing di Malang - direview oleh MPG Inc. (Malang Paty Girls Inc)
Open Recruitmen MPG Inc 








Mengintip Kehidupan Malam di Kota Batu

Batu - Istirahat malam setelah seharian traveling memang asyik, tapi janganlah terburu tidur jika liburan ke Batu, Jatim. Kota berudara dingin ini punya segudang aktivitas seru di malam hari, yang sayang dilewatkan.

Kota Batu di Jawa Timur adalah salah satu destinasi wisata yang makin ramai dikunjungi turis, baik dalam atau pun luar negeri. Udara yang sejuk dan lingkungan yang masih hijau menjadi daya tarik utamanya.

Jalan-jalan ke Batu, Anda harus menyiapkan diri untuk traveling seharian, alias 24 jam. Seakan tak pernah tidur, kota ini memiliki beragam atraksi wisata yang bisa dikunjungi pagi, siang bahkan malam hari.

detikTravel pun pernah merasakan langsung kemeriahan wisata di Kota Batu, khususnya malam hari. Saat itu udara dingin terasa begitu menggigit kulit.

Beruntung, langit Batu sedang cerah. Ada banyak bintang menghias angkasa, tak ketinggalan bulan yang selalu setia menerangi malam. Niat untuk berkeliling Batu pun semakin bulat.

Destinasi pertama saya adalah Batu Night Spectacular (BNS). Ini adalah tempat wisata di Batu, yang sengaja hanya buka pada malam hari.

Jangan bayangkan BNS seperti pusat hiburan malam. Buang jauh-jauh pikiran semacam itu, karena BNS adalah taman bermain yang buka pada malam hari. Lebih tepatnya, BNS mirip seperti pasar malam yang biasa Anda lihat, hanya saja lebih modern.

Ada banyak wahana permainan yang bisa Anda jajal. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah sepeda angin. Naik wahana ini, adrenalin Anda akan ditantang dengan menaiki sepeda dengan rel yang dipasang cukup tinggi. Rel-rel ini ditegakkan dengan tiang-tiang dan pengaman yang kokoh, jadi tak perlu takut ya.

Selanjutnya, pengunjung bisa masuk ke arena lampion. Bagaikan istana lampion, ada banyak lampion yang dibentuk mirip bangunan sungguhan. Cantik sekali. Anda pun bebas foto bersama di sana.

Selain dua wahana tersebut, masih ada banyak permainan lain yang bisa Anda coba, seperti rumah hantu, night market dan kincir. Namun, jika ingin mencoba masing-masing wahana, pengunjung harus membayar tiket yang masing-masing harganya berbeda.

Puas bermain di sana, saatnya duduk-duduk santai di Alun-alun Kota Batu. Awalnya saya mengira kalau alun-alun akan sepi mengingat waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB. Tapi ternyata salah, alun-alun masih sangat ramai.

Ada satu warung yang paling ramai dipenuhi warga lokal, baik muda atau tua. Warung tersebut adalah Pos Ketan. Ini adalah tempat makan ketan favorit penduduk Batu.

Ada beragam jenis ketan yang dijual. Beberapa di antara yang difavoritkan adalah ketan keju susu, ketan cokelat susu, dan ketan dengan bubuk kedelai.

Sambil menyantap ketan, ada pengunjung bermain kartu atau sekadar ngobrol dengan teman. Saya dan kawan pun menikmati ketan sambil terus mengarahkan kamera mengabadikan momen.

Siapa sangka, kota mungil Batu ternyata bisa begitu menyenangkan. Tak hanya siang, malam hari pun terasa sangat seru. Dijamin lelah tak terasa.(detik Travel)

















Menguak Prakter Prostitusi Terselubung Mahasiswi Di Malang Yang Juga Layani Dosen Demi Nilai Yang Baik

Praktik bisnis “ayam kampus” tak hanya terjadi di kota pelajar Yogyakarta. Di Malang, Jawa Timur, yang memiliki sebutan kota pendidikan juga menjamur bisnis tersebut. Pelakunya adalah oknum mahasiswi yang kuliah di sejumlah perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, yang ada di Malang.

Dari pengakuan salah satu pelaku ayam kampus di Malang, ia nekat terjun ke dunia bisnis esek-esek karena keperawanannya sudah direnggut sejak masih duduk di bangku SMP. Dari penelusuran Kompas.com, mayoritas umur mahasiswa yang berprofesi ayam kampus berumur 19 hingga 22 tahun.

“Dari teman-teman saya yang masuk ke dunia itu (ayam kampus), mayoritas karena sudah tidak perawan sejak SMP. Ada yang sejak SMA. Saat pacaran, sang pacar mengajak berhubungan. Ancaman jika tak mau (berhubungan intim) akan diputus. Terpaksa harus mau karena saat itu masih cinta monyet,” aku DY (20), salah seorang mahasiswi yang ditemui Kompas.com, di sebuah kafe di Kota Malang, Minggu (28/10/2012) malam.

Sebutan ayam kampus itu sudah menjadi istilah umum bagi para mahasiswi yang menyambi menjadi pekerja seks komersial (PSK) terselubung.

Menurut DY, sebagian besar ayam kampus di Malang berlatar belakang dari keluarga yang bermasalah (broken home). Bukan hanya karena faktor impitan ekonomi. “Setahu saya, dari keluarga mampu semua. Ada yang memang faktor ekonomi, tapi tidak banyak, bahkan jarang. Itu yang saya kenal,” aku DY yang mewanti-wanti namanya tidak ditulis.

Ditanya soal operasi dan cara transaksinya, DY menceritakan, untuk di Malang, trennya sudah mulai berubah. “Jika awal-awal, asal ada yang ‘pesan’, harga cocok, siap aja. Tapi tren sekarang para ayam kampus memilih aman. Yakni ‘dipelihara’ oleh para om-om atau pengusaha atau pejabat penting. Kalau pejabat jarang yang dari Malang sendiri, tapi dari luar Malang,” akunya.

Para pejabat, lanjut DY, datang ke Malang biasanya di hari-hari libur akhir pekan. Tinggalnya di hotel atau di sebuah vila seperti di Kota Batu. “Jika pengusaha tergantung panggilan,” katanya.

Menurutnya, ayam kampus yang “dipelihara” biasanya dibayar secara bulanan. “Umumnya, kalau sudah ada yang memelihara, per bulannya minimal Rp 5 juta dan maksimal Rp 10 juta. Kalau harga sekali ‘main’ umumnya ayam kampus di Malang dibanderol paling rendah Rp 500.000. Maksimal Rp 1 juta,” ujar DY.

“Ayam kampus” di Malang, Jawa Timur memang sulit dideteksi. Mereka bisa dipanggil hanya melalui orang-orang yang sudah dikenalnya. Untuk menutupi statusnya sebagai “ayam kampus”, kebanyakan dari mereka memanfaatkan sang pacar.

DY, “ayam kampus” yang juga mahasiswi fakultas ekonomi salah satu perguruan tinggi di Malang ini mengaku, “ayam kampus” biasanya nongkrong di tempat-tempat hiburan malam, seperti kafe dan karaoke. “Bahkan ada juga yang mangkal di karaoke khusus keluarga,” katanya.

Peminatnya, beber DY, adalah lelaki hidung belang yang penghasilannya per bulan minimal Rp 25 juta. “Kalau dari kalangan mahasiswa sendiri jarang, karena terbentur dengan ekonomi yang masih dibantu orang tua. Umumnya mahasiswa hanya dijadikan pacar agar tidak diketahui bahwa dia juga berprofesi sebagai ‘ayam kampus’,” katanya.

Dia mengaku masuk ke dunia “ayam kampus” karena dikenalkan oleh temannya. “Kalau saya, pertama kali teman yang memperkenalkan ke dunia itu, karena stres kondisi keluarga sudah tak peduli masa depan saya,” aku DY.

Tempat yang dipakai untuk kencan, menurut DY, kebanyakan di hotel berbintang di Malang. “Kalau malam, diajak ke kafe atau karaoke dulu. Sering juga diajak minum dulu. Tapi kalau malam, terbatas. Karena jam 22.00 WIB, sudah harus ada di kos. Boleh malam, tapi sudah izin ke luar kota ke ibu kos,” katanya.

Untuk menemukan “ayam kampus” juga tidak mudah. Jika tidak kenal, tidak akan bersedia.Biasanya, “ayam kampus” mau diajak kencan jika sudah kenal atau dikenalkan oleh orang dekat, tapi bukan teman-temannya di kampus. “Jika si hidung belang yang langsung menghubungi teman-teman tidak bersedia. Khawatir terbongkar,” katanya.

Di Kota Malang, hingga kini sudah mulai menjamur hiburan malam, mulai dari wilayah Lawang (Malang wilayah utara), hingga kota Batu. Tempat hiburan malam inilah yang kerap dijadikan ajang perkenalan hingga transaksi para “ayam kampus”.

“Namun, banyak beroperasi di kafe-kafe yang ada di Kota Malang. Bisa juga dibawa jalan-jalan ke luar Malang kalau di kampus libur,” ujarnya. Berbeda dengan pekerja seks komersial yang menjual dirinya secara terbuka di tempat-tempat prostitusi, mahasiswi yang terjun ke bisnis “ayam kampus” cenderung menutupi pekerjaannya itu dan hanya menjajakan jasanya kepada orang-orang tertentu. Keamanan menjadi alasannya sebab mereka tidak mau pekerjaannya itu diketahui orang lain.

Kini, dengan meledaknya perkembangan media sosial via internet, para ayam kampus pun memanfaatkannya untuk “berbisnis”. “Pembicaraan awal menggunakan FB (Facebook), BBM (BlackBerry Messenger), atau YM (Yahoo Messenger). Jika sudah, saya akan menghubungi untuk ketemuan. Kebanyakan dari klien saya adalah om-om,” ungkap BG, mahasiswi berumur 24 tahun yang mengaku sudah dua tahun terjun ke dunia ini.

BG dalam perbincangan dengan Kompas.com beberapa waktu lalu mengakui, tidak mudah berkomunikasi dengan para ayam kampus. Sebab, semua harus melewati rekomendasi dari teman seprofesi atau orang yang sudah pernah berkencan. “Kami tidak ingin pribadi kami ketahuan atau tersebar di mana-mana karena itu kami sangat sulit dicari. Orang-orang bilang kami ini PSK high class,” tuturnya.

Transaksi pun tidak bisa dilakukan dalam satu hari jadi. Klien harus melakukan pendekatan ekstra untuk bisa mengajak kencan. BG sendiri lebih senang diajak makan, dugem, atau nonton. Baru setelah merasa nyaman, transaksi bisa dilakukan.

Usaha ekstra untuk bisa bertemu dan berhubungan itulah yang membuat para klien merasa penasaran. “Ketika mereka sudah penasaran, kami bisa meminta harga mahal. Itulah untungnya jika transaksi dilakukan lewat media sosial,” paparnya.

BG juga mengaku pernah hampir jatuh cinta dengan kliennya. Intensitas pertemuan dan perhatian pelanggannya itu membuatnya jatuh hati. “Karena merasa tidak pantas, akhirnya saya memutuskan menjauh,” ungkap BG.

Tarif ayam kampus memang tergolong mahal, terlebih jika dibandingkan dengan PSK di lokalisasi. Untuk sekali booking, diperlukan biaya Rp 500.000 sampai Rp 800.000. Harga itu belum termasuk pengeluaran untuk belanja dan makan. “Tarif kencan tergantung di mana ayam kampus itu kuliah. Kalau kuliah di universitas terkenal, tarifnya akan lebih mahal dibandingkan dengan yang kuliah di universitas yang biasa-biasa saja,” ujar BG lagi.

Berbeda pula dengan PSK di lokalisasi, BG mengaku, dalam satu bulan ayam kampus biasanya hanya melayani dua-tiga klien. Klien yang dilayani pun kebanyakan menjadi pelanggan tetap. “Kadang, kalau lagi males, ya, bisa satu bulan tidak cari klien. Namun, kalau lagi kebutuhan banyak, bisa beberapa kali kencan,” ucapnya.

Mereka pun lebih memilih tempat kencan yang aman dan cenderung berkelas. “Saya lebih menikmati dan merasa aman jika dilakukan di hotel atau vila di Kaliurang. Lebih aman dan kemungkinan bertemu dengan orang yang kenal sedikit,” tutupnya.

Mahasiswi yang nyambi menjadi “ayam kampus” di Malang mengaku sering melayani pemain sepakbola, terutama para pemain asing yang merumput di liga Indonesia.

Hal itu setidaknya diakui DY, salah satu “ayam kampus” yang bersedia diwawancarai Kompas.com di salah satu kafe di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (28/10/2012) lalu.

“Banyak pemain bola yang sering booking teman-teman, tak hanya pengusaha atau pejabat,” kata perempuan yang kini masih kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Malang. “Kalau pemain lokal, jarang. Ada juga (pemain lokal) tapi tidak sering booking. Kalau pemain asing, hampir setiap selesai pertandingan pasti booking,” kata gadis berusia 22 tahun ini.

Untuk menghubunginya? DY mengaku biasanya melalui perantara. “Karena kalau tidak kenal, teman-teman tidak mau. Komitmennya begitu. Jika ada pemesan, kita punya sandi atau bahasa tersendiri,” katanya. Namun dia tidak mau menyebutkan bahasa sandi yang dimaksud.

Soal tarif booking, DY menyebutkan tidak memberlakukan harga khusus. Baik pemain bola maupun umum sama, rata-rata Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta per sekali kencan. Uang hasil kencan itu dipakai untuk biaya hidup selama kuliah.

Apakah jika melayani “konsumen” pernah jatuh cinta? DY mengaku tidak pernah. “Tidak pernah jatuh cinta ke pemesan. Karena sudah ada pacar. Jika jatuh cinta akan berisiko,” katanya santai. Mahasiswi yang nyambi menjadi “ayam kampus” mengaku kerap mengajak kencan para dosen yang mengajarnya di kampus. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan nilai bagus walau sering tidak masuk kuliah dan tidak maksimal mengerjakan tugas mata kuliahnya.

“Mengajak kencan dosen yang ngajar lebih efektif, tetapi tidak semua dosen diajak dan mau diajak,” tutur SF, salah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Malang, saat ditemui Kompas.com di sebuah rumah kontrakan di Kota Malang, Senin (29/10/2012) malam.

Menurut perempuan berusia 21 tahun ini, mengajak kencan adalah senjata terakhir untuk meluluhkan dosen yang killer dan pelit memberi nilai. “Tak jarang para dosen yang pelit akan nilai. Banyak juga dosen yang killer. Disogok pakai uang atau bingkisan jarang mau,” kata SF.

“Ya, diajak ketemuan di rumah makan atau di kafe sederhana. Setelah lumayan akrab, mulai memancing ke arah hubungan intim,” lanjutnya.

Namun, para dosen, lanjut SF, ternyata tidak mudah untuk diajak berhubungan intim. “Tidak langsung mau. Harus berkali-kali ngajak dan terus didekati. Kalau sudah gol, sudah pasti memberikan nilai bagus walau jarang masuk,” akunya.

Ditanya apakah juga dibayar oleh sang dosen? SF mengaku, untuk kelas dosen, gratis. “Karena yang butuh kita. Bukan dosennya. Teman-teman yang berprofesi itu (“ayam kampus”) memang sering bolos kuliah. Malas mau ngerjain tugas. Jadinya, berbagai upaya dilakukan agar dapat nilai bagus,” katanya.

Setelah berhasil mengajak berhubungan seks dengan oknum dosennya, SF mengaku, para dosen tersebut akhirnya ketagihan. “Tak jarang minta berhubungan lagi. Ya, kita turuti, tetapi sifatnya tidak memaksa. Kalau ngajak via sms. Misalnya, ‘ada waktu ketemu?’. Itu cara ngajaknya,” beber SF.

Umumnya, kata SF, dosen yang bisa diajak kencan usianya masih muda. Kencannya dilakukan di hotel sederhana. “Kalau dosen ambil hotel sederhana. Tak terlalu mahal. Yang penting aman,” kata perempuan yang mewanti-wanti namanya tidak dituliskan ini.

Seperti apa hotel yang dianggap aman itu? SF mengaku hotel yang bukan menjadi langganan “klien”-nya. “Karena kalau dosen, kan, bukan langganan,” katanya lantas tersenyum.

Lebih lanjut SF mengaku, awalnya dia tak mau melakukan hubungan seks di luar nikah. Namun, karena dirinya sudah tidak perawan sejak SMA dan sudah terbiasa, akhirnya dia menikmati menjadi “ayam kampus”.

“Saya sudah terbiasa dan diakibatkan karena tak perawan lagi. Saat SMA, pacar saya mengajak berhubungan, jika tak mau, akan diputus. Orangtua saya berantakan. Mama cerai dengan papa,” keluhnya.

Padahal, SF mengaku berasal dari keluarga kaya. “Papa saya seorang pengusaha. Mama juga pengusaha. Tapi papa selingkuh, mama akhirnya juga selingkuh. Ketahuan cerai. Saya jadi korbannya. Soal uang saya tak kekurangan. Tapi kedua orangtua sudah kurang peduli. Cuma kirim uang saja, tak mau tahu kondisi saya,” aku SF.

Untuk menyamarkan profesinya sebagai “ayam kampus”, beberapa mahasiswi di Malang ada yang mengenakan kerudung plus busana tertutup. Trik tersebut digunakan DY dan SF, dua mahasiswi yang bersedia diwawancarai Kompas.com di sebuah kafe di Kota Malang pada Senin (29/10/2012) malam.

“Cara pakai busana muslim atau pakai kerudung sudah biasa dilakukan. Karena kalau di Malang, kabar adanya ‘ayam kampus’ itu sudah menjadi rahasia umum. Untuk menutupi image negatif itu, harus pakai jilbab,” aku DY.

“Jika pakai jilbab, di kalangan mahasiswa sendiri, tergolong bukan ‘ayam kampus’. Umumnya, yang diketahui para mahasisiwa dan mahasiswi, ‘ayam kampus’ itu tidak menggunakan jilbab,” nilai DY.

Ia mengatakan, kerudung dipakai saat hanya pergi ke kampus. Di luar kampus, DY mengenakan pakaian biasa. “Kalau ke pelanggan, malah jarang yang mau pakai jilbab. Karena mayoritas pemesannya, tidak suka. Ada juga yang cari berjilbab, tetapi jarang,” kata perempuan berkulit putih itu.

Hal yang sama juga diakui SF saat ditemui di rumah kontrakannya di wilayah Dinoyo, Kota Malang. “Hanya saat akan ke kampus pakai jilbab karena pergaulan saya di kampus seperti biasa. Harus tidak ada yang tahu profesi saya, kecuali teman seprofesi,” akunya.

Sementara itu, DY dan SF mengaku, setelah keduanya lulus menjadi sarjana, mereka akan meninggalkan profesi “ayam kampus”. “Setelah sarjana, profesi ini akan dibuang. Akan menata keluarga yang baik. Makanya, saya menjalin hubungan baik dengan pacar saat ini,” ujar DY.

Menjajakan diri kepada pria hidung belang, kata DY, bukan kehendak nurani, tetapi hanya nafsu semata. “Hanya karena jalan pengobat stres, frustasi akibat tak dipedulikan orang tua,” keluhnya.

Kebanyakan “ayam kampus”, nilai DY, juga tergiur dengan pola hidup mewah, glamor, dan serbainstan. “Kalau tak kunjung sadar, kuliahnya amburadul, dan bisa memutuskan jadi PSK di lokalisasi. Semoga tidak sampai demikian,” katanya sembari merundukkan kepala.

Sebelumnya, diberitakan, mahasiswi yang nyambi menjadi “ayam kampus” juga mengaku kerap melayani beberapa dosen yang mengajarnya di kampus. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan nilai bagus walau sering tidak masuk kuliah dan tidak maksimal mengerjakan tugas mata kuliahnya.

“Mengajak kencan dosen yang ngajar lebih efektif, tetapi tidak semua dosen diajak dan mau diajak,” tutur SF.

Sementara langganan tetap para “ayam kampus” ini kebanyakan berasal dari kalangan pengusaha dan pejabat. Namun, untuk pejabat, menurut pengakuan DY, kebanyakan dari luar Malang.

Selain itu, ada juga “ayam kampus” yang melayani pemain bola di klub Liga Indonesia. Rata-rata mereka adalah pemain asing.
This Is The Real World