Sabtu, 11 Januari 2014

Membuka Pikiran dengan Teman Baru (Open Your Mind)

Cara Mudah Mendapatkan Teman Baru..Ya... Bersosialisasi 

 Sosialisasi… Hmm.. yang terlintas di kepala kita setelah mendengar kata sosialisasi adalah hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sekitar, bagaimana beradaptasi dan berinteraksi dengan individu lain dalam lingkungan sosial. 

Charlotte Buhler mengartikan sosialisasi sebagai proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir dalam kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.

Salah satu tahapan awal dari bersosialisasi dan berinteraksi dengan individu lain adalah membuka diri kita untuk mau mengenal dan berani berinteraksi dengan individu yang dijumpai di sekitar kita, baik itu individu yang belum kita kenal sama sekali, maupun yang sudah dikenal. Namun, beberapa diantara kita, enggan membuka diri dan tidak mau mengenal individu yang kita jumpai dengan alasan takut dan tidak percaya diri berinteraksi dengan individu yang baru pertama kali dijumpai.

Saat melihat seseorang yang sangat mudah berkenalan dengan orang lain, khususnya lawan jenis dan dalam hitungan menit setelah berkenalan mereka berbincang dengan hangat, bersahabat dan menyenangkan dengan orang yang baru dikenalnya. Terkadang kita iri melihat pemandangan tersebut dan mungkin terlintas di kepala kita “mengapa dia mudah sekali melakukannya?? Padahal saya tidak punya nyali untuk melakukan hal yang sama..” 

Mempunyai banyak teman merupakan hal yang menyenangkan, saat sendiri dan bête, bermain dan bersenang-senang bersama teman-teman merupakan obatnya. Namun, bagaimana mungkin mengusir kepenatan bersama teman-teman jika jumlah teman kita sedikit dan kita tidak terlalu akrab dengan mereka.. Mau tahu caranya?? 

Mulai sekarang mulailah buka dirimu untuk berani mengenal dan bersosialisasi dengan indiviu-individu yang baru kita jumpai, apalagi individu tersebut membuat kamu tertarik daripada nyesel di akhir mending ajak kenalan.. Mudah kan??

Pertanyaan selanjutnya,,, ”bagaimana cara kenalannya dan apa yang diobrolin?” gampang..modalnya Cuma percaya diri saja dan obrolin apa saja yang bersifat santai dan tidak berbau SARA.. kalo masih belum berani, minta tolong teman untuk dikenalin, atau minta dikenalin ke teman dekat dari temanmu.

Cara lain untuk mendapat kenalan dan teman baru adalah bergabung dengan salah satu komunitas yang ada di sekitarmu karena di sana banyak terdapat individu dengan bermacam-macam karakter sehingga selain mendapat banyak kenalan baru, kamu juga bisa belajar cara bersosialisasi.

Manfaat yang akan kita dapatkan dari bersosialisasi banyak sekali, antara lain: punya teman dan sahabat baru, mengerti dan paham berbagai macam karakter individu dan bagaimana cara menyikapinya, menjadi wadah mengembangkan bakat yang kita miliki, wadah pembentukan kepribadian, dll.

Dari sebagian besar orang kami wawancarai, mereka belum berani untuk berkenalan secara langsung dengan orang yang baru dijumpainya, maupun yang sering dia lihat, terutama dengan lawan jenis alasannya adalah karena tidak berani dan belum percaya diri. Memang, hal ini adalah musuh utama yang ditimbulkan diri kita sendiri dan karena pikiran-pikiran kita sendiri yang menganggap bersosialisasi itu sulit dan gambaran di kepala kita betapa malunya jika kita ditolak untuk berkenalan.. itulah musuh utama sebenarnya,, jadi, Mulai sekarang lebih percaya diri dan selalu berpikiran positif bahwa semuanya akan berjalan sesuai apa yang kita inginkan.

Sebagian besar responden mengatakan bahwa jika belum berani berkenalan atau menyapa target mereka, mereka lebih memilih mencari info tentang target melalui temannya ataupun via jejaring sosial, namun tetap saja tidak ada respon dari si target. Sebagian besar responden tidak masalah jika ada seseorang yang ingin berkenalan secara langsung dengannya, dan mereka justru senang jika ada seseorang yang secara gentleman berkenalan dengan mereka dan maksudnya adalah berteman..

So, Guys… Mulai sekarang buka dirimu, lebih percaya diri dan dapatkan teman baru !!!



Tips mencari teman baru yang mudah

Mencari dan mendapatkan teman baru adalah hal yang mudah bila Anda masih duduk di bangku SMU ataupun kuliah, tapi setelah melewati masa tersebut dan masuk ke dunia kerja atau telah berkeluarga maka jumlah teman Anda kemungkinan besar akan stagnan dan tidak bertambah.

Jadi jika pembaca tips dan trik ingin mencari teman baru atau hanya ingin berkenalan dengan orang yang belum dikenal maka Anda bisa mengikuti panduan berikut dibawah ini.
Tips mencari dan mendapatkan teman baru

1. Anda dapat bertemu dengan orang-orang baru dengan cukup keluar dari rumah. Lakukan kegiatan lari pagi, membaca buku atau hanya sekedar duduk-duduk saja di taman saat sore hari. Akan ada puluhan orang yang melakukan hal yang sama dan ini merupakan kesempatan Anda berkenalan dengan orang baru.



2. Tapi bila terlalu sibuk bekerja baik di pagi ataupun sore hari maka Anda bisa menyiasatinya dengan bergabung ke pusat kebugaran (gym). Bergabung dengan Gym membuat Anda bertemu dan berkenalan dengan orang baru yang nantinya dapat Anda ajak bicara baik saat latihan ataupun setelah selesai latihan dengan nongkrong di kafetaria gym.

3. Memelihara hewan peliharaan (kucing, anjing, dll). Kedengarannya memang janggal, namun ternyata sebuah studi di University of Western Australia telah membuktikan bahwa dengan memelihara hewan dapat membantu kita mendapatkan teman baru.

Survei menunjukkan bahwa 80% orang dengan hewan peliharaan telah mendapatkan teman baru, sementara orang tidak memiliki binatang peliharaan hanya 70% saja yang membuat pertemanan baru. (cara mencari teman baru yg umum digunakan peserta survei adalah membawa hewan peliharaan jalan-jalan ke taman atau mengitari perumahan)

4. Cara bertemu dengan orang baru ini sangat cocok dilakukan bila Anda sudah berkeluarga dan memiliki anak. Dimana Anda dapat bertemu dan berkenalan dengan orangtua lain baik di sekolah, taman bermain ataupun tempat bermain anak.

5. Jejaring Sosial. Kini banyak orang menggunakan situs jejaring sosial untuk memulai hubungan dan mencari teman baru. Ini karena beberapa orang lebih memilih untuk dekat terlebih dahulu di dunia maya sebelum berinteraksi langsung. Bila Anda memutuskan mengambil cara ini; sebaiknya bersikap hati-hati karena profil, foto dan tingkah laku seseorang di jejaring sosial yang sempurna kemungkinan besar tidak akan sama seperti yang Anda harapkan.

6. Cara mendapatkan teman baru yang ampuh lainnya adalah mengikuti kegiatan keagamaan. Selain pergi mendatangi tempat ibadah secara reguler sesuai dengan agama yang dianut, Anda juga mengikuti kegiatan-kegiatan seperti pengajian, retreat, masuk kedalam keanggotaan pendalaman iman, persekutuan doa, kegiatan amal, dll.




Percaya Diri Memulai, Menjaga dan Mengakhiri Percakapan dengan Orang Lain

Bagaimana memulai pembicaraan dengan siapapun dan dimanapun? Bagaimana memulai pembicaraan tanpa mengalami penolakan? Bagaimana mengakhiri pembicaraan dengan baik? 

Itu semua merupakan pertanyaan utama di benak kita setiap kali ingin memulai percakapan dengan orang lain atau orang baru kita kenal.

Kemampuan komunikasi tersebut diatas sangat bermanfaat dalam kehidupan kita. Perbanyak teman dan menjalin silaturahim tentunya baik dan sangat dianjurkan. Adakah teknik detail yang menyenangkan disertai dengan contoh-contoh praktek yang baik bisa kita pelajari?

Minggu lalu saya mendapatkan ebook menarik berjudul “How to talk to anybody without fear of rejection” karya Markus Oakey. Ebook tersebut cukup detail membahas apa saja yang bisa kita lakukan untuk memulai, melanjutkan dan mengakhiri percakapan dengan orang lain dengan baik tanpa takut penolakan. 

Berikut hasil intisarikan saya dari isi ebook tersebut untuk Anda dan saya praktekkan:

1. Pahami Motif dan Buka Diri Anda.

Hal pertama harus dilakukan adalah menghilangkan keraguan Anda untuk memulai percakapan. Keraguan pada diri kita sesungguhnya bisa sirna kalau kita tahu benar apa motif kita untuk berbicara dengan orang lain.

Motif kita bukanlah untuk mengesankan orang lain, tetapi keinginan kita untuk selalu bisa mengenal orang lain dan menikmati waktu dengan mengekspresikan opini dan pendapat kepada orang lain serta mendengar tanggapannya.

Kerap kali, kita juga susah memulai percakapan karena kita sendiri bersikap tertutup dan tidak membuka diri terhadap situasi baru yang kita hadapi. Kita dianjurkan untuk selalu memulainya dengan membuka pikiran kita terlebih dahulu. Kita harus mulai dari keyakinan kita bahwa kita adalah orang yang asyik untuk berteman dan biarkan orang lain tahu perihal itu lewat bahasa tubuh kita.

2. Memulai Pembicaraan

Rahasia memulai pembicaraan ada di senyum dan kontak mata Anda. Berikan senyum alami dan tulus kepada orang lain sebelum memulai percakapan. Jangan memulai percakapan bila belum ada respon dari orang tersebut buat Anda.

Bila respon sudah didapat barulah kita lanjutkan dengan kalimat pembuka yang baik. Kalimat pembuka bisa bermacam-macam tergantung konteks yang bisa Anda lihat pada situasi saat itu. Kalimat pembuka bisa berupa pujian terhadap penampilan, pernyataan perihal situasi saat itu ataupun perhatian dengan cara yang santun kepada orang yang Anda mau ajak berbicara.

Anda bisa menemukan kalimat pembuka dengan mudah kalau sudah berada pada kondisi pikiran yang terbuka dan menerapkan teknik Igor.

Terus jaga kesesuaian bahasa tubuh dan paralanguage Anda dan jangan terpengaruh dengan respon sesaat. Sangat wajar, bila reaksi orang akan berbeda-beda karena Anda sedang berusaha memasuki wilayah nyamannya.

3. Menjaga Percakapan Terus Berlanjut

Setelah Anda berhasil memulai menarik perhatian orang lain. Tahap selanjutnya adalah bagaimana Anda bisa terus melanjutkan percakapan dengan santai. Orang bilang jangan sampai kehabisan bahan bicara dan tiba tiba terdiam.

Biar tidak seperti itu, Anda harus bisa menjaga keseimbangan antara pernyataan dan pertanyaan. Kebanyakan bertanya bisa membuat orang lain cuma menjawab sekedarnya saja dan percakapan pun terhenti. Sebaliknya banyak bikin pernyataan belum membuat orang lain yang Anda ajak bicara merasa bosan dan tidak memberikan tanggapan.

Disini kita wajib terus menjaga pikiran untuk selalu terbuka. Respon apapun yang didapat dari teman bicara tidak akan membuat Anda terhenti. Anda punya cadangan lain untuk menjaga agar percakapan tetap terus berlanjut.

Misalya Anda ingin berbicara perihal topik sepakbola, ternyata teman bicara Anda tidak suka sepak bola. Reaksi positif harus Anda berikan dan mulai beralihlan ke topik lain. Jangan langsung merasa terhenti dan tidak ada bahan pembicaraan lain.

Anda harus bisa menjadi pendengar aktif karena apa yang Anda dengar bisa menjadi topik pembicaraan Anda selanjutnya. Marcus menyarankan agar Anda membayangkan setiap perkataan orang yang Anda ajak bicara di dalam pikiran Anda karena dari situ bisa timbul kreatifitas pertanyaan dan pernyataan lain yang menjaga percakapan Anda terus berlanjut.

Satu tips menarik dari Marcus adalah untuk tidak terpaku pada topik percakapan saat ini saja. Gunakan teknik membawa topik pembicaraan ke masa lalu atau masa nanti. Jangan terpaku pada keadaan sekarang.

Misalkan Anda sedang berbicara perihal topik keruwetan pilkada. Anda bisa membawa topiknya ke masa lalu apakah keruwetan memang sudah dari dulu terjadi atau membawanya ke masa nanti berharap ada berubah berarti saat terjadi penggantian kepemimpinan. Cerita seperti ini akan memancing orang teman bicara mulai terbuka untuk memberikan opini serupa perihal topik Anda tersebut.

4. Mengakhiri Percakapan dengan Santun

Akhiri pembicaraan dengan baik. Jaga tiba tiba berhenti diam dan meninggalkan teman bicara Anda begitu saja.

Lakukan transisi dengan memberikan kalimat penutup. Kalimat penutup akan sangat efektif bila disertain dengan alasan. Sampaikan alasan kenapa Anda harus mengakhiri pembicaraan. Ucapkan terima kasih dan memuji teman bicara Anda sangat baik di bagian penutup ini.

Praktek-praktek dan praktek di setiap kesempatan akan membuat Anda menjadi mahir.



MENJADI CANGKIR YANG KOSONG DEMI PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK
Mungkin anda pernah membaca kisah ini tetapi di sini saya ceritakan kembali dengan sedikit sentuhan yang agak modern. Mungkin beberapa dari anda masih ingat soundtrack iklan Nescafe yang berjudul “Open Up” yang dinyanyikan oleh Shunza.

Pada suatu hari seorang professor bertamu untuk menemui Sang Guru. Sang Profesor begitu penasaran terhadap Sang Guru. Ia telah banyak mendengar dari orang-orang tentang kiat-kiat yang diberikan oleh Sang Guru. Sang Profesor memang telah belajar banyak hal selama hidupnya. Ia juga seorang yang ahli dalam profesinya. Tetapi atas saran sahabatnya ia menemui Sang Guru untuk belajar suatu hal yang merubah hidupnya.

Sore itu di ruang tamu, sambil diiringi lagu “Open Up” dan dua cangkir kopi serta satu teko di atas meja, Sang professor dan Sang Guru duduk berhadapan. Sang Profesor menyatakan maksud kedatangannya atas saran temannya. Sang Guru mengambil teko lalu menuangkan kopi pada cangkir kopi profesor yang masih penuh.

“Guru, kopinya kan masih penuh nanti airnya tumpah”
Sang Professor mengingatkan Sang Guru karena kopi di cangkirnya meluap tumpah ketika Sang Guru menuangkan air dari teko.
“Kalau begitu kosongkan dulu gelasmu.” Sang Guru tersenyum.
“Professor, anda tidak dapat belajar apapun dari saya kalau anda tidak dapat mengosongkan cangkir dalam pikiran anda. Kalau anda mau belajar anda harus bebas dari prasangka dan membuka diri anda..”

Membuka diri, membuka pikiran dan membuka mata seperti yang dilantunkan oleh Shunza dalam soundtrack iklan Nescafe merupakan kunci untuk mengembangkan diri kita. Dengan membuka diri kita dapat lebih mampu mengerti apa yang kita pelajari. Membuka diri merupakan sikap reseptif terhadap perubahan dan pelajaran. Sebaliknya, prasangka buruk dan tidak mau mendengarkan serta mamahami hanya akan membutakan diri kita.

Tidak dapat dipungkiri bahwa belajar adalah proses seumur hidup. Dalam bekerja kita pun perlu membuka diri terhadap perubahan-perubahan. Dalam bekerja perlu yang namanya komitmen. Sayangnya tidak jarang kita menutup diri kita untuk tidak berkomitmen. Tertutup untuk belajar dan mencoba hal-hal baru , seperti tugas-tugas baru hanya akan membuat kita tertinggal. Lalu bagaimana kita harus bersikap bila kita mendapat tugas baru dalam pekerjaan kita? Jawabannya adalah bukalah hati, jadilah cangkir yang kosong dan mau belajar.

Mengapa iklan kopi Nescafe memilih soundtrack Open Up? Karena kopi merupakan teman saat ngobrol, minuman di saat kita saling membuka diri dengan rekan kita. Membuka diri juga bermanfaat ketika kita berada dalam teamwork. Kita membuka diri dan mau mendengarkan usulan rekan kerja, bawahan, bahkan kebijakan manjemen demi perubahan yang lebih baik. Dengan sikap ini kita akan lebih dinamis. Seorang pemimpin yang mau membuka hatinya memotivasi bawahannya untuk mengemukakan ide baru. Dalam hubungan dengan rekan kerja, kita berkembang karena kita terbuka terhadap kritik yang membangun. Sebagai bawahan pun kita akan lebih dapat menyesuaikan diri dengan kebijakan manajemen.

Ketika kita sedang dalam training atau belajar hal baru, merasa diri paling pintar tidaklah membantu, keterbukaan pikiran merupakan sikap yang tepat. Dalam belajar kita harus bersedia membuka hati kita untuk belajar dari orang lain. Pikiran kita pun menjadi lebih reseptif terhadap training yang diberikan.

Dengan menjadi cangkir yang kosong pikiran kita lebih terbuka dan wawasan pun menjadi lebih luas. Terbukalah! Karena ide bisa datang dari mana pun, dari kejadian-kejadian kecil dan dari siapa saja, bahkan bisa saja dari orang yang tidak kita kenal atau dari mereka yang tidak kita anggap penting Keterbukaan inilah yang dapat merangsang kreatifitas kita.



sumber :
http://duniasahip.blogspot.com/2012/03/cara-mudah-mendapatkan-teman-baruya.html
http://dedenhendrayana.com/tag/bicara-dengan-orang-baru-kenal/
http://www.pondokrenungan.com/isi.php?table=isi&id=1258
http://id.tips-trik.net/panduan/mencari-teman-baru-berkenalan-mendapatkan/

Tidak ada komentar: