Sebelum melakukan pekerjaan perlu diyakinkan bahwa besi yang anda gunakan sudah sesuai dengan yang direncanakan dan telah memenuhi syarat.
Catatan :
1. Pembengkokan yang dilakukan setelah tulangan dirakit adalah keliru, akan tetapi di dalam pekerjaan pelaksanaan penulangan atau pembesian beton terkadang diperlukan pembengkokan ketika sebagian baja tulangan beton sudah terakit. Inti dari pebengkokan tulangan beton yang dibolehkan adalah selama tidak merubah susunan tulangan yang telah dikerjakan dan tidak merubah jarak antara tulangan beton dengan begisting sehingga pekerjaan penulangan besi beton sesuai yang direncanakan. Jarak yang terjadi antara tulangan dan begisting nantinya akan menjadi selimut beton setelah pekerjaan pengecoran beton selesai dilakukan.
2. Semakin panjang alat pembengkok maka tenaga yang dikeluarkan ketika proses pembengkokan kecil, hanya saja konsekwensinya bahwa maneuver ketika pembengkokan jadi agak sulit dikarenakan panjangnya alat. Intinya semakin besar diameter besi tulangan beton, maka alat pembengkok yang digunakan harus semakin panjang.
Catatan:
1. Penggunaan besi tulangan polos atau tidak bersirip (BJTP), ujung dari baja tulangan beton wajib dibuat penjangkaran dengan panjang 6 dikalikan dengan diameter tulangan yang digunakan (panjang penjangkaran 6D). Pada notasi gambar di atas adalah C=6D (artinya panjang C adalah 6 dikalikan diameter tulangan yang digunakan). Sekali lagi ingat bahwa tip ujung BJTP harus dilakukan penjangkaran/dibuat kait. Akan tetapi ada pengecualian pada pembuatan begel dimana ujungnya tidak perlu dibuat penjangkaran atau kait.
2. Panjang besi standar di pasaran adalah 12 meter (lihat syarat SNI tentang baja tulangan beton). Maka pertimbangkanlah sisa-sisa hasil potongan, untuk kemudian di agar dapat digunakan untuk membuat penulangan yang lainya. Secara teknis penyambungan baja tulangan beton dibolehkan, hanya saja cara penyambungan, jumlah sambungan maksimal tiap bentang dan letak sambungan diatur agar sesuai dengan kaidah teknis. Detail sambungan dan detail pertemuan masing-masing penulangan akan dibahas ditemat yang lain.
Rasanya gambar dari pak Teddy Boen di atas sudah sangat komunikatif kan sudah mencakup banyak hal dari kaidah teknis yang ada, maka rasanya kok tidak ada tambahan lagi dari redaksi.
Agak ketinggalan sedikit… dalam panduan tersebut di atas hanya menjelaskan besi tulangan polos (BJTP) saja (jika benar, karna tidak disebutkan besi tulangan deform). Maka untuk besi tulangan deform atau besi tulangan sirip sejauh yang dipahami sama, hanya untuk ujung tulangan menggunakan besi deform tidak diwajibkan dibuat kait .
Berikut artikel lengkap tentang Baja Tulangan Beton
Sumber: rumah dan griya; Sabtu, September 17, 2011
http://tatakelolakonstruksi.wordpress.com/2013/01/30/metode-pekerjaan-penulangan-beton/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar