Minggu, 08 September 2013

Selingkuh sebagai penyemangat

Naksir orang lain saat Anda sudah memiliki pasangan? Semua itu perasaan yang wajar. Hal ini bahkan juga bisa muncul saat Anda sudah menikah dan hidup mapan bersama seorang suami. Yang bahaya tentu saja kalau Anda mewujudkan perasaan ini dengan melanjutkannya menjadi sebuah perselingkuhan. 

Selingkuh mempunyai arti seorang pria atau wanita yang sudah memiliki pasangan (pacar, suami, isteri, dll), namun tidak setia dengan pasangan dan berusaha menikmati sensasi baru dengan wanita atau pria berbeda yang bukan pasangannya. Selingkuh itu ada dimana-mana. Ini merupakan fakta yang terjadi di sekitar kita. Selingkuh merupakan penyakit yang mewabah, sampai – sampai ada yang mengartikan Selingkuh sebagai Selingan Indah Keluarga Utuh. 

CLEO akan memberi tahu Anda cara untuk menikmati perasaan ini tanpa harus terjebak dalam sebuah affair di dunia nyata. Here are ten reasons why they're good for you and why you should enjoy and stop worrying...

1. Improve your sex life
Organ seksual terbesar terbesar manusia adalah otak. Naksir dengan seseorang membuat otak Anda selalu aktif. Bagusnya, ini bisa meningkatkan gairah cinta Anda. Everybody wants to feel sexy again. Tapi masalahnya hasrat seksual Anda biasanya menginginkan hal baru. Dan ini tidak mudah untuk diwujudkan jika Anda sudah hidup bersama pasangan selama bertahun-tahun. Nah, untuk itulah, mengagumi pria lain – yang berarti Anda tidak perlu bersikap obsesif dan serius - bisa membuat hubungan Anda dan pasangan (secara fisik) tumbuh lagi. Tapi ingat ya, pasangan Anda tak perlu tahu soal ini. After all, it's not like you're really sleeping with someone else, is it?

2. Membuat Anda selalu merasa muda
Apa yang lebih indah dibanding saat melihat senyum manis si dia yang sedang Anda taksir? Bahkan jika Anda tidak mengenal dan tidak pernah saling kontak fisik dengan pria itu, naksir pada seseorang membuat Anda merasa muda dan lebih hidup.

3. Membuat Anda bersemangat
Meskipun Anda sudah memiliki pasangan dan – ehm, perasaan tertarik kepada ‘orang lain’ datang agak sedikit terlambat, tetap akan membuat Anda pasti lebih bersemangat. Bersemangat kerja, bersemangat tampil sebaik mungkin, pokoknya bersemangat hidup! Kalau semangat ini memberi efek positif bagi hidup Anda, mengapa Anda harus takut dengan perasaan ini?

4. Membuat pasangan Anda bersemangat
Ini pasti Anda alami saat sedang naksir seseorang: Anda berusaha tampil lebih oke. Sebetulnya sih Anda tampil seperti itu gara-gara naksir seseorang, tapi pasangan Anda justru merasa perubahan itu dilakukan untuknya. But don't overdo it! Jika ia tahu Anda dandan untuk orang lain, hal ini bisa membangkitkan rasa cemburunya. Jadikan ini sebagai peringatan bagi pasangan Anda bahwa ia memiliki seorang pasangan yang masih menarik perhatian bagi banyak pria, jadi dia harus lebih ‘menjaga’ Anda dengan sangat hati-hati.

5. Sebagai pembuktian
Anda mungkin sudah menikah, bertunangan, atau in a longterm relationship, tapi sangat penting untuk selalu diingat, ini bukan berarti hidup Anda menjadi datar! Tertarik pada orang lain menunjukkan kalau Anda masih hidup, in lovely way of course. Mengagumi pria lain sebetulnya tidak masalah, asalkan tidak membuat Anda seolah memiliki ijin untuk melakukan flirting. Semuanya itu hanya boleh berlangsung dalam pikiran saja.

6. Membuat kerja menjadi lebih menyenangkan
Apa yang lebih menyenangkan dibanding naksir seseorang di tempat kerja? Hal ini bisa membangkitkan semangat Anda setiap pagi mulai dari bangun tidur, sarapan, sampai akhirnya cepat-cepat berangkat ke kantor. Then you see him and realize why!

7. Berfantasi itu sehat dan perlu
Secara psikologis, berfantasi dalam hidup adalah hal yang baik. Manusia berfantasi untuk membuat hidup lebih menarik. Manusia butuh kesenangan supaya tidak bosan dengan rutinitas sehari-hari. Pada akhirnya, si pria impian ini bisa membuat Anda tidur nyenyak. Yah, anggap saja Anda sedang melatih kelincahan otak berimajinasi …

8. Tidak akan ada rasa kecewa
Jika hanya ada dalam kepala, Anda bisa berfantasi apa saja soal hubungan ini. Dia akan tetap menjadi prince charming untuk selamanya, tanpa takut tiba-tiba berubah menjadi ‘pangeran kodok buruk rupa’.

9. Bebas dari selingkuh
Affair dalam kepala Anda lebih aman dibanding selingkuh yang sebenarnya, kan? Asalkan tidak mempengaruhi sikap dan tindakan Anda kepada pasangan asli, tentunya berfantasi tentang pria lain ibaratnya seperti selingkuh tanpa rasa bersalah, tanpa rasa sakit, dan tanpa penyesalan. So, enjoy!

10. Menikmati kembali masa muda tanpa rasa takut
Well, Anda bisa kembali lagi ke masa-masa itu, dalam kepala Anda tentunya – dan merasakan kembali indahnya masa muda tanpa perlu merasa takut. Dulu, jatuh cinta pada seseorang dan tahu tidak akan pernah mendapatkannya bisa membuat Anda sedih. Namun saat Anda dewasa seperti sekarang ini, Anda tahu betul apa yang Anda mau dan apa yang harus dilakukan!

buat kamu yang mau belajar berselingkuh, berikut adalah cara-cara selingkuh yang aman.

1. Selingkuh dengan Orang yang Lingkungannya Beda Jauh dari Lingkungan Pasangan.
Ini penting banget. Hindari berselingkuh dengan tetangga, rekan kerja, saudara pasangan, saudara kalian, pembantu, sopir, tukang rujak di perempatan, tante kost depan rumah, dan terutama dengan orang tua pacar kamu.

2. Jaga Mulut Kalian dengan Rapat.
Bagi beberapa orang, bisa berselingkuh itu memang membanggakan dan rasanya pengen diumbar ke semua orang. Tapi kalo kamu mau selingkuh dengan aman, jangan pernah bercerita ke siapa pun, kecuali orang tersebut sangat kalian percaya. Cerita ke binatang piaraan juga boleh sih, selama binatang piaraan kamu bukan burung beo atau kakaktua.

3. Selalu Gunakan Kondom.
Selain penting untuk keamanan dan kesehatan kalian sendiri, ini juga penting untuk menjaga kerahasiaan selingkuhan kamu. Kalo sampe selingkuhan kamu hamil repot banget lho. Cuma harus nikahin selingkuhan kamu sih gak papa. Tapi ketauan sama pasangan kamu kan bisa berabe.

4. Selalu Bersih – bersih atau Berkaca Sebelum Bertemu Pasangan.
Perhatikan dulu, apakah di badan kamu ada wangi parfum selingkuhan? Apakah ada lipstik di leher kalian? Emang paling bener sih kamu mandi dulu deh kalo abis selingkuh trus mau ketemu pasangan. Seperti kata kampanye pemerintah, “Bersih Itu Indah”.

5. Panggilan Sayang ke Selingkuhan dan ke Pasangan Harus Sama.
Jangan pernah keceplosan memanggil pasangan kamu “Sugar Babe Sweetie Honey Pumpkin” padahal biasanya kamu manggil dia “Pipi Mimi”. Nah, kesalahan-kesalahan seperti ini bisa diminimalisir apabila kamu memanggil pasangan kamu dan selingkuhan kamu dengan panggilan sayang yang sama. 
 
6. Pilihlah Tempat Selingkuh yang Aman.
Berselingkuhlah di tempat – tempat yang sepi. Apabila terpaksa pergi ke tempat yang ramai, jangan lupa ajak teman – teman terpercaya kamu untuk turut bergabung, agar tidak terlihat jelas kalau kamu sedang selingkuh saat dilihat oleh orang yang kamu kenal. Hindari tempat-tempat yang sudah dikenal sebagai tempat perselingkuhan.

7. Selalu Amankan Media Elektronik yang Kamu Gunakan Untuk Selingkuh.
Ini salah satu yang paling sering bikin orang ketauan. Jangan lupa sign out facebook. Hapus SMS yang bersangkutan. Berikan password untuk handphone kamu yang selalu kamu ganti tiap 3 hari sekali, agar orang gak bisa liat-liat handphone kamu sembarangan. Oh iya, HINDARI selingkuh di Twitter. Itu gampang banget sih ketauannya.

8. Selalu Siapkan Alasan.
Terkadang, biarpun kamu sudah hati-hati banget sekalipun, tetep aja ada kemungkinan kamu bisa ketemu seseorang yang kamu kenal. Nah, apabila hal ini terjadi, pastikan kamu sudah mempunyai alasan yang mantab.

Contoh: “Kenalin ini adeknya nyokap gua, dari kakak ipar kedua gua yang waktu itu gua kenalin ke loe pas lagi di rumah cewek gua”. Jangan lupa juga persiapkan alasan ketika pasangan menelpon atau sms. Ini penting supaya kamu gak terdengar kagok.

9. Jangan Melakukan Adegan Liar.
Hindari segala macam aktivitas yang meninggalkan bekas di tubuh, seperti misalnya: mencubit, menggigit, menjewer, menampar, menyupang, menyundut, memecut, menggantung, atau memeras. Eh kok memeras sih? Emang kamu cucian?

10. Selalu Menggunakan Uang Tunai dan Hilangkan Barang Bukti.
Jangan sampai tagihan atau barang bukti yang kamu gunakan untuk selingkuh terlacak oleh pasangan. Buang jauh – jauh tiket nonton bioskop dengan selingkuhan, tagihan boneka Hello Kitty, tiket universal studio di Singapore, tagihan hotel, atau mungkin video mesum pribadi.

Nah gitu deh. MBDC sih sama sekali gak menyarankan atau mendukung kamu buat selingkuh yah. Tapi kalo emang udah kadung, ya sekalian aja main yang aman. Buat yang ngerasa diselingkuhin, mudah-mudahan artikel ini bisa jadi bahan pelajaran supaya kamu gak bego-bego amat.


Berikut ada dua buah Cerita tentang Perselingkuhan

Cerita Pertama

Gadis Selingkuhanku

Cici (aku biasa memanggilnya CC) adalah gadis yang ketemu lagi beberapa bulan yang lalu (sekitar September 2001) di Mataram. Sebagai mahasiswi salah satu Akademi Pariwisata terkenal di Jakarta, dia harus menjalani studi praktek di salah satu hotel berbintang di Lombok. Umurnya baru 19 tahun, beda jauh dengan umurku yang sudah 35 tahun dan sudah menikah dengan tiga anak.

Sekarang aku menjalani hidup berkeluarga dengan istriku, aku tidak suka ganti-ganti atau jajan. One women at a time, lah. Hubungan kami berlangsung biasa saja.

Tapi, lama kelamaan senyumnya itu lho yang membuatku mabok kepayang. Ukuran tubuhnya yang relatif (tingginya hanya 155 cm) kecil pun merupakan impianku, karena aku juga tidak terlalu tinggi (167 cm). Hubungan kami sebenarnya mulai sebagai layaknya saudara, sampai suatu hari saya telpon dan menyatakan keinginan saya untuk berhubungan lebih serius.

"Kapan Cici ke Jakarta? Aku udah pengin banget nih ketemu sama kamu." tanyaku ketika meneleponnya pada awal bulan yang lalu.
"Wah aku nggak bias bolos,mas, kecuali kalau hanya untuk satu atau dua hari. Aku baru pulang nanti bulan Januari tahun depan. Jatah tiket aku untuk bulan-bulan itu." jawabnya, "Kecuali kalau ada yang mau kasih tiket pesawat, hehehe."
Kesempatan nih, pikirku.
"Gimana kalau aku kirim tiket? Mau kan? Tanggal berapa?" tanyaku penuh harap.
"Gimana kalau akhir minggu ini? Tapi jangan bilang sama orang rumah kalau aku bolos lho!" pintanya mengingatkan.

Benar saja, pada hari Jumat sepulang kantor kujemput dia di Cengkareng. Wow.., beda sekali! Dia pakai celana jeans biru ketat, dengan kaos ketat menggantung, sehingga pusarnya kelihatan. Dan, ya ampuun.., dengan kaos yang ketat itu, terlihat dengan jelas betapa besar buah dadanya yang terlihat terlalu besar dibanding dengan badannya yang mungil. Kutaksir berukuran 36 lah.

Biasanya dia pakai baju agak longgar, jadi tidak begitu kelihatan. Batang penisku langsung bereaksi, tapi lalu kutenang-tenangkan agar cepat kendor. Belum waktunya.
"Gimana Ci, kita makan dulu ya..?"
Kami langsung ke Plasa Senayan, makan sambil ngobrol di Spageti House. Setelah itu, kami langsung menuju di Horison Ancol untuk menikmati waktu berdua kami.

Setelah ngobrol panjang lebar, kulihat dia berjalan mendekati jendela yang menghadap ke laut. Kuanggap ini sebagai undangan dan lalu aku mendekati dan memeluknya dari belakang. Kurasakan buah dadanya menjadi lebih kencang dan dipejamkan matanya. Kuciumi lehernya dengan penuh gelora nafsu. Kulepas kaitan BH-nya sehingga dengan leluasa dapat kuraba dan kuremas. Ooh besar sekali buah dada ini. Kubalik badannya, kuangkat kaos mininya dan kucium dan kulumat penuh gelora buah dada itu. Sepertinya ia baru pertama kali pacaran seperti ini.

"Haarhhh.. malu nich..!" katanya, tanpa memintaku berhenti.
Aku menjadi semakin berani. Celananya kubuka. Cici memberontak sedikit, tapi tidak terlalu berarti. Kulepas semua pakaiannya sehingga dia telanjang bulat, sementara diriku masih berpakaian. Putih mulus tubuhnya kunikmati, karena kami tidak mematikan lampu. Kucium seluruh tubuhnya yang berdiri tegak di depanku. Seperti cacing kepanasan, Cici menggeliat dan mengerang. Seluruh badannya merinding dan menggigil.

Ketika ciuman dan jilatanku sampai ke daerah kemaluannya, Cici mengerang hebat sambil meremasi rambutku.
"Hegh.. Harrch... Enak sekali. Kaki saya lemes Harch.. tolong akhhu heh..!" erangan yang terdengar sangat merangsang bagiku.
Sekali-sekali kuraba dan kuremas lembut buah dadanya yang menggunung itu, sangatlah seksi dan merengsang berahiku.
"Harch heehh please..! Aku lemas sekali nich.. auch..!" lenguhnya semakin tinggi.

Aku segera mengangkatnya ke tempat tidur dan melanjutkan jilatan-jilatanku di daerah surganya. Tidak terasa, sudah lebih dari 10 menit aku memberinya pengantar kenikmatan, seolah ia sudah sangat pengalaman. Sampai akhirnya, aku terkejut karena ia menjadi seperti kejang, meremas kepalaku dan menekannya ke vaginanya.

"Harchh.. aku mau.. augh..!" lenguhnya meninggi.
Wow.., dia sudah orgasme. Ada sedikit cairan kental keluar dari vaginanya, hangat dan nikmat. Dalam keadaan terengah-engah masih kujilat bibir vaginanya. Lenguhan-lenguhannya seperti tidak mau berhenti. Terkulailah gadisku lunglai seperti tanpa daya. Kupeluk dan kucium bibirnya dengan mesra dan cinta. Aku sengaja menahan diri, untuk memberinya kesempatan lebih dulu.

"Gimana Ci, enak..?" tanyaku, "Kamu pernah seperti ini sebelumnya..?"
"Aku nggak tahu pasti bayanganmu tentang diriku, Mas. Mungkin kamu menganggap aku perempuan murahan. Tapi sungguh, ini pertama kali aku merasakan kenikmatan yang tak terlukiskan. Biasanya, aku hanya masturbasi saja. Aku mau mempersembahkan keperawananku pada orang yang kucintai." jawabnya.
"Jadi kamu masih perawan..?" tanyaku dengan heran.
"Ya, aku masih perawan. Dan aku akan mempersembahkannya untukmu. Aku sangat mencintaimu, Mas."
Jawaban ini membuat hatiku runtuh, sebab biasanya aku nggak pernah selingkuh sama wanita lain, apalagi yang masih perawan.

"Cici aku minta maaf, tapi sepertinya aku tidak sanggup melanjutkan. Aku belum mengatakan, gimana latar belakang dan keadaanku sebenarnya." keinginanku untuk menjelaskan dipotong Cici.
"Mas, aku sudah tahu kok. Aku tanya sama teman-temanmu di sana. Dan mereka memberi tahu apa adanya. Jadi, aku sudah tahu dan siap untuk menjadi madumu." jawabnya dengan centil sambil mencubitku.
"Yang bener nih..?" tanyaku sambil tertawa, bahagia sekali rasanya.

Kutengok arlojiku, sudah jam 11 malam.
"Kamu nggak mau pulang nengok Papa-Mama Ci..?"
"Kan sudah saya bilang, saya bolos dan mas harus merahasiakannya, Oke..!"

Dia membalikkan badannya sehingga menghadapku, kulonggarkan pelukanku dan dia seperti tersadar. "Lho.., jadi mas tuh masih berpakaian to..? Ya ampun, malu nih..! Payah nih mas. Ayo dong, mas juga buka baju..!"
Aku segera membuka baju. Cici memandang dengan penuh rasa ingin tahu. Tanpa sadar, burungku yang tegang sekali ternyata telah mengeluarkan cairan bening.

"Har, burung mas besar sekali. Muat nggak ya..?" tanyanya sambil memandangi penisku yang coklat kehitaman.
Ukurannya sebenarnya tidak lah besar, tergolong kecil lah karena hanya sekitar 14 cm.
"Kok ada cairan beningnya sih..?"
"Ya iya, aku kan juga merasakan kenikmatan dengan memberimu yang tadi itu."
"Har, kasih tahu dong gimana aku bisa memberiu mas kenikmatan seperti yang kurakakan tadi..!" pintanya.
"Learning by doing aja ya." jawabku.

Setelah memberi tahu cara-caranya, aku lalu rebahan. Masih dengan agak canggung, Cici mulai memegang, menggosok dan memijat penisku, juga buah pelirnya.
"Ooh.. Cici, enak sekali..!" gumanku menikmatinya.
"Mulai dikemut dong Sayang..!" pintaku.
Cici dengan agak ragu memasukkan penisku ke dalam mulut mungilnya. Pada awalnya agak sakit, karena sesekali terkena giginya, tapi kemudian Cici menjadi lebih pintar. Kuluman atas penisku menjadi lebih lembut dan nikmat sekali.

"Kemut, jilat dan raba semuah.. Ci..!" pintaku karena mulai menanjaklah kenikmatan itu.
Karena sering kali tidak tahan, aku menggoyangkan pantatku. Sehingga, jilatan bagian bawah buah pelir seringkali salah ke daerah sekitar anus. Dia memejamkan mata, jadi dia tidak tahu, tapi aku dapat merasakan kenikmatannya.
"Oougghh.., enak sekali Ci..!" erangku tiap kali daerah duburku terjilat.
Pada awalnya aku memang tidak sengaja, tapi kemudian sesekali kupelesetkan karena nikmatnya. Aku belum pernah mengalami kenikmatan ini dari wanita mana pun.

Kenikmatan mulai memuncak dan aku meminta Cici untuk mengulum penisku, karena aku sudah mendekati puncak. Cici mengulum sambil menggerakkan kepalanya ke atas-bawah dan kadang memutar. Dan sampailah puncak kenikmatan itu.
"Aauugghhrhh.. aku keluarhh..!" erangku sambil meremas rambut Cici dan memegangnya erat agar tidak lepas.
Cici terkejut karena semprotan spermaku yang kusemburkan air nikmat itu ke dalam mulutnya, yang membuatnya menelan sambil gelagapan.

Sisa spermaku menetes dari mulutnya.
"Kenapa dikeluarkan di mulutku Mas..?" Cici memprotes.
"Sama saja Sayang, kamu tadi kan begitu juga. Enak kan..?" aku menimpali sekenanya.
Semula ia terlihat jengkel tapi kemudian tersenyum, paham.

Jam 12 malam sudah. Satu sama. Cici melihat ke penisku dan heran.
"Lho kok jadi kecil dan pendek. Tadi besar sekali sampai mulutku nggak muat..?"
"Ya iya dong Sayang, kalau lagi bobok yang cuma 3 cm, tapi kalau bangun jadi tambah besar, hebat ya..!"
"Trus kalau mau bikin besar lagi, caranya gimana..?" Cici tanya sambil meremas-remas penisku.
"Kalau mau agak lama, ya gitu, diremas, diraba. Kalau mau cepet ya dikemut lagi."

Dan tanpa diminta, Cici segera mengemut batang penisku, yang kemudian memang langsung membesar pada ukuran penuhnya. Aku tidak mau ketinggalan, kubalikkan badanku sehingga kami mempraktekkan posisi 69. Cici sepertinya menjadi bangkit gairah dan melenguh-lenguh sambil mengulum batang penisku.

Setelah kami sama-sama penuh gelora dan napas kami telah tersengal-sengal penuh kenikmatan, Cici bertanya, "Gimana lanjutnya Mas..?"
"Kamu bener udah siap..? Kamu nggak nyesel nanti..?" kutanya Cici karena aku sebenarnya mendua, ingin menjaganya sekaligus ingin menuntaskan hubungan asmara kami.
"Aku kan sudah bilang. Aku siap untuk mempersembahkan keperawananku buat Mas. Jadi mulailah, gimana..?"

Mendengar jawaban ini, akal sehatku padam. Segera aku berlutut di antara selangkangannya. Kutempelkan batang penisku ke vaginanya. Menggesekkannya dan sedikit menekannya.
"Ouuch Mas.., enak sekali..! Terusin Mas..! Aahh..!" lenguhnya mulai merasakan kenikmatan.

"Cici, yang pertama ini agak sakit, tapi hanya sebentar. Kamu akan terbiasa dan mulai merasakan nikmatnya. Tahan ya..!" sambil kutelungkupi badannya yang mungil itu.
Kucium bibirnya dengan penuh nafsu dan kusedot kuat-kuat. Kucium dan kugigit-kecil puting susunya. Cici mendesah nikmat. Kucium lagi bibirnya kuat-kuat. Dan ketika itulah kutekan batang penisku masuk ke liang senggamanya. Cici memelukku erat terhenyak. Pastilah dia menahan sakit.

Setelah batang penisku masuk sepenuhnya, kubiarkan ia di dalam, diam. Terus kucium bibirnya sambil kubuat kedutan-kedutan kecil di kemaluanku. Cici ternyata melakukan refleks yang sama. Otot vaginanya juga membuat kedutan-kedutan kecil, yang semakin lama terasa seperti tarikan-tarikan halus, menyedot batang penisku, seolah meminta lebih dalam. Aku mulai mengayun-ayun pelan dan mulai kurasakan ujung kamaluanku menyentuh liang rahimnya. Oooh nikmat sekali. Inilah mengapa aku selalu lebih senang dengan wanita bertubuh mungil. Tubuh yang dapat memberiku kenikmatan lebih. Bersama Cici kenikmatan yang paling indah yang pernah aku rasakan.

Ayunanku mulai lebih lancar dan berirama. Cici sepertinya sudah tidak sakit lagi. Atau barangkali kenikmatan ini telah mengalahkan rasa sakitnya.
"Gimana Sayang, enak..?"
"Oouuh Mas.., terusin..! Lebih keras.., lebih cepat.. hegh.. ooh.. Mas nikmat sekali Sayang..!"
"Cici, nanti aku semprotkan maniku di dalam atau di luar..?"
"Terserah, apa pun yang membuat kita nikmath hegh..!"
"Kalau nanti kamu hamil gimana..?"
"Biarin, biarin, aauchh..!"

Kami bicara sambil menggoyang badan kami. Dengan refleknya Cici mengimbangi setiap sodokan dan goyanganku. Kalau aku cepat, dia pun mempercepat. Kalau aku melambat, dia pun begitu. Sambil menggoyang, kulumat bibirnya, kusedot dan kugigit-gigit kecil buah dadanya.

Belum lima menit kami mendayung lautan kenikmatan, Cici kelihatan mulai lebih liar. Goyangan pinggulnya menjadi lebih cepat dan tidak terkendali. Pelukannya menjadi lebih erat. Dan dia melenguh dengan hebat dan aku merasakan denyutan-denyutan otot vaginanya. Ayunan batang kemaluanku kubuat menjadi lebih kuat tapi tetap pelan untuk memberikan kenikmatan yang lebih. Dua, satu.

"Ooch.., Mas aku capek sekali, tapi mas belum ya..?"
"Kita istirahat dulu deh, nanti lagi..!"
"Jangan Mas, jangan lepaskan, kita teruskan, kupuaskan kamu, gimana pun..!"
Cici mulai menggerakkan pinggulnya. Ayunan batang kemaluanku kuteruskan. Agak tidak tega aku sebenarnya. Tapi Cici sepertinya agak memaksa. Jadi, sambil berpeluk dan berguling kami terus mengayun, mendayung kenikmantan. Orgasmeku yang kedua biasanya memang agak lama, kadang aku harus menunggu 10-20 menit.

Dan begitulah, Cici mulai melenguh kenikmatan, dia mulai mempercepat dayungan perahu mungilnya. Aku mengimbangi. Betapa nikmatnya. Dan rasa nikmat ini menjadi berlebih-lebih lagi, karena aku memberikan kenikmatan pada gadisku yang mungil, cantik dan menggairahkan ini.
"Hhegh.. Har.. Har.. oh Sayang, aku mau sampai lagi..! Oooh cepat.. cepat.. lebih keras..!" lenguhannya datang lagi bersamaan dengan urutan-urutan lembut pada batang penisku.
Aku menjadi semakin bernafsu. Cici mulai lemas. Benar-benar lemas.

"Mas, kamu belum juga ya Sayang..? Ayo dong Say..! Kasihanilah aku, sudah lemes banget nich..!" Cici mengiba dan memuncakkan birahiku.
Kogoyang dengan liar penisku dalam vaginanya, terus dan terus sampai akhirnya, "Cici, ough.. ach.. terimalah air maniku Say, nikmatilah siraman kenikmatanku.. Hegh..!"
Dan aku pun sampai pada pelabuhan kenikmatan yang kudambakan. Kusemprotkan maniku sejadinya. Walaupun maniku sudah habis, tapi kedutan kenikmatan terus kurasakan pada penisku, apalagi vagina Cici terus mengurutku.

Walaupun sudah orgasme, batang kemaluanku masih tetap tegang penuh. Tidak seperti ini biasanya. Kami berpelukan, berciuman. Kuelus dan kukemut susunya yang besar menantang itu. Beberapa saat sampai akhirnya kami benar-benar terkulai lemas. Habis tenaga kami. Basah kuyup badan kami oleh peluh kenikmatan.

Kutengok TV yang masih menyala tanpa ditonton dan tanpa suara. Buletin Malam RCTI. Waahh, berati sudah jam satu lebih. Lama sekali kami bercinta penuh gairah, nafsu dan sayang. Cici merebahkan kepalanya di dadaku. Sesaat kemudian, kami ke kamar mandi bersama-sama. Saling memandikan di bawah siraman air hangat yang membuat kami segar kembali. Kadang kami saling berpelukan sambil menggesekkan tubuh kami. Oohh.., nikmatnya dunia.

Kami kembali mengobrol dengan tubuh hanya berbalut handuk. Dari cara duduknya, Cici secara tidak sengaja mempertontonkan bukit surganya padaku, membuat batang penisku tetap tegak berdiri. Aku memesan makanan ringan, teh panas untuknya dan susu untukku sendiri. Cici menggoda, berjalan mendekatiku menyodorkan buah dadanya, memasukkan puting susunya ke mulutku. Tepat memang, karena aku duduk di tempat tidur.

"Susuku yang dua ini sudah kupersembahkan pada mas, nggak cukup ya..? Kok masih pesan susu ke Room Service. Susu siapa sih yang dipesan..?" godaan ini membuat Cici dan aku tertawa terbahak-bahak.
Kami bergulingan sambil berpelukan. Bahagia sekali rasanya.

Pesanan kami telah sampai dan kami menikmati dengan saling menyuapi. Ketika Cici mau berdiri, dia menyenggol gelas susu. Sehingga ada sedikit yang terciprat ke dadanya. Untung susu itu hangat saja. Cici mencari tissue, tapi kucegah. Kurebahkan dia di tempat tidur, kujilat susu yang ada di atas dadanya sambil kujilat puting susunya. Cici mengerang kenikmatan.
"Nakal kamu ya..!" katanya sambil bangkit dan mencubitku.

"Mas, kok burungnya bangun terus sih..? Aku sudah capek sekali, kamu masih mau lagi ya..?"
"Ya masih dong, tapi nanti saja. Kita bobok dulu yuk..!"
Akhirnya kami rebahan. Kubalikkan badannya membelakangiku. Mau tidak mau, batang penisku masuk juga ke selangkangannya. Tapi aku diam saja. Sesekali Cici mengurut batang penisku dengan vaginanya. Berkedut-kedut. Tanganku mengelus-elus buah dadanya. Kami mungkin sudah sangat lelah, sehingga tanpa terasa kami tertidur, dengan penisku berada dalam vaginanya. Tidur yang sangat nikmat.

Hari Sabtu, hari libur, hari malas. Aku biasa bangun jam 10 pagi. Tapi hari ini molor sampai jam 12. Kami bangun mandi berbenah sedikit untuk siap-siap jalan-jalan. Penisku tetap tegap dari tadi pagi, karena aku sangat menikmati asmara ini. Di depan Cici, kutelepon anak-anakku. Mereka bersama dengan baby sitter dan mama mereka. Kami mengobrol kurang lebih 30 menit. Aku senang, mereka pun senang. Aku bilang bahwa aku akan pulan hari Minggu siang, setelah mengantar Cici ke bandara, tentunya. Cici pun mengirim salam untuk mereka.

Ketulusan Cici mengirim salam pada anak-anakku membangkitkan gairahku yang tidak tertahankan. Kubuka celananya jeans-nya dan tanpa pemanasan kusenggamai Cici dari belakang sambil berdiri. Cici menanggapi dengan gelora membara pula. Vaginanya yang semula kering segera membasah membuat gesekan-gesekan kenikmatan kami menjadi menggila. Napas Cici tersengal-sengal. Goyangannya menjadi lebih liar, kadang maju mundur kadang memutar. Sekehendaknya Cici mencari kenikmatan di liang senggamanya. Goyanganku pun menjadi lebih cepat dan keras.

Tiba-tiba Cici membalikkan wajahnya, "Cium, Mas..!"
Langsung kucium bibirnya sambil kuremas-remas gemas buah dadanya yang besar itu. Ternyata ini adalah saat-saat puncak orgasmenya. Vaginanya meremas-remas batang penisku, berdenyut-denyut. Ini membuatku kesetanan. Kegenjot vaginanya keras-keras sampai tubuh Cici berguncang-guncang. Tidak lebih dari 5 menit, kusemburkan maniku dalam vaginanya. Luar biasa, cepat sekali. Setiap semprotan mani kusiramkan dengan sodokan-sodokan keras penuh kenikmatan. Banjirlah vaginanya dengan siraman air maniku.

Cici dan aku ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sekeluar dari kamar mandi, dia memelukku erat sekali, menciumku mesra sekali.
"Mas, aku terima kamu apa adanya, rela aku jadi pendampingmu, apapun statusku. Itu tidak terlalu penting, aku sangat mencintaimu, juga sayang dan kasihan pada anak-anakmu. Tapi aku sadar, bagaimanapun aku tidak akan jadi ibu mereka. Udah deh, yuk kita jalan-jalan dulu..!"

Kami jalan-jalan di Ancol, mengunjungi semua tempat hiburan sampai malam hari. Malam Minggu yang melelahkan tapi juga sangat membahagiakan. Sampai akhirnya, kami mojok di pantai dekat kuburan Belanda, yang paling sepi.
"Waktu cepat sekali berlalu ya Mas..!" Cici membuka pembicaraan setelah beberapa saat kami berdiam dan lamunan kami berjalan entah kemana.
Yang jelas, aku hanya membayang-bayangkan, gimana kelanjutan hubungan ini.

"Begitulah Say.. Gimana kalau kamu menunda sehari lagi..?" tanyaku tanpa harap, sebab aku tahu ini tidak mungkin.
Cici hanya terdiam. Aku pindah ke jok belakangan diikuti Cici. Direbahkannya kepalanya di pangkuanku. Batang kemaluanku pun langsung menegang keras. Cici merasakannya dan langsung membuka celanaku.
"Mas, si Adik bangun lagi." sambil tangannya mengelus-elus batang dan lidahnya mulai menari di ujung penisku.
Aku tidak mau kalah, celananya kulepas sehingga aku dapat secara leluasa meraba, mengelus bulu-bulu halus di vaginanya.
"Heeggh, terusin Mas.. yang dalam..!" pintanya.

Jari tengahku pun mulai kumasukkan dalam liang senggamanya yang sudah sangat basah. Cici berkelojotan lebih liar, semantara aku sendiri merasakan penisku sudah waktunya mendapat perlakuan lanjutan.
"Cici, aku sudah nggak tahan..!" kataku sambil membimbingnya agar duduk di pangkuanku, menghadapku, sehingga kakinya dapat bertumpu di jok.
Dikocok-kocoknya penisku sambil kami berciuman dan kemudian dibimbingnya kemaluanku itu masih pada liang kenikmatannya. Pelan tapi pasti, amblaslah seluruh batang penisku. Aku dan Cici sama-sama tertahan ketika ujung penisku menyentuh pintu rahimnya.

Cici menggerakkan pinggulnya maju mundur, meskipun kami saling berpagutan. Merangsang sekali. Tidak tahan lagi aku untuk tidak melumat buah dadanya yang besar berayun-ayun ketika Cici bergerak ke atas-bawah. Cici menjadi lebih liar dan gerakannya menjadi lebih dahsyat.
"mas, remas susuku sekeras-kerasnya, aku sangat menikmatinya..! Please Mas..!" pintanya.
"Ntar sakit dong Ci, aku nggak.." jawabanku dipotongnya.
"Biarin, biarin.., aku sangat menikmatinya..! Siksalah aku dengan nikmatmu Mas..! Membuatku lebih nikmat hegh..!"
Aku baru sadar bahwa Cici tampaknya agak senang dengan sadism.

Kuremas keras susunya, kugigit agak keras karena takut menyakitinya. Cici menjadi lebih liar dan melenguh agak keras.
"Say, ough.. ough.. nikmatnya Say, aku keluar lagi, ouch ach.. ini nikmat sekali..!" dan Cici pun mengejang hebat.
Tidak pernah kubayangkan sebelumnya, bahwa Cici dapat seperti ini. Entah mengapa, aku justru menjadi sangat sulit untuk mencapai orgasme. Cici tampaknya menyadari hal ini.

"Say, nggak apa-apa kok, aku sungguh menikmatinya, gemasilah diriku sesukamu..!"
"Kita kembali ke hotel yuk Ci, malam sudah mulai larut..!"
Cici kelihatan agak bingung, karena aku tidak menyelesaikan puncak-puncak pendakian kenikmatan itu.

"Say, kulayani kamu semalaman ini, kita nggak usah tidur, ya..?" pinta Cici ketika kami memasuki pintu kamar.
Aku mengiyakan saja. Cici memesan berbagai makanan kecil dan biasa, susu kesukaanku yang dipesan Cici sampai 3 gelas. Room Service mungkin heran, ya..? Kami sempat ngobrol sebentar sampai Cici memintaku untuk melanjutkan puncak-puncak pendakian kenikmatan yang sempat teputus.

Cici langsung membuka seluruh pakaiannya dan tubuh mungil indah itu berdiri tegak di hadapanku.
"Mas, kamu diam saja. Aku akan melayanimu habis-habisan..!"
Dan sambil berkata begitu, Cici membuka bajuku pelan-pelan sambil mencium dan menjilati dadaku. Ooh nikmat sekali. Lalu giliran celanaku dibukanya, sambil menjilati dan menciumi penisku yang sudah tegang memerah. Aku seperti majikan yang dilayani oleh seorang dayang. Pahaku, kakiku, pantatku, semua dielus, dicium dan dijilat. Aku tidak tahu Cici belajar dari mana, atau barangkali naluri saja.

Dengan posisiku masih duduk di kursi, Cici membalikkan badan, duduk di pangkuanku dan memasukkan penisku ke vaginanya. Gerakan-gerakan lembut dilakukannya. Tubuhnya menggeliat-geliat karena kuremas lembut buah dadanya sambil kuciumi dan kujilat punggungnya. Beberapa saat kemudian, Cici melenguh dan mengejang lagi. Dan lagi denyutan-denyutan itu kurasakan.
"Hugh Say, kenapa jadi aku yang sampai duluan..? Nikmat sekali rasanya, mas mau kuapakan supaya sampai..?" semua ini dikatakan Cici sambil terus menggoyang pinggulnya.

Aku mengajaknya naik ke ranjang. Kuarahkan dia sehingga dia siap dengan posisi doggy style. Cici menurut saja. Kutusukkan batang penisku amblas dalam vaginanya dan kogoyang dengan keras dan cepat. Lama sekali kunikmati posisi ini, karena dari belakang aku dapat menikmat kemolekan tubuhnya dan meremasi buah dadanya. Akhirnya, aku tidak kuasa lagi menahan tekanan hebat dalam penisku, karena remasan-remasan vagina yang tidak kunjung habis.

"Ci.., aku mau keluar niich..! Tahan ya Sayang, jangan sampai lepash..!" dan kogoyang pantatku keras-keras sampai akhirnya, "Aachh..!" teriakku dengan keras menyertai semprotan-semprotan maniku yang membajiri liang vagina Cici.
"Say, goyang terus jangan berhenti..! Aku juga mau sampai lagi, ooh..!" pinta Cici.
Aku yang sebelumnya mulai melemas kembali menggoyang kemaluanku dengan lebih cepat dan keras.

Cici akhirnya menjerit, "Saych..!" dan denyut-denyut kenikmatan itu kembali mengurut-urut penisku. Kami rebah kehabisan tenaga. Badan kami basah oleh peluh. Pendakian kami akhirnya sampai juga pada puncak kenikmatan bersama-sama. Sambil masih berpelukan, kami saling meraba daerah-daerah kenikmatan kami. Sampai akhirnya kami betul-betul lemas. Tidak berdaya.

"Yuk berendam yuk..! Biar nggak capek.." kuajak Cici ke kamar mandi untuk berendam air hangat.
Setelah air penuh. Kami pun berendam, di ujung bath tub saling berhadapan. Kakiku kadang-kadang usil untuk mempermainkan selangkangan Cici, yang membuatnya sesekali memejamkan mata. Pastilah nikmat.

"Mas, tadi waktu kamu dari belakang, jari dan burung mas sesekali menyentuh lubang duburku, kok enak yach..?" Cici membuka pembicaraan yang mengejutkanku.
Mungkin secara tidak sadar aku telah menyentuh duburnya tadi, karena gerakanku yang liar penisku seringkali lepas. Dan aku pun seringkali sambil terpejam meremas-remas pantatnya yang aduhai, indah dan merangsang.
"Mas mau nggak melakukannya lagi..?" tanya Cici.
Aku mengiyakan, karena aku terbayang adegan-adegan yang pernah kutonton di BF. Mungkin Cici tipe wanita yang suka coba-coba, meski kadang itu menyakitkan dirinya.

Setelah mandi dan beristirahat entah berapa lama, kami memulai akivitas lagi. Seperti janjiku, aku meminta Cici untuk menungging agar pantatnya lebih terbuka. Kuelus lembut pelan-pelan lubang pantatnya. Kuciumi dan lalu kujilati. Entah apa yang kulakukan ini, karena aku belum pernah melakukannya. Terpikir olehku, mungkin ini akan menjadi anal seks yang pertama. Cici sudah memberikan keperawanannya padaku, sebanarnya itu sudah luar biasa bagiku. Tapi ini, tampaknya akan menjadi lebih dahsyat lagi.

Cici tampak sangat menikmati perlakuanku. Desahannya sangat merangsang, membangkitkan gairahku yang makin membara. Batang penisku sudah menjadi sangat tegang. Cici memegangnya dan, ya ampun.., dia mengarahkan batang kemaluanku ke anusnya. Seperti sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi, kugesek-gesekkan penisku ke anusnya.

"Ooch Mas, enak sekali Say..! Aach..!" kata Cici sambil menggerakkan pantatnya, seolah menginginkan kenikmatan di seluruh permukaannya.
Bayanganku pada adegan-adegan BF menguasai pikiran dan nafsuku.
"Ci, boleh nggak kumasukkan kontolku ke duburmu..?"
Cici tampak terkejut, tentu dia tidak mengira.

"Memangnya nggak jijik..?"
"Nggak tahu deh, aku hanya ingin mencobanya." jawabku sedikit bohon.
Padahal aku sangat ingin mencobanya karena adegan BF itu. Cici mengatakan terserah saja. Akhirnya kucoba juga. Sangat sulit, karena Cici kesakitan dan selalu menghindarkan lubang pantatnya.

"Ci, jangan bergoyang terus..! Susah nih, pasrahlah..!" pintaku padanya.
Entah dapat ilham dari mana. Akhirnya kupaksa Cici telungkup dan kutindih pantatnya, sehingga ia tidak akan dapat banyak bergerak. Kululuri penisku dengan ludahku sehingga menjadi lebih licin, seperti di BF. Dengan agak memaksa dan penuh nafsu, kutekan batang penisku masuk ke anusnya.
"Mas, sakit..! Stop..! Ach..!" Cici memekik kesakitan.
Tapi panisku sudah amblas dalam anusnya. Aku terdiam. Cici kadang mengejangkan lubang anusnya, sehingga memberiku kenikmatan. Cici masih telungkup menutup wajahnya dengan bantal.

"Kalau memang enak, terusin..! Tapi pelan-pelan..!" katanya kemudian.
Aku pun segera mengayun sepelan mungkin. Ooh, nikmat sekali rasanya. Belum pernah kunikmati kenikmatan seperti ini. Mungkin karena Cici menjadi lebih rileks, sodokanku pun menjadi lebih lancar. Kuangkat pantat Cici sehingga aku dapat menyusupkan tanganku, agar dapat meraba vaginanya. Cici mengeliat-geliat. Tampaknya dia sudah mulai menikmati. Vaginanya menjadi lebih basah. Desahannya pun terus terdengar. Aku menjadi semakin menikmati pengalaman baru ini. Kenikmatan puncak yang diberikan oleh gadisku, yang sangat mencintaiku.

Jari tengahku kumasukkan dalam lubang vaginanya. Cici sangat menikmatinya dan vaginanya pun menjadi basah sekali.
"Mas, dua jari supaya lebih terasa..!"
Maka kumasukkan jari telunjukku dalam lubang nikmat itu. Cici menjadi lebih gila. Goyangannya menjadi semakin hebat, sehingga aku tidak perlu menggoyang, karena tanganku harus menjangkau lubang nikmatnya itu.

"Hacch.. Mas.. aku mau sampai Mas..! Ochh Mas.. Aach..!" tinggi lenguhannya dan banjirlah vaginanya.
Aku menjadi lebih bersemangat menggenjot anusnya dan aku pun tidak dapat menahan laju air maniku. Cret.. cret.. cret.. kutumpahkan air nikmatku dalam anusnya dengan denyut-denyut kenikmatan yang tiada taranya.

Kami ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah itu. Cici mencegahku untuk mencuci penisku sendiri. Cici memandikanku dengan gosokan-gosokan yang lembut. Aku sungguh seperti seorang majikan yang dilayani seorang dayang. Belum pernah aku mengalami seperti ini. Tidak terasa, hari sudah pagi. Kami harus bersiap-siap karena jam 10:00 Cici harus ke bandara.

Akhirnya kuantar Cici ke bandara. Air mata Cici membasahi pipinya. Kami berpelukan. Ciuman kami pun tidak tertahankan. Pandangan orang-orang di sekitar kami pun terarah pada sepasang manusia. Kami tidak menghiraukannya. Cici harus kembali ke M. Sesak rasanya dada ini. Tapi kami saling berjanji akan menjaga cinta kami.

Dua malam yang sangat melelahkan dan membahagiakan telah lewat. Kami akan bertemu kembali. Cici pasti akan pulang ke Jakarta lagi. Ternyata, Cici lagi tidak masa subur jadi nggak hamil.
Pada saat subur aku ppakai kondom, tapi setahun kemudian kami mendambakan anak buah cinta kami.


TAMAT


Cerita Kedua

Pagi hari ini sangat cerah secerah hatiku apalagi saat ini ada anita yang membuat hari - hariku seperti muda kembali padahal di satu sisi kadang aku merasa bersalah dengan istriku Maya..ku jadi mengingat istriku sebenarnya istriku tidak memiliki kekurangan sama sekali dia sangat cantik, pintar dan mapan apalagi kami telah di karuniai seorang putra yang tampan dan lucu sekarang sudah berumur 3 tahun seharusnya aku bersyukur dan bahagia dengan pernikahan ini, jujur aku sangat mencintai istriku mungkin terlalu mencintainya sehingga mudah sekali aku kecewa dan marah apabila istriku kurang memperhatikanku dan mudah sekali aku sakit hati dan benci dengan istriku bila keinginanku tidak di penuhinya..dan aku sangat cemburu dan takut kehilangannya. Tapi saat ini aku menduakannya, mungkin ini bentuk pelarianku karena aku kecewa dengannya, dia kurang memperhatikanku dan sangat dingin denganku..apalagi bila aku mengajaknnya untuk pasutri sangat sulit sekali aku harus mengiba dan mengemis jika terlihat aku sudah sangat jengkel baru dia memenuhi keinginannku sehingga aku tidak pernah menikmatinya dan aku selalu gondok jika berhubungan pasutri dengannya..apalagi akhir2 ini dia sangat sibuk dengan kerjaannya dan kurang memperhatikanku padahal aku sangat haus akan kasih sayangnya dan aku ingin di cintainya..dan aku tahu dia sangat mencintaiku, aku percaya dengannya, memang sifatnya dia yang terlalu cuek dan menyepelekan masalah ini atau aku yang terlalu lebay menyikapi ini..entahlah...tiba2 istriku memanggilku...
"sayang ayo cepetan sarapan nanti kita terlambat nih" kata Maya
"Iya sayaaang bentar lg.." kataku lalu cepat2 aku membereskan apa2 yang mau aku bawa ke kantor..
"mas bobby..berangkat sendiri atau bareng denganku" kata Maya
"kita berangkat sendiri2 aja deh say..kamu bawa mobil sndri aja ya" kataku
"ok..deh..kebetulan aku sudah telat nih..aku berangkat kerja duluannya ya say" kata Maya
"ok deh say..hati2 di jalan ya" kataku sambil aku meneruskan sarapanku pagi ini, kemudian istriku pamit kepada fery anakku yang saat itu di gendong sama babysisternya dan segera berlalu..
"bi inah aku titip rumah dan anakku ya" kataku kepada pembantuku
"baik tuan" kata bi inah lalu aku pun segera berlalu.
Sampai di kantor langsung aku ke ruangan kerjaku..ohya kenalkan namaku Bobby Damara umurku 36 tahun pekerjaanku sebagai manager keuangan di perusahaan terkemuka di Jakarta lalu sekretarisku siska masuk ke ruanganku.
"pak..hari ini ada rapat dengan orang jepang" kata siska.
"baik sis..nanti aku segera kesana" kataku tiba2 hpku berbunyi langsung aku angkat ternyata dari anita kekasih gelapku..
"hallo sayaang..nanti kita makan siang bareng khan??" kata anita
"baiklah sayang di atur aja ya nanti ingetin aku ya..miss u" kataku
"siiip say...miss u too" kata anita
Akhirnya siang itu aku makan siang bareng anita dan sesekali kita berpelukan dan bergandengan tangan mesra kita bagaikan sepasang muda mudi yang sedang kasmaran dan melupakan semuanya termasuk statusku saat ini..kita sering menghabiskan waktu bersama disela2 kesibukanku seperti pulang kerja bareng dan pergi keluar kota dengan alasan kunjungan kerja disana kita saling memuaskan dahaga cinta masing2.. Entah sudah berapa kali aku menidurinya sampai akhirnya anita meminta kepastian hubungan ini, saat itu perasaanku nga karuan antara bingung dan takut juga..
"mas..sampai kapan kita begini, kapan kamu mau menikahi aku" kata anita
"sabar ya sayang kamu khan tahu aku masih berkeluarga" kataku
"nga masalah mas..nikah sirih dulu juga nga apa2 yang penting aku bisa jadi istri kedua kamu karena aku udah terlanjur cintaaaa sama kamu mas" kata anita
"mampus deh gw gimana nih" bisikku dalam hati jujur aku masih mencintai istriku dan hubungan ini nga lebih hanya sekedar happy fun aja tapi aku nga tega mengatakan hal itu kepada anita..
Desakan demi desakan selalu di lontarkan anita kepadaku yang menyebabkan kepala aku pusiing sepertinya aku harus menghindar dan lebih extrem kepada anita nih pikirku..istriku memperhatikan kegelisahan hatiku..
"mas...kenapa akhir2 ini kamu terlihat kusut..?ada masalah ya" kata Maya istriku
"iya nih say..akhir2 ini banyak msalah di kantor.." kataku sekenanya..
"ohh gitu ya..kamu yang sabar ya say..ohya kok akhir2 ini kamu jarang minta jatah ke aku ya" kata Maya
"itu dia say karena banyak masalah di kantor aku jadi nga kepikiran untuk minta jatah sama kamu, maaf ya" kataku
"nga apa2 sayaang..ntar klo kamu lg tenang aja ya.." kata istriku
Malam itu sangat berbeda istriku berubah menjadi baik dan mesra kepadaku yang membuat aku semakin sangat bersalah kepadanya..untuk menatap wajahnya aku tidak berani karena ada perasaan beban di hati yang sangat menyesakkan jiwa ini, saat itu aku sadar smua kekhilafanku tak terasa airmata ini mengalir berkali2 aku meminta maaf di dalam hati...besoknya aku mengganti nomor hpku dan aku berusaha menghindar dari anita..sudah 1 bulan ini aku menghindarinya ku tak peduli dengan perasaannya yang hancur, mungkin aku biadab, atau mungkin aku pengecut tapi menurutku itulah jalan terbaik buat hidupku..
Sore itu aku sengaja pulang lebih awal karena aku tahu istriku lagi tidak masuk kantor katanya kangen sama fery anak semata wayang kami dan dia ingin seharian momong fery sebelum pulang tak lupa aku mampir beli martabak telur kesukaan istriku dan mainan mobil2an buat fery anakku dengan tersenyum aku pulang saat tiba di rumah aku melihat ada yang parkir mobil dihalaman rumahku berarti ada tamu...siapa ya? Pikirku lalu aku melangkah masuk tersentak aku kaget tak terasa keringat dingin mengucur di dahiku mau apa si anita datang kerumahku..apalagi kulihat dia sedang ngobrol dengan istriku dengan lemas aku mengucapkan salam..anehnya reaksi istri bukannya marah karena aku pikir hubunganku dengan anita sudah di ketahui ternyata tidak dengan senyum dia memanggil dan merangkulku "eh..mas sudah pulang kok bengong aja sih kenalkan ini anita dia tetangga baru kita mas" kata maya
Hah tetangga kenapa dia tidak menceritakan hubungan ini akhirnya seolah2 tidak pernah kenal aku mengulurkan tangan dan berkata " sore mba..nama saya bobby" kataku
"ohya namaku anita senang bisa berkenalan dengan anda" kata anita dengan tersenyum licik aku langsung merasakan firasat buruk bakal terjadi pada hidupku..
"bentar ya mba anita aku buatkan minum dlu dari tadi belum di sungguhi apa2" kata maya
"ooh nga usah mba..nga usah repot2" kata anita
"nga repot kok mba..sebentar ya" kata maya lalu dia berlalu kedapur meninggalkan kami berdua akhirnya aku pakai kesempatan ini untuk menegurnya..
"kamu ngapain ke rumahku? Aku yakin kamu pasti merencanakan sesuatu..kamu jangan sekali2 menyakiti maya dia tidak tahu apa2" kataku
"tidak..aku memang hanya ingin dekat dan berteman dengan istrimu saja" kata anita
"bohooong...aku tahu siapa kamu?jangan berpura2 polos deh" kataku
Dengan tertunduk anita berkata "aku ingin uangmu, kamu harus mentransfer uang 1 milyar ke rekeningku jika tidak aku akan membeberkan skandal kita ke istrimu tercinta..kamu biadab bob" kata anita
"ok..jika itu mau kamu asalkan kamu pergi dari hidupku dan jangan ganggu istriku" kataku
"baik..aku setuju" kata anita dengan tersenyum penuh kedengkian dan sangat mengerikan jika menatap matanya yang tajam saat itu lalu dia langsung pergi dari rumahku..
Seminggu setelah kejadian itu tiba2 anita datang lagi kerumahku seperti biasa dia ngobrol dengan istriku layaknya tetangga baru dan lagi2 dia memerasku dia meminta uang kepadaku, saat itu aku ingat ucapannya sebelum pergi dari rumahku "aku akan rebut kebahagiaanmu dan akan aku hancurkan" kata anita saat itu..sepertinya anita mengetahui kelemahannku terletak pada istriku dia mengetahui betapa aku sangat mencintai maya dan takut kehilangannya dia memanfaat itu dengan memerasku..sampai semua hartaku habis, smua aku berikan kepada anita..aku jatuh miskin tetapi istriku tidak mengetahuinya sampai pihak bank datang menyita rumahku saat itu istriku kaget pihak bank menjelaskan bahwa aku tidak bisa membayar hutang2ku ke bank..belum lama pihak bank pergi tiba2 polisi datang kerumahku dan menangkapku dengan tuduhan menggelapkan uang kantor..memang demi mempertahankan rumah tanggaku aku nekat mengambil uang kantor untuk mentransfer sejumlah uang yang diminta anita..saat itu aku melihat maya pingsan dihadapanku karena shock dan kulihat fery anakku menangis sejadi2nya..saat itu aku merasa melihat neraka aku telah menghancurkan rumah tanggaku dan menyakiti istri dan anakku rasanya aku ingin bunuh diri saat itu lalu polisi mengiringku ke mobil tahanan..akhirnya aku di vonis 10 tahun penjara atas penggelapan uang kantor..seminggu aku mendekam di penjara tidak ada sanak saudara yang menjengukku mungkin aku pantas mendapat perlakuan ini, tiba2 sipir penjara datang membuyarkan lamunanku, "hei tahanan no. 406 ada yang ingin menjengukmu segera bangun dan keluar dari selmu" kata sipir penjara itu..
"apaa?ada yang menjengukku pasti maya dan fery anakku..aku kangen sama mereka berdua" bisikku dalam hati lalu aku bergegas menemui orang yang menjengukku, aku melihat sesosok perempuan yang membelakangiku..
"maaf...anda siapa ya?" kataku lalu perempuan itu membalikkan badannya ternyata si iblis anita..
"hallo sayaaang masih ingat sama aku?" kata anita
"setaaan..ngapain kamu datang kesini..belum puas kamu menghancurkan hidupku" kataku
"ha..ha..ha..kamu jangan galak gitu dong say..biasa aja kalii...aku sudah puas menghancurkan hidup kamu dan istrimu" kata anita tertawa penuh kedengkian..
"keparat kamu...apa yang kamu lakukan kepada istriku..jika terjadi apa2 dengan maya..aku akan membunuhmu" kataku
"ha..ha..ha..aku cuma ingin memberitahu kamu kalau aku sudah membeberkan semua skandal cinta kita ke maya sehingga dia mengerti kenapa kamu bisa sampai di sini, maya langsung pingsan mendengarnya mudah2an aja dia mati sekalian" kata anita
"brengsek kamu pergiiii...pergiiii..keluar kamu dari sini" kataku saat itu aku mengepal tanganku aku sangat emosi ingin sekali aku menghajar iblis perempuan itu..
"ha..ha..ha...selamat tinggal sayang biar kamu merasakan rasa sakit yang sama aku rasakan ketika aku kehilangan cinta" kata anita lalu dia langsung pergi. Setelah dia pergi tak terasa airmata ini jatuh dari pipiku aku merasa sangat bersalah kepada maya dan fery anakku, gara2 aku mereka hidup menderita percuma aku mentransfer uang ke anita jika akhirnya maya pun mengetahui skandal itu dan anita benar2 berhasil membuatku hancur...setelah hari itu di setiap keheningan malam aku selalu bersujud kepadaMU Ya Allah memohon ampun atas segala khilafan yang telah aku perbuat dan aku berserah diri kepadaMU Ya Allah...
Pagi itu aku bercermin di sel tahananku..aku melihat diriku begitu kurus dengan wajah yang sangat tirus dan dekil tak terasa sudah 6 bulan aku di penjara..aku benar2 kehilangan ketampananku mungkin inilah takdirku..tiba2 sipir penjara datang "hei..tahanan no. 406 segera keluar dari selmu ada yang menjengukmu" kata sipir penjara
"siapa ya?jangan2 si iblis wanita itu..sebenarnya apa yang dia mau dariku" pikirku lalu aku bergegas menemuinya, subhanallah puji syukur kepadamu Ya Allah SWT...ternyata maya istriku dan fery anakku..mereka menjengukku aku langsung terisak tangis bahagia menyambut mereka yang sangat aku cintai..kulihat maya istriku tetap cantik dengan baju yang kulihat masih tergolong mewah dan fery kulihat sangat sehat..smua jauh dari anganku..aku pikir kehidupan istri dan anakku penuh kemiskinan ternyata tidak.ohya aku baru ingat jika istriku masih bekerja dan mungkin pekerjaan dia tetap mapan sehingga mereka tetap hidup berkecukupan.."mas..pa kabar?kamu sehat2 aja khan mas" kata maya sambil menatapku iba..
"alhamdulliah sehat..seperti inilah keadaanku sekarang say..aku minta maaf kepadamu atas smua yang terjadi..ini smua menjadi pengalaman berharga buatku dan jika kamu ingin menceraikan aku..aku siap jika itu terbaik untukkmu" kataku penuh penyesalan lalu maya meraih tanganku.."tidakk sayang kamu akan tetap menjadi suamiku..aku memaafkanmu, smua ini terjadi karena kesalahanku dan aku terlalu egois dan cuek sama kamu sayang, fery masih membutuhkanmu" kata maya dengan isak tangisnya...aku tersenyum bahagia lalu aku peluk maya dan anakku fery.....TAMAT.....


Tidak ada komentar: